Sukses

Beredar Rekaman Pemimpin ISIS Serukan Lawan Negara Arab

Dalam rekaman suara baru itu, seorang pria yang diduga Abu Bakr al-Baghdadi menyerukan 'jihad besar-besaran' melawan banyak negara Arab.

Liputan6.com, Aleppo - Kelompok yang menyebut diri Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS mengeluarkan rekaman audio yang mereka sebut sebagai suara pemimpin mereka, Abu Bakr al-Baghdadi. Rekaman berdurasi 17 menit itu dikeluarkan setelah muncul laporan Abu Bakr al-Baghdadi tewas atau terluka.

Isinya rekaman itu tidak mengacu secara langsung pada serangan udara, namun menyinggung sejumlah perkembangan yang terjadi setelah itu. Tidak diketahui apakah rekaman suara itu dibuat sebelum atau setelah serangan udara tersebut.

Di antara yang disinggung adalah bahwa keputusan Presiden Barack Obama untuk mengerahkan 1.500 tentara tambahan ke Irak, langkah yang diumumkan setelah serangan udara di Mosul. Dalam rekaman -- yang dikeluarkan lewat media sosial -- Baghdadi juga mengatakan para pejuang ISIS tidak boleh berhenti berperang bahkan ketika ISIS hanya menyisakan satu tentara.

Dalam rekaman suara itu,  sosok yang diduga kuat sebagai Baghdadi itu menyerukan jihad besar-besaran melawan banyak negara Arab. Menyebut Amerika akhirnya akan terseret ke dalam perang mematikan di medan perang melawan para militan kelompok itu.

Dikutip dari VOA News, ia juga meminta ISIS yang menguasai wilayah besar di Irak dan Suriah, untuk memperluas operasi mereka ke Arab Saudi, Yaman, Mesir, Libya dan Aljazair.

Analis BBC, Jumat (14/11/2014), menyebutkan pesan itu mungkin dimaksudkan untuk menyanggah klaim bahwa Baghdadi tewas.

Dikutip dari Reuters, rekaman suara itu juga menyerukan pendukung ISIS untuk mengobarkan jihad di seluruh dunia. Lalu untuk memerangi diktator di seluruh dunia.

Pihak berwenang Irak mengatakan beberapa hari lalu Baghdadi cedera akibat serangan udara Amerika, yang menghantam konvoi para pemimpin ISIS di dekat Fallujah. Meskipun militer AS tidak pernah mengklaim tersebut.

Sejumlah laporan menyebutkan rekaman itu keabsahannya belum dapat dikonfirmasi. Namun suara dalam rekaman itu terdengar mirip suara Baghdadi.

"Saya belum bisa mengkonfirmasi keaslian rekaman. Kami kemungkinan besar akan meningkatkan upaya untuk melawan klaim kelompok yang menyebut diri mereka mewakili umat muslim," ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki di Washington. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini