10 Pekerjaan Ini Paling Rentan Sebabkan Perceraian

Liputan6.com, Washington, DC - Sebuah studi terbaru menganalisa data dari American Community Survey pada 2015 dan mengalkulasikan jumlah orang yang pernah mengalami perceraian pada setiap jenis pekerjaan.

Dikutip dari Indy100, Rabu (20/12/2017), para peneliti dari Institute for Family Studies adalah pelaksana dari studi tersebut.

Hasil dari studi sendiri adalah urutan persentase jenis pekerjaan dengan kemungkinan terjadi perceraian, dari yang paling tinggi hingga yang paling kecil, di Amerika Serikat.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa pekerjaan dengan tingkat kemungkinan perceraian tertinggi yaitu gaming manager. Pekerjaan tersebut memiliki kemungkinan perceraian sebesar 52,9 persen. Lalu, di posisi kedua tertinggi ada pekerjaan sebagai bartender dengan kemungkinan sebesar 52,7 persen. Kemudian, di posisi ketiga tertinggi ada pramugari dengan persentase 50,5 persen.

Pekerjaan dengan kemungkinan bercerai terendah diduduki ilmuwan di bidang medis atau pengetahuan alam dengan persentase 19,6 persen dan diikuti dengan ilmuwan fisika dengan persentase 18,9 persen. Posisi yang memiliki persentase kemungkinan perceraian terendah dari semua pekerjaan adalah aktuaris -- berhubungan dengan statistik dan matematika, yakni sebesar 17 persen.

Sementara itu orang-orang dengan pemasukan cukup rendah, ditemukan tidak begitu tertarik untuk menikah dan kalaupun sudah menikah, akan lebih sering berujung dengan perceraian.

Sementara orang-orang dengan pekerjaan yang menghasilkan banyak harta, dilaporkan merasa bahagia dengan pernikahan mereka. Mereka sering menyebut diri mereka sebagai orang kalangan atas.

"Satu pertanyaan yang tak tidak terlalu diperhatikan adalah, mengapa korelasi antara stabilitas dalam hubungan dengan prospek pekerjaan sangat kuat. Kami menduga, ketidakstabilan pekerjaan yang berarti pemasukan (gaji) yang rendah, memungkinkan sebagai bagian dari penjelasannya," tulis Institute for Family Studies.

"Berkomitmen dengan pasangan yang memiliki pemasukan tak pasti -- seseorang yang memiliki banyak tagihan kartu kredit, menanggung biaya perawatan kesehatan yang besar, atau perlu diselamatkan dari penjara -- dapat mengurangi tabungan keluarga," jelas Institute for Family Studies dalam tulisannya. (Affifa Zahra)