Sukses

Kata Remaja Penyandang Diskalkulia Saat Melihat Angka

Dyscalculia Network memperkirakan lebih dari tiga juta orang (5%) dapat memiliki kesulitan matematika tertentu dan mereka mengatakan itu sering tidak terdiagnosis.

Liputan6.com, Jakarta Kesulitan belajar mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memahami angka, memberitahu waktu dan mengikuti petunjuk.

Dyscalculia Network memperkirakan lebih dari tiga juta orang (5%) dapat memiliki kesulitan matematika tertentu dan mereka mengatakan itu sering tidak terdiagnosis.

Rose, reporter BBC yang juga menderita diskalkulia, mengatakan alasan begitu sedikit orang yang secara resmi terdiagnosis dan betapa sulitnya menavigasi kehidupan orang dewasa ketika angka-angka terlihat seperti "bahasa asing".

Rose memberi contoh seperti saat ada diskon di toserba bertuliskan 50%, ia mengaku tidak bisa membayangkan apa artinya.

"Saya berumur 18 tahun dan saya punya diskalkulia. Itu artinya saya sungguh bermasalah dengan angka-angka. Rasanya agak cemas terkadang, karena seperti: 'Oh, saya tidak bisa memahami apa artinya'," ujarnya, dikutip BBC.

"Saya bisa menghitung dari satu hingga sembilan, tapi jika seseorang mengatakan kepadaku untuk memvisualisasikan keseluruhan urutannya di kepalaku, saya sungguh tidak bisa melakukannya. Jadi ketika kebanyakan orang bisa melihat urutan keseluruhan angka, bagiku itu tampak seperti bahasa asing."

"Jika seseorang mengatakan padaku untuk berangkat dari rumah 10 menit lagi, saya tidak tahu berapa lama itu. Jadi caraku menentukan berapa lama 10 menit ini yaitu menyamakannya dengan 3 kali putar lagu Taylor Swift."

Selanjutnya Rose menjelaskan apa yang ada di benaknya setiap melihat jadwal keberangkatan bis.

"Jadi ini jadwal bis. Satu-satunya masalah adalah ketika saya memandanginya, itu tidak terlihat akrab. Itu hanya seperti bahasa yang berbeda-beda yang saling campur aduk. Seolah angkanya bergerak ke bawah."

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mencari Sendiri di Internet

"Saya sebenarnya belum pernah didiagnosis dengan benar bahwa saya menyandang diskalkulia. Pertama kalinya saya pernah mendengarnya adalah ketika saya berumur 5 tahun. Saat itu saya ingat seorang guru memberitahu seseorang di kelas saya bahwa saya tengah mengerjakan soal matematika yang lebih mudah karena saya memiliki diskalkulia. Tapi saya tidak tahu apa artinya itu bagiku. Jadi saya pulang ke rumah dan ibuku mencarinya di internet," jelas Rose.

 

 

3 dari 4 halaman

Penjelasan dari guru diskalkulia

"Baiklah, saya akan menyebarkan kartu-kartu ini di atas meja. dan saya ingin Anda memikirkan ada berapa mereka," Marijike Walters De Veerman, juru penilai diskalkulia sekaligus seorang guru memberi contoh cara mendeteksi dini penderita diskalkulia.

"Lima persen populasi adalah penyandang diskalkulia. Tepatnya sebanyak tiga juta dua ratus lima puluh. Baik orang-orang ini sudah mendapat diagnosis atau belum." jelas De Veerman.

Sementara De Veerman menyebutkan jumlah ahli penilai diskalkulia belum mencukupi alias masih sangat sedikit, artinya kita butuh lebih banyak lagi.

 

4 dari 4 halaman

Seberapa Penting Diagnosis bagi Penyandang Diskalkulia?

"Jika Anda telah didiagnosis, biasanya berbarengan dengan diberinya banyak rekomendasi yang bisa Anda bawa ke sekolah, atau ke tempat kerja, dan harapannya bisa beradaptasi," jelas De Veerman.

Sementara temannya Rose, Josie Duncan yang juga menyandang diskalkulia memberikan saran lewat video call-nya dengan Rose.

"Kebanyakan orang tidak tahu apa yang mereka lakukan. Bukan hanya orang yang punya diskalkulia. Tapi lebih bagi kebanyakan orang secara umum. Ya, terima saja. Itu adalah bagian dari dirimu dan saya pikir Anda harus lebih banyak berdamai dengannya sebisa mungkin. Ya, jika bisa, bertemanlah dengannya," ujar Rosie.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.