Sukses

Asap Hitam Beracun Muncul Setelah Ledakan Pabrik Minyak Meksiko

Ratusan orang telah dievakuasi dari dekat lokasi ledakan pabrik minyak Meksiko tersebut. Ada 3 orang tewas akibat insiden itu.

Liputan6.com, Veracruz - Sebuah ledakan besar terjadi di pusat petrokimia utama Meksiko, perusahaan minyak nasional Pemex yang berada di negara Teluk Veracruz. Insiden yang terjadi Rabu 20 April 2016 waktu setempat menewaskan tiga orang.

"Ada 3 orang tewas, dan ledakan memompa bahan kimia berbahaya ke langit," kata Luis Felipe Puente, kepala layanan darurat federal, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (21/4/2016).

Sementara Gubernur negara bagian Veracruz, Javier Duarte, mengatakan kepada televisi lokal ada lebih dari 100 orang terluka.

"Ada 105 orang dirawat di rumah sakit, termasuk 58 pekerja Pemex,"  kata Duarte lewat Twitter. 

Pemex menjelaskan ledakanitu menimbulkan asap berwarna gelap ke awan, terjadi tak lama setelah pukul 15.00 di 3 pabrik fasilitas klorinasi dekat pelabuhan Coatzacoalcos, salah satu dari lokasi ekspor minyak perseroan.

Para pejabat darurat setempat mengatakan ratusan orang telah dievakuasi dari situs itu. Sementara tayangan televisi menunjukkan sebuah ledakan yang bermula dari kebakaran dan memicu timbulnya asap tebal.

Sejauh ini penyebab ledakan itu belum jelas, tapi Pemex memperingatkan warga setempat untuk menjaga jarak dari situs khawatir asap beracun. Tayangan televisi menunjukkan gumpalan kabut berwarna hitam di atas pabrik hingga Selasa malam.

Pemex Chief Executive, Jose Antonio Gonzalez  pergi ke Coatzacoalcos untuk melihat lokasi tersebut pasca-ledakan.

Pabrik yang terjadi ledakan adalah Petroquimica Mexicana de Vinilo (PMV), pabrik petrokimia vinyl yang merupakan perusahaan patungan antara Unit petrokimia Pemex dan pembuat pipa plastik Meksiko,  Mexichem. 

Pabrik yang dioperasikan oleh Mexichem itu terletak di dalam kompleks Pemex, Pajaritos petrokimia. Mexichem mengatakan dalam sebuah pernyataan ledakan terjadi di unit ethylene di pabrik.

"Ekspor minyak dari salah satu terminal terbesar untuk distribusi minyak di Meksiko, tidak terpengaruh," imbuh perusahaan tersebut seperti dikutip dari BBC.

Sebelumnya pada bulan Februari, kebakaran juga terjadi di pabrik PMV yang membuat vinyl chloride yang juga dikenal sebagai chloroethene -- bahan kimia industri yang digunakan untuk memproduksi pipa plastik. Seorang pekerja dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.

Insiden ini terjadi hanya beberapa minggu setelah tiga pekerja tewas dan tujuh lainnya luka-luka, ketika kebakaran terjadi pada pabrik pengolahan minyak, Pemex di Teluk Meksiko.

Sejumlah kebakaran juga melanda pusat pengeboran minyak di Teluk Meksiko tahun lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.