Sukses

Ada Bom Perang Dunia II 500 Kg di Hong Kong, 1.300 Warga Evakuasi

Bom pasif seberat 450-500 Kg peninggalan Perang Dunia II ditemukan di situs konstruksi kereta di Wan Chai, Hong Kong pada Sabtu, 28 Januari

Liputan6.com, Wan Chai - Sebuah bom pasif seberat 450 - 500 Kg peninggalan Perang Dunia II ditemukan di situs konstruksi kereta di Wan Chai, Hong Kong pada Sabtu, 27 Februari 2018 siang waktu setempat.

Otoritas setempat telah mengerahkan tim penjinak bahan peledak (Jihandak) untuk menangani bom tersebut.

Demi kelancaran proses penanganan, pihak berwenang telah mengevakuasi sekurang-kurangnya 1.300 orang dari wilayah perimeter lokasi bom itu ditemukan. Demikian seperti dikutip dari South China Morning Post pada Minggu (28/1/2018).

Punya Amerika Serikat

Petugas Jihandak Senior untuk Kepolisian Hong Kong, Tony Chow Shek-kin mengonfirmasi, bom itu merupakan tipe ANM-65 yang diduga kuat dijatuhkan oleh pesawat bomber Amerika Serikat di Hong Kong pada sekitar 1941 - 1945.

Bom berdiameter 45 cm dengan panjang 140 cm itu ditemukan oleh seorang petugas konstruksi di tanah sedalam 15 m, di Sha Tin Central Rail Link, Harbour Road & Tonnochy Road. Polisi menerima laporan penemuan pada 7.40 pagi, 27 Januari, waktu setempat.

"Saat ditemukan, detonator depan bom itu mengalami kerusakan dan akan sangat berbahaya jika dipindahkan. Maka, kami harus menjinakkannya di lokasi temuan," tambah Tony Chow.

"Potensi kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh bom itu sangat berbahaya. Akan berdampak pada area seluas 200 meter dengan fragmentasi yang mampu terbang hingga sejauh 2 km," papar dia.

Proses penjinakkan bom peninggalan Perang Dunia II yang ditemukan di Hong Kong (27/1/2018) (sumber: Hong Kong Police)

Tony Chow melanjutkan, timnya akan menjinakkan sebagian bom itu terlebih dahulu dengan menimbunnya di bawah tanah lokasi penemuan -- sedangkan sisanya akan dibawa dan dijinakkan di markas Unit Jihandak Hong Kong.

Sebelum ditimbun, pembungkus bom itu terlebih dahulu dibuka dan dibakar -- sebuah proses yang terdengar sederhana, namun rumit jika dikerjakan langsung. Proses itu efektif membutuhkan waktu sekitar 3 jam.

Demi meminimalisasi efek ledakan, otoritas Hong Kong menaruh ratusan sak pasir di sekitar bom -- yang membutuhkan waktu sekitar 5 jam -- dan mensterilkan perimeter seluas 400 m.

Hingga berita ini turun, belum muncul laporan yang menjelaskan apakah proses penjinakan dan pengamanan bom di Hong Kong tersebut telah selesai.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sekitar 1.300 Orang Dievakuasi

Kepala Kepolisian Distrik Wan Chai, Maxim Kwok Mei-sum mengatakan bahwa personelnya telah mengevakuasi sekitar 1.300 orang dari area temuan bom.

"Terutama mereka yang berada di area konstruksi. Juga penduduk dan pekerja sekitar, hotel, serta seluruh oran di dalam Hong Kong Convention and Exhibition Centre yang ada di dekat lokasi," kata Maxim Kwok.

"Untuk sementara mereka akan ditampung di Wan Chai Activities Centre," tambahnya.

Sterilisasi

Pemerintah setempat telah menutup sejumlah jalan dan gedung untuk kelancaran proses penjinakan bom. Sejumlah yang ditutup antara lain; Harbour Road Sports Centre, Tonnochy Road, jalan di Wan Chai utara, Concention Avenue, dan Harbour Road.

Situs konstruksi kereta Sha Tin-Central Rail Link -- yang bernilai sekitar US$ 11 miliar -- juga telah ditutup dan diamankan untuk sementara sepanjang proses penjinakan itu berlangsung.

3 dari 3 halaman

Bukan yang Pertama

Temuan hari Sabtu bukanlah satu-satunya yang ada di Hong Kong.

Pada bulan Januari tahun lalu, sebuah bom pasif AN-64 seberat 220 kg -- mengandung TNT seberat 120 kg -- milik AS ditemukan di lokasi konstruksi di Pok Fu Lam. Diduga kuat, bom itu merupakan peninggalan Perang Dunia II.

Pada tahun 2014, sebuah bom pasif milik AS jenis ANM-65 seberat 900 kg juga ditemukan di sebuah lokasi konstruksi di Happy Valley.

Seluruh bom berhasil diamankan dan dijinakkan oleh otoritas Hong Kong. Tidak ada laporan korban luka dan jiwa sepanjang proses penjinakan dan pengamanan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini