Sukses

Polisi Buru Pemuda Tunisia, 'Otak' Truk Maut Pasar Natal Berlin

Kini, polisi tengah menggelar operasi di North Rhine-Westphalia untuk memburu 'otak' serangan truk maut Berlin.

Liputan6.com, Berlin - Polisi Jerman tengah memburu pemuda Tunisia yang diduga kuat sebagai 'otak' serangan truk maut di Pasar Natal Berlin pada Senin 19 Desember 2016.

Menurut izin tinggal sementara yang ditemukan di bawah tempat duduk di kabin truk, diketahui kartu itu milik pria bernama Anis A yang lahir pada tahun 1992 di kota Tataouine.

Sebuah operasi polisi dilaporkan tengah dilakukan di negara bagian North Rhine-Westphalia di mana kartu izin itu dikeluarkan.

"Tersangka mungkin dalam kondisi terluka dan tengah melarikan diri dengan sopir truk," kata penyidik seperti dikutip dari Breaking News BBC, Rabu (21/12/2016).

Sebelumnya pada Selasa 20 Desember 2016, ISIS mengklaim bahwa kelompoknya adalah otak dari serangan truk maut ke Pasar Natal Berlin. Dalam insiden itu, 12 orang tewas dan 48 luka.

"Tentara ISIS adalah orang yang menjalankan operasi Berlin untuk menargetkan warga sipil di negara-negara koalisi," kata kantor media ISIS, Amaq, seperti dikutip dari thelocal.de.

Namun kantor berita itu tidak menjelaskan siapa pelakunya.

Klaim itu datang setelah polisi dan jaksa Jerman membebaskan satu-satunya orang yang mereka tangkap tak jauh dari lokasi insiden tragis itu. Polisi membebaskan imigran Pakistan setelah dianggap tak cukup bukti.

Kepala Kantor Kejaksaan Federal membebaskan laki-laki warga negara Pakistan itu, karena tidak memiliki cukup bukti untuk mendakwanya melakukan kejahatan.

"Tes forensik sejauh ini tidak membuktikan bukti apa pun untuk mendakwa dia," kata kantor kejaksaan federal.

Pejabat-pejabat Jerman mengatakan, teroris yang belum diketahui identitasnya mencuri truk itu dan dengan sengaja menerjang pasar Natal di luar gereja terkenal Kaiser Wilhelm Memorial Church.

Setelah insiden serangan truk maut tersebut, bendera- bendera Jerman dikibarkan setengah tiang. Di lokasi tragedi, berbagai karangan bunga dan lilin dinyalakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini