Sukses

Australia Kembali Dihantam Topan Mematikan dalam Dua Hari Berurutan

Australia Barat kembali dihantam topan mematikan dalam dua hari berturut-turut pada pekan ini.

Liputan6.com, Perth - Topan kategori 3 "yang mematikan" berhembus ke wilayah penambangan utama Pilbara di Australia Barat pada hari Minggu, memaksa evakuasi dan penghentian operasi pelabuhan setempat.

Wilayah utara negara bagian itu dilaporkan menghadapi dampak yang lebih dahsyat dari hantaman topan sehari sebelumnya, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Minggu (24/3/2019).

Sementara itu, Topan Veronica diketahui melemah dari badai kategori 4, sebelum intinya membuat pendaratan di dekat pusat penambangan Port Hedland.

Tetapi, para pejabat berwenang memperingatkan sistem badai tersebut bergerak lambat dan akan terus menggempur Australia Barat, dengan angin kencang dan hujan lebat diperkirakan terjadi selama 24 hingga 48 jam.

Biro Meteorologi Australia mengatakan Topan Veronica memicu hembusan angin hingga 200 kilometer per jam, dan mendorong gelombang badai hingga dua meter ke wilayah pesisir.

Curah hujan diperkirakan mencapai 20-40 sentimeter, tambahnya.

Perusahaan-perusahaan pertambangan dan energi besar mengambil langkah pencegahan di seluruh wilayah terkait, termasuk sebuah pusat ekspor gas alam cair dan bijih besi.

Mereka telah mengevakuasi kapal dan staf dari berbagai pelabuhan yang diperkirakan terdampak, lapor situs web Australianminining.com.au.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Topan Trevor Melemah

Pesisir barat Australia biasanya dihantam tiga atau empat topan per tahun, di mana menurut layanan darurat setempat, selalu diantisipasi dengan baik oleh penduduk lokal.

Sementara itu, Topan Trevor yang masuk kategori 4, dan melanda Australia utara pada hari Sabtu, dilaporkan melemah menjadi badai tropis sejak semalam, ketika bergerak ke daratan di wilayah jarang penduduk.

Para pejabat terkait mengatakan tidak ada laporan kematian, cedera atau kerusakan signifikan pasca-hantaman badai itu, tetapi hujan lebat terus berlanjut dan banjir masih menjadi ancaman.

Tentara dan polisi telah mengevakuasi lebih dari 2.000 penduduk dari pos-pos di jalur lintasan Topan Trevor, di mana banyak dari mereka adalah masyarakat adat.

Mereka telah diizinkan untuk kembali ke rumah pada hari Minggu, kata polisi setempat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.