Sukses

Gali Potensi Anak Disabilitas, Mahasiswa di Surabaya Ajak ABK Unjuk Bakat

Anak disabilitas memiliki keistimewaan masing-masing layaknya anak pada umumnya. Setiap anak memiliki potensi diri dan berhak unjuk gigi.

Liputan6.com, Jakarta Anak disabilitas memiliki keistimewaan masing-masing layaknya anak pada umumnya. Setiap anak memiliki potensi diri dan berhak unjuk gigi.

Hal ini diyakini oleh mahasiswa angkatan 2021 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), Surabaya. Dan melatarbelakangi mereka untuk mengajak anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) tampil dalam kegiatan pada Minggu, 28 Mei 2021.

Sebanyak 110 anak disabilitas dari lima sekolah dasar inklusi di Surabaya diundang ke FK UNAIR. Mereka diajak untuk jalan sehat kemudian diberi kesempatan untuk menunjukkan bakat masing-masing.

Ada yang menyanyi, membacakan puisi, ada pula yang berlenggak-lenggok seperti model dan Cak Ning Surabaya.

Kegiatan ini masuk dalam pre event bakti sosial yang dinamai STIMULATOR oleh mahasiswa semester empat FK UNAIR, baik dari Program Studi S1 Kedokteran maupun Kebidanan.

“Kami mengambil tema unity in diversity. Kami melibatkan adik-adik berkebutuhan khusus karena kami ingin mendukung dan menambah kepercayaan diri mereka. Meskipun mereka berbeda, kami yakin masing-masing anak memiliki potensi yang bisa dimaksimalkan,” ujar Ketua Panitia acara, Berliana Salsabila di Gedung Graha BIK mengutip laman resmi FK UNAIR, Senin (29/5/2023).

Melalui inisiatif ini, Salsabila berharap masyarakat umum lebih memahami bahwa ada banyak anak berkebutuhan khusus yang sebenarnya memiliki hak yang sama untuk bersosial dan mengembangkan diri.

“Berinteraksi dengan adik-adik ini juga mengajari kami (mahasiswa) untuk lebih peduli terhadap sesama. Juga bagaimana berperilaku terhadap seorang yang sedikit berbeda dengan kami,” tambah mahasiswi Prodi Kebidanan UNAIR itu.

2 dari 3 halaman

Pembacaan Puisi oleh Anak dengan Keterlambatan Bicara

Salah satu anak disabilitas yang unjuk kebolehan dalam acara tersebut adalah Muhammad Azriel Aliansyah. Ia adalah siswa kelas 4 SDN Pacar Keling 9.

Keterlambatan berbicara atau speech delay yang disandang Azriel tak menghalanginya untuk membacakan puisi yang ditulis oleh ibunya.

“Judul puisinya Anak Surabaya Hebat. Yang bikin puisinya mama,” ujar putra sulung dari dua bersaudara yang didiagnosis autisme ini.

3 dari 3 halaman

Edukasi Kesehatan Lewat Dongeng

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Dekan 1 FK UNAIR, Dr. Achmad Chusnu Romdhoni, dr., Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp. Onk.(K) juga hadir dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan mahasiswa ini.

”Saya bangga dengan adik-adik. Karena mereka tidak hanya melihat yang biasa saja. (Anak-anak) yang luar biasa mereka datangkan kemari. Ini sangat menyentuh hati dan luar biasa,” ujarnya.

Selain olahraga dan unjuk bakat, kegiatan ini juga membekali anak-anak dengan pengetahuan kesehatan. Pengetahuan tersebut diberikan dengan cara yang mudah dicerna oleh anak-anak. Yakni dengan metode dongeng. Di akhir acara, anak-anak disuguhi penampilan dongeng mengenai pentingnya cuci tangan.