Sukses

Usai Kolam Loncat Indah, Arena Polo Air Olimpiade Berubah Hijau

Para ahli mikrobiologi menyatakan, perubahan air menjadi warna hijau dapat diakibatkan oleh ganggang hijau (alga) dan tembaga air.

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Setelah beberapa waktu yang lalu air di kolam loncat indah menghijau lumut, kini giliran kolam polo air yang berubah warna.

Pada Rabu 10 Agustus, penyelenggara Olimpiade Rio 2016 membenarkan bahwa warna air kolam loncat indah berubah akibat adanya alga (ganggang hijau).

Namun, sebuah laporan kemudian menyatakan bahwa penyelenggara -- setelah diteliti -- mengatakan air hijau itu terjadi akibat menurunnya alkalinitas air, bukan ganggang hijau.

"Ganggang hijau tidak menyebabkan warna air berubah kehijauan. Pada tengah hari, ada perubahan tingkat alkalinitas di kolam loncat indah. Perubahan kadar karbon dan basa dalam air yang menyebabkan perubahan warna air," kata juru bicara Olimpiade Rio, Mario Andrada.

Menurut Mario, seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (11/8/2016), penyelenggara tidak memperhitungkan banyaknya orang yang akan terjun ke dalam kolam, yang pada akhirnya mempengaruhi kadar alkali air.

"Kami sepertinya lupa memperkirakan semakin banyak atlet, air akan semakin terpengaruh. Petugas yang bertanggung jawab menangani kolam harusnya melakukan tes yang lebih mendalam. Kami sudah mendatangkan tim ahli untuk menangani masalah ini," ujar Mario.

Sebelumnya, Mario mengatakan pada Rabu pagi, bahwa warna hijau pada air diakibatkan oleh ganggang. Juru bicara itu juga menyebutkan, warna hijau air tidak akan membahayakan para atlet.

Setelah Loncat Indah, Kini Kolam Polo Air Olimpiade Berubah Hijau (Reuters)

"Ini diakibatkan karena cuaca panas dan kurangnya angin yang berhembus di lokasi ini. Kami telah melakukan tes kimia. Kolam akan biru lagi hari ini," kata Mario.

Tempat pertandingan renang itu berada di lokasi yang hangat, dan memungkinkan untuk tumbuhnya ganggang hijau.

Pusat akuatik Rio memang terletak di daerah terbuka. "Pantulan matahari dan sinar ultra dapat memecah klorin dan menyebabkan terjadinya penguapan," kata ahli.

"Akan butuh klorin pembasmi kuman untuk membuat air kembali menjadi terang, bersih, biru, dan berkilau," kata Ralph Riley dari UK Pool Water Treatment Advisory Group.

Pendapat lain mengatakan perubahan air terjadi karena adanya pipa berkarat patah, mengeluarkan ion tembaga dan besi ke dalam air.

Setelah Loncat Indah, Kini Kolam Polo Air Olimpiade Berubah Hijau (Reuters)

Sementara itu, seorang ahli mikrobiologi dari University of Reading, Nathaniel Storey, mengatakan, ada dua kemungkinan yang dapat menyebabkan warna biru air berubah di kolam; ganggang dan tembaga air.

"Jika air tidak segera diobati, maka ganggang akan mekar . . . spora alga dapat dibawa oleh angin dan hujan," kata Storey.

"Cara terbaik untuk menghentikan pertumbuhan alga adalah dengan memberikan sanitasi yang baik pada kolam. Jika ganggang telah tumbuh, penghentiannya akan sedikit lebih sulit. Air bisa kembali dinetralisir dengan menggunakan klorin dalam konsentrasi tinggi," sambung ahli itu.

Setelah Loncat Indah, Kini Kolam Polo Air Olimpiade Berubah Hijau (Reuters)

Storey juga menambahkan, meskipun alga yang terdapat di dalam kolam tidak berbahaya, mikroorganisme lain yang dihasilkan oleh kolam yang tidak bersih dapat menyebabkan penyakit.

Untungnya, para atlet loncat indah tampak tidak terlalu terganggu oleh warna air yang hijau. "Atlet dapat berkompetisi tanpa masalah," kata kepala komunikasi tim renang Inggris, David Richards.

Sementara itu, media sosial dibanjiri komentar foto-foto warna hijau kolam yang beredar di dunia maya. Netizen beranggapan, warna hijau kolam terlihat seperti lumut kotor di kolam ikan.

"Apa yang terjadi dengan kolam renang? Semakin hari semakin hijau," komentar seorang penonton.

Kehebohan itu juga terjadi di Twitter, netizen remai dengan komentar terkait warna hijau air kolam. 'Warna hijau itu diakibatkan karena lotion anti-matahari yang dipakai atlet. Hal yang sama terjadi di kolamku saat libur'," posting akun @Turkey1999.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini