Sukses

Korut Luncurkan Rudal Pasca Lawatan Presiden China ke Korsel

Peluncuran misil ini diduga sebagai ungkapan kekecewaan Korut atas kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Korsel.

Liputan6.com, Pyongyang - Untuk kesekian kalinya, Korea Utara (Korut) meluncurkan rudal yang diduga terkait kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Seoul, KoreaKal Selatan (Korsel).

Pyongyang kali ini meluncurkan dua rudal jarak pendek ke laut dari Provinsi Hwanghae ke kawasan timur pada Rabu (9/7/2014) dini hari. Misil tersebut diduga berjenis Scud.

"Korea Utara menembakkan dua rudal yang diduga berjenis Scud. Mereka menembakkannya hingga sejauh 500 km. Roket mendarat di perairan internasional," ujar juru bicara Korea Selatan Um Hyo-sik, seperti dimuat Yonhap.

Rudal ini merupakan yang keempat kalinya diluncurkan sebelum dan sesudah kunjungan Presiden Xi pada Kamis 3 Juli. Sebelumnya tiga misil jarak dekat diluncurkan pada Kamis 26 Juni pekan lalu. Kemudian dua rudal lagi dilontarkan pada Minggu 29 Juni. Dua rudal dihempaskan pada Rabu 2 Juli.

Peluncuran misil ini diduga sebagai ungkapan kekecewaan Korut atas kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Korsel. Ini merupakan yang pertama kalinya pemimpin China -- negara yang menjadi sekutu Korut -- datang ke Korsel.

Selain terkait kunjungan Xi, peluncuran rudal ini juga ditengarai lantaran Korsel menolak permintaan Korut untuk mengurangi ketegangan. Pyongyang meminta Seoul untuk menghentikan latihan militer dengan Amerika Serikat. Korut menilai latihan gabungan Korsel-AS telah memprovokasi pihaknya.

BBC menulis bahwa peluncuran tersebut dilakukan setelah Korut mengumumkan kematian seorang ahli nuklir Jon Pyong-ho. Pyong-ho selama ini menjadi tonggak utama pengembangan nuklir Pyongyang.

Pyong-ho meninggal karena serangan jantung pada Selasa 8 Juli 2014. Dia segera dimakamkan melalui prosesi upacara kenegaraan yang dipimpin oleh pemimpin muda Korut, Kim Jong-un.

"Dia telah berjasa dalam mengubah Korea Utara menjadi produsen satelit dan negara peluncur senjata nuklir," demikian yang ditulis di laman Korean Central News Agency. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.