Sukses

Didiagnosis ADHD, Fuji An Kerap Merasa Hiperaktif Usai Makan yang Manis-Manis

Usai didiagnosis ADHD pada 2022, kini Fuji tak lagi heran mengapa usai makan makanan manis, dirinya cenderung menjadi lebih aktif.

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini kreator konten Fujianti Utami Putri atau Fuji An mengungkap bahwa dirinya menyandang Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD.

Usai didiagnosis ADHD pada 2022, kini ia tak lagi heran mengapa usai makan makanan manis, dirinya cenderung menjadi lebih aktif.

“Dulu kan aku suka banget ngemil coklat ya, abis ngemil coklat aku aktif, nanti pas malamnya enggak bisa tidur, terus energinya abis banget,” kata Fuji dalam video yang diunggah di akun TikTok @zeefarafis dikutip Kamis, 28 Desember 2023.

“Ternyata kalau ADHD itu enggak boleh konsumsi gula berlebih karena itu bisa menyebabkan sugar rush dan aku jadi hiperaktif. Jadi enggak bagus buat kesehatan, makanya sekarang lagi ngurang-ngurangi banget (gula) biar aku enggak terlalu aktif,” tambahnya.

Melansir laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, ADHD adalah gangguan yang dapat membuat penyandangnya sulit konsentrasi atau memusatkan pikiran. Orang dengan ADHD akan menunjukkan perilaku impulsif dan hiperaktif.

ADHD diartikan sebagai gangguan perkembangan saraf yang umumnya terjadi pada masa kanak-kanak.

Orang dengan ADHD biasanya akan mengalami kesulitan untuk memerhatikan, mengendalikan perilaku impulsifnya, atau menjadi terlalu aktif.

Seringkali, orang dengan ADHD kehilangan kendali dan bertindak tanpa memikirkan akibatnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gejala ADHD yang Dirasakan Fuji

Dalam video yang sama, Fuji dengan terbuka menceritakan awal mula dirinya didiagnosis ADHD.

“Tahunya dari tahun lalu, 2022 apa 2021 ya aku juga agak lupa, tahu dari psikolog tapi ya udah sekadar tahu aja dan aku cuman google-google aja,” ungkap Fuji.

Setelah diagnosis itu, Fuji menyadari bahwa ADHD menjadi penyebab dirinya kerap menabrak ketika berjalan, teledor, dan pelupa.

“Oh ini yang bikin aku suka nabrak, maksudnya nabrak tuh kayak jalan tuh apapun ditabrak, suka naruh barang teledor, pelupa,” jelasnya.

3 dari 4 halaman

ADHD Tak Hanya Bawa Pengaruh Negatif

Meski berpengaruh pada kehidupannya, tapi Fuji tak memandang ADHD sebagai sebuah aib.

“Sebenarnya itu (ADHD) bukan hal yang buruk kok. Aku ngelihatnya itu hal yang baik karena dari ADHD ini aku menjadi kreatif jadi berpikir terus dan jadi enggak terlalu ambil pusing omongan orang karena aku gampang lupa.”

Sebaliknya, ADHD dinilai memiliki manfaat bagi Fuji yang berkecimpung di dunia kreator konten.

“Di dunia content creator ini kalau otaknya berpikir terus jadi kreatif ya, jadi aku mengambil itu (ADHD) sebagai berkah dari Tuhan. Jadi, enggak perlu ada yang disedihin karena menurut aku itu bukan penyakit, itu bukan aib, aku ambil itu sebagai berkah,” ucapnya.

4 dari 4 halaman

3 Jenis Utama ADHD

ADHD terbagi dalam tiga jenis utama, ini turut menentukan bagaimana gejala yang nantinya dialami oleh orang dengan ADHD.

Ketiga jenis itu adalah:

Dominan Inantentif  

ADHD jenis ini membuat seseorang susah konsentrasi, sulit mengatur atau menyelesaikan tugas, memerhatikan sesuatu dengan detail, atau mengikuti instruksi dan percakapan.

Dominan Hiperaktif-impulsif

Orang dengan ADHD jenis hiperaktif-impulsif akan gelisah dan banyak berbicara, kesulitan untuk duduk diam dalam waktu lama, berlari, melompat, memanjat terus-menerus, hingga berbicara pada waktu yang tidak tepat.

Kombinasi Inantentif dan Hiperaktif-impulsif  

Pada jenis ADHD kombinasi, gejala dari kedua jenis ADHD di atas bisa terjadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.