Sukses

Pentolan Kelompok Teroris Al Shabaab Tewas di Somalia

Seorang pemimpin kunci kelompok teror Al Shabab, Ali Jabal dilaporkan tewas dalam serangan yang dilakukan militer Somalia.

Liputan6.com, Mogadishu - Salah seorang pemimpin kunci kelompok teror Al Shabaab, Ali Jabal dilaporkan tewas dalam sebuah operasi serangan di wilayah Shabelle, Somalia.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Kementerian Informasi Somalia. Mereka menyatakan, Ali Jabal diketahui bernama asli Ali Mohamed Hussein.

Ia merupakan Komandan Operasi Al Shabaab di wilayah Banadir. Area tersebut mencakup pula Ibu Kota Mogadishu.

"Ali Jabal merupakan bagian dari jaringan Al Shabaab yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengeksekusian beberapa pengeboman dan pembunuhan," ucap keterangan resmi Kementerian Informasi seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (1/8/2017).

"Serangannya telah menyebabkan beberapa warga sipil tak berdosa tewas di Ibu Kota Mogadishu," sambung mereka.

Menurut Kementerian Informasi Somalia, kesuksesan operasi tersebut membuktikan komitmen pemerintah untuk melindungi seluruh warganya dari serangan teroris.

"Serangan ini juga mengurangi kemampuan Al Shabaab dalam membuat aksi kekerasan terhadap warga Somalia, lingkungan Afrika Timur dan komunitas internasional," jelas mereka.

Penjelasan dari Komando Misi Militer AS, Ali Jabal tewas akibat serangan drone.

Walau berpusat di Somalia, kengerian teror Al Shabaab terasa hingga beberapa negara Afrika lain. Salah satunya saat mereka melakukan serangan ke mal Westgate di Kenya 2013 lalu.

Akibat serangan tersebut 71 orang dinyatakan tewas. Sementara, 175 lainnya menderita luka-luka.

Al Shabaab menyatakan, serangan itu merupakan balasan atas keterlibatan Kenya dalam memerangi militan Islam di Somalia.

“Kami telah memerangi militer Kenya selama dua tahun. Bila Kenya menginginkan perdamaian, mereka harus menarik pasukan dari Somalia,” kata Sheikh Abu Musab Abdiasis, juru bicara operasi militer Al-Shabaab kepada media.

Simak video berikut

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.