Sukses

Siswi Autisme Asal Amerika Serikat Diterima di 18 Universitas dengan 9 Beasiswa Penuh

Seorang siswi autisme asal Chicago, AS berhasil diterima di 18 universitas berkat kepintaran dan bakatnya.

Liputan6.com, Jakarta Seorang siswi autisme asal Chicago Amerika Serikat (AS), Kymera Mitchell (18), diterima di delapan belas universitas dengan sembilan jenis beasiswa yang siap mendanai pendidikannya.

Padahal, saat didiagnosis autisme delapan tahun lalu, banyak dokter mengungkap bahwa Kymera akan mengalami kesulitan untuk berkompetisi dengan teman-teman di sekolah.

Namun, terlepas dari diagnosis itu, Kymera merupakan sosok anak yang pintar dan tak mudah menyerah. Ibu Kymera, Kalaveeta Mitchell mengungkap, selama Kymera sekolah, dia unggul di antara siswa-siswi lainnya. 

Bahkan, Kymera mempertahankan nilai sempurna dan menerima lebih dari 20 penghargaan akademik.

"Jangan khawatir tentang siapa pun yang memberi tahu kamu bahwa kamu tidak dapat melakukan apa pun. Karena kamu bisa," kata Kymera, seperti melansir Disability Scoop.

Pada musim pendaftaran perguruan tinggi ini, Kymera dihargai dengan penerimaan dari beberapa perguruan tinggi dan universitas paling selektif di negara itu, seperti Universitas Howard dan Universitas Hampton, bersama dengan banyak sekolah Chicago, seperti Universitas DePaul, Universitas Loyola, dan lainnya.

Menurut mantan guru sains Kymera di Alcott College Prep, Matt Cohen, Kymera adalah tipe siswi yang selalu menyelesaikan tugasnya sebelum teman-temannya.

“Selama Anda memberinya ruang dan membiarkannya bekerja sesuai keinginannya, dia akan menyerahkan pekerjaan yang, tidak hanya diselesaikan, tetapi diselesaikan dengan sempurna,” ungkapnya.

 

2 dari 4 halaman

Mudah Menangkap Materi Pelajaran Sejak Kecil

Sang ibu, Kalaveeta, mengakui bahwa ia ingat masa ketika ia menyadari bahwa putrinya dapat melakukan lebih dari yang dikira para dokter. Hal ini, terutama, ketika Kymera tampak sangat mudah mengerti dan mengingat apa yang ia pelajari di sekolah.

“Sepulang dari sekolah, Kymera akan menceritakan semua yang dia pelajari, mengantarkanku melalui seluk-beluk matematika, dan membaca yang telah dia jelajahi sepanjang hari,” kata Kalaveeta.

Tak Mendengar Omongan Orang Lain yang Meremehkan

Kalaveeta juga mengingatkan para orangtua dengan anak autisme, jangan pernah percaya dengan kata-kata orang yang meremehkan sang buah hati.

"Jika Anda memiliki anak autisme, jangan pernah membiarkan siapa pun di komunitas medis atau komunitas sekolah memberi tahu Anda bahwa anak Anda 'tidak bisa' apa pun," kata Kalaveeta. 

“Mungkin ada tingkatan dalam hal apa yang dapat mereka lakukan, tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa mereka sering kali lebih pintar daripada yang dipikirkan,” dia melanjutkan.

 

 

3 dari 4 halaman

Tak Hanya Pintar di Ruang Kelas

Tak hanya itu, ternyata bakat dan kehebatan Kymera tak terbatas pada ruang kelas. Pada akhir minggu seperti hari Sabtu, dia kerap ditemukan sedang menggambar atau dengan santainya belajar untuk Olimpiade.

Ia juga memiliki ambisi dalam dunia atletik. Sebagai atlet hoki lantai yang terampil, Kymera terus memenangkan pertandingan sebanyak 33 kali, dan terus bertambah.

Tak hanya itu, Kymera juga berniat mempelajari desain digital dengan rencana menjadi desainer grafis setelah lulus kuliah.

"Kymera memiliki aktivitas artistik paling menakjubkan dari semua murid saya selama 20 tahun saya mengajar," kata Cohen.

 

4 dari 4 halaman

Memiliki Kekuatan dan Berbelas Kasih

Di luar pencapaian yang dapat terhitung, Cohen menekankan bahwa karakteristik Kymera yang yang paling mengesankan adalah kekuatan dan belas kasihnya.

“Hal terpenting yang saya pelajari darinya adalah ketahanan. Dia mengajari saya bahwa, ya, Anda mungkin memiliki banyak tantangan, tetapi jika Anda benar-benar memiliki antusiasme dan motivasi, Anda dapat melakukan apa saja,” katanya.

“Anda akan selalu memiliki masalah, tetapi cara Anda bekerja dengan masalah itulah yang membuat Anda menjadi orang yang kuat,” Cohen melanjutkan.

Tak hanya itu, Kymera juga memiliki hati yang baik dan berbelas kasih kepada teman-temannya.

"Beberapa orang memiliki hati emas," kata Cohen. “Tapi, saya rasa dalam dirinya, ada hati yang bukan emas lagi, tapi platinum,” pungkasnya.