Sukses

6 Kesulitan Belajar yang Dimiliki Anak dengan Spektrum Autisme

Kemampuan belajar anak dengan spektrum autisme berbeda dengan anak pada umumnya. Anak autisme memiliki berbagai kesulitan belajar yang tidak dialami oleh anak non disabilitas.

Liputan6.com, Jakarta Kemampuan belajar anak dengan spektrum autisme berbeda dengan anak pada umumnya. Anak autisme memiliki berbagai kesulitan belajar yang tidak dialami oleh anak non disabilitas.

Dosen pendidikan khusus di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Dr.dr. Riksma Nurakhmi, M.Pd, menyampaikan beberapa kesulitan belajar yang dapat dihadapi anak autisme sebagai berikut:

-Tidak dapat belajar melalui pengalaman sosial.

-Sulit untuk menirukan sesuatu secara spontan.

-Tidak mampu belajar melalui teman sebaya.

-Tidak mampu memahami bahasa tubuh.

-Hanya memproses informasi visual tanpa memproses informasi auditori.

-Terpaku pada perilaku repetitif dan kehilangan kesempatan untuk menggali informasi baru.

“Kalau teman di kelasnya melakukan sesuatu ya kita jangan menganggap ‘kan yang lain juga ngerjain harusnya ikutin dong’ enggak bisa karena anak autisme enggak ada kemampuan itu,” kata Riksma dalam seminar daring Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) ditulis Selasa (8/3/2022).

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perencanaan Pengajaran

Mengingat banyaknya kesulitan yang dimiliki anak dengan spektrum autisme dalam belajar, maka guru perlu merencanakan cara pengajaran yang sesuai.

Dalam mengajar, para guru perlu mengetahui apa saja yang perlu ditangani. Beberapa hal yang dapat menjadi prioritas adalah:

-Menangani masalah perilaku.

-Meningkatkan kemampuan interaksi termasuk kontak mata, kesadaran akan keberadaan orang lain, dan kemampuan meniru.

-Meningkatkan kemampuan bahasa dan komunikasi baik reseptif maupun ekspresif.

-Penggunaan komunikasi alternatif augmentatif (AAC) atau komunikasi pengganti.

“Untuk masuk ke AAC, Ibu Bapak bisa konsultasi dengan teman-teman dari terapi wicara untuk mendesain komunikasi pengganti yang paling cocok,” kata Riksma.

3 dari 4 halaman

Tujuan Penanganan

Penanganan pada anak autisme dengan berbagai pengajaran yang diberikan secara terus-menerus setiap hari bertujuan membuat anak memaksimalkan potensi yang dimiliki.

Lebih rinci, Riksma menyebutkan beberapa tujuan penanganan anak autisme meliputi:

-Memelihara perkembangan yang baik.

-Meningkatkan kemampuan belajar.

-Memperbaiki sosialisasi.

-Meningkatkan komunikasi verbal dan non verbal.

-Meningkatkan keterampilan mandiri.

-Mengurangi kekakuan dan perilaku stereotip.

-Mengurangi perilaku yang maladaptif.

-Mengurangi stres pada keluarga.

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.