Sukses

Libya Memanas, 50 Orang Tewas di Benghazi dan Tripoli

Sedikitnya 36 orang yang sebagian besar warga sipil tewas di Kota Benghazi di Libya bagian timur.

Liputan6.com, Benghazi - Pertempuran antara pasukan khusus Libya dan militan Islam kian sengit. Sedikitnya 36 orang yang sebagian besar warga sipil tewas di Kota Benghazi di Libya bagian timur. Menurut sejumlah sumber pihak medis dan keamanan, mereka menjadi korban bentrokan pada Sabtu malam dan Minggu 27 Juli pagi waktu setempat.

"Lebih dari 150 orang tewas di ibukota Tripoli dan Benghazi dalam dua pekan pertempuran yang turut memaksa Amerika Serikat dan sejumlah negara menarik diplomat mereka," ungkap seorang pejabat pemerintahan Libya seperti dikutip Liputan6.com dari Reuters, Senin (28/7/2014).

Sementara di Tripoli, 23 orang yang semuanya pekerja asal Mesir, tewas ketika sebuah roket menghantam rumah mereka pada Sabtu 26 Juli. Mereka menjadi korban dalam pertempuran antar-milisi yang memperebutkan bandara utama kota. Demikian dikabarkan kantor berita nasional Mesir.

Menurut pihak Kementerian Kesehatan Libya, sejak bentrokan antar-milisi meletus dua pekan lalu, tercatat 94 orang tewas di ibukota Tripoli dan lebih dari 400 terluka. Mereka terkena roket dan tembakan artileri di Tripoli selatan.

Sementara 55 orang yang kebanyakan warga sipil tewas di Benghazi sejak bentrokan meningkat selama sepekan terakhir antara pasukan reguler dan militan Islam yang bercokol di kota tersebut.

"Sebagian besar korban adalah warga sipil," kata sumber medis Benghazi.

Dalam dua minggu terakhir, Libya telah berubah menjadi medan pertempuran mematikan sejak perang tahun 2011 yang menggulingkan Muammar Gaddafi. Ketegangan meningkat lantaran pemerintah pusat tidak dapat menegakkan ketertiban.

Sejauh ini Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Turki telah menarik diplomat mereka dari negara di Afrika Utara tersebut.

Baca juga:

Ketegangan Meningkat, AS Evakuasi Diplomatnya dari Libya
Bandara Libya Digempur Roket: 2 Tewas, 12 Pesawat Hangus
Obama Puji Proses Demokrasi di Libya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini