Sukses

Tak Jelas, Nasib Seorang Penumpang Indonesia di SIA

Seorang dari lima penumpang asal Indonesia yang tercatat dalam daftar penumpang, tak jelas nasibnya. Singapore Airlines akan memberikan uang untuk yang selamat dan tewas.

Liputan6.com, Taipei: Dari 179 penumpang dan awak pesawat Boeing 747-400 milik Singapore Airlines yang jatuh di Taiwan, Rabu (1/11) dini hari WIB, terdapat lima penumpang asal Indonesia. Berdasarkan data yang tercatat dan diperbarui secara simultan oleh Singapore Airlines, hari ini, sekitar pukul 13.00 waktu setempat, tercatat tiga orang Indonesia yang menderita luka ringan, satu orang terpaksa dirawat di rumah sakit dan seorang lagi, tak diketahui nasibnya.

Mereka adalah Leenardo Hendric, Ganadi Lailawati, Halim Cecilia, Gunadi Anton, dan Sucipto Sigit. Namun, sejauh ini, belum diketahui secara jelas data mereka yang dirawat, luka-luka dan yang tak jelas nasibnya.

Selain lima warga Indonesia, terdapat 47 orang warga negara AS, 55 orang Taiwan, 11 warga Singapura, 11 orang India, delapan orang Malaysia, empat asal Meksiko, empat Inggris, dan dua 2 orang masing-masing berasal dari Thailand, selandia baru, dan vietnam. Satu orang warga negara dari Australia, Kanada, Kamboja, Jerman, Jepang, Filipina, Irlandia dan kepulauan Canary.

Pesawat dengan nomor penerbangan SQ 006 tersebut sedianya akan melanjutkan penerbangan ke Los Angeles, Amerika Serikat, pada pukul 23.15 menit waktu setempat. Tapi, baru lepas landas, pesawat jatuh dan terbakar di Bandar Udara Chiang Kai-shek, Taipei, Taiwan.

Hingga berita ini diturunkan, berdasarkan laporan yang dilansir Los Angeles Times dan South China Morning Post, jumlah mereka yang meninggal tercatat 79 jiwa. Sebanyak 56 lainnya dilaporkan dirawat di rumah sakit.

Sejauh ini, belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan tersebut. Tapi, muncul dugaan bahwa cuaca buruk menjadi pemicu gagalnya pesawat berbadan lebar tersebut lepas landas. Berdasarkan ramalan cuaca yang dikeluarkan badan metereologi setempat, saat lepas landas, angin topan Xangsane bertiup dengan kecepatan 140 kilometer per jam di bagian selatan kepulauan Taiwan.

Pimpinan Singapore Airlines, Michael Fam mengaku merasa terkejut dan sedih atas kecelakaan tersebut. Fam berjanji akan memberikan bantuan pada para penumpang yang selamat. Sedangkan bagi yang meninggal dunia, dalam waktu dekat, Singapore Airlines akan memberikan uang sebesar US$ 25 ribu dolar. Bagi Singapura Airlines, inilah kecelakaan pertama setelah 28 tahun berdiri.RSB/Rka)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini