Sukses

Malaysia Memburu Pengusaha Jho Low Terkait Skandal 1MDB

Malaysia telah merilis surat perintah penangkapan terhadap Low Taek Jho dan direktur SRC Internasional, serta dua pria lainnya terkait penyelidikan 1MDB.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) telah merilis surat perintah penangkapan terhadap Low Taek Jho atau Jho Low, kata laporan sumber yang familiar dengan isu tersebut, pada Kamis 7 Juni 2018.

Pria yang saat ini melarikan diri ke luar negeri itu diduga kuat akan diperiksa oleh MACC terkait tudingan keterkaitannya dalam skandal mega korupsi 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB.

Selain Jho Low, MACC juga telah merilis surat perintah penangkapan terhadap Nik Faisal Ariff Kamil, direktur SRC International --mantan anak perusahaan 1MDB. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (8/6/2018).

Otoritas juga menyiapkan surat perintah penangkapan terhadap Roger Ng, mantan bankir Goldman Sachs Group Inc, dan Shahrol Halmi, mantan kepala 1MDB.

Seorang sumber yang familiar dengan proses investigasi mengatakan kepada Bloomberg bahwa penyidik MACC tengah berkomunikasi dengan pengacara Jho Low agar pria itu dapat kembali ke Malaysia untuk memberikan keterangan.

Kendati demikian, Bloomberg menulis bahwa baik Jho Low dan tiga pria lainnya belum dijatuhi tuduhan tindak pidana apapun.

Hingga berita ini turun, baik MACC dan keempat pria itu belum memberikan keterangan apapun terkait kabar mengenai surat perintah penangkapan tersebut.

Akan tetapi, pengacara Jho Low mengatakan bahwa kliennya akan bersikap kooperatif dalam proses investigasi 1MDB yang dilakukan oleh MACC.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dekat dengan Najib Razak

Jho Low merupakan pengusaha muda, pemodal Malaysia, yang sejak skandal 1MDB pecah ke permukaan, diduga kuat menjadi jantung dari dugaan kasus rasuah terbesar yang mengguncang Negeri Jiran. Ia dituding melakukan pencucian uang sebesar USS$ 400 juta atau sebesar Rp 5,3 triliun.

Dana fantastis itu diduga diperoleh Jho Low dari 1MDB --lembaga modal yang didirikan pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak guna berinvestasi dalam sejumlah proyek di seluruh dunia, kemudian keuntungannya akan dikembalikan pada rakyat Malaysia.

Uang yang Jho Low sedot dari 1MDB diduga dimasukkan ke rekening pribadinya yang ada di Amerika Serikat.

Menurut laporan agen federal Amerika Serikat Jho Low adalah satu dari sejumlah figur korup berkuasa yang menguras uang 1MDB.

Pada Rabu, 20 Juli 2016, Kementerian Kehakiman Amerika Serikat mengajukan gugatan perdata sebagai upaya menyita aset senilai lebih US$ 1 miliar atau lebih dari Rp 13 triliun sebagai bagian dari penyelidikan atas 1MDB.

Menurut gugatan itu, putra tiri Najib Razak, Riza Aziz dan orang dekatnya, Jho Low dianggap bertanggung jawab atas pengalihan dana US$ 3,5 miliar atau Rp 45,9 triliun dari 1MDB.

Meski gugatan itu tak menyebut nama, disebutkan bahwa uang sebesar US$ 700 didepositokan dalam rekening pribadi Malaysian Official 1 -- yang belakangan dikonfirmasi sebagai PM Malaysia Najib Razak.

Saat ini, Najib telah diperiksa oleh MACC sebanyak 2 kali, atas dugaan menerima transfer dana senilai 42 juta ringgit Malaysia (setara US$ 10,6 juta) dari anak perusahaan 1MDB, SRC International, ke rekening pribadi sang mantan perdana menteri.

Kendati demikian, pria yang kini telah lengser dari jabatannya sebagai perdana menteri itu sudah berkali-kali membantah punya keterkaitan dengan skandal tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.