Sukses

Lakukan Dead Hang 16 Menit, Pria Cerebral Palsy di Norwegia Pecahkan Rekor Dunia

Pria dengan cerebral palsy ini mengatakan dirinya sudah mencintai olahraga dan latihan sejak usia 12 tahun

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria dengan cerebral palsy asal Norwegia berhasil memecahkan rekor dunia di Guinness World Records, untuk posisi dead hang atau menggantung pada pull-up bar terlama.

Pria bernama Harald Riise itu memecahkan rekor dunia posisi dead hang terlama yaitu 16 menit 3 detik di Bærum, Viken, Norwegia. Rekor sebelumnya adalah milik Tazio Gavioli di Italia, selama 13 menit 52 detik.

"Menetapkan gelar Guinness World Records dead hang adalah tantangan utama bagi saya," kata Riise seperti melansir laman Guinness World Records pada Senin (28/6/2021).

"Saya ingin menunjukkan kepada diri sendiri dan orang lain bahwa itu mungkin, dan saya senang saya berhasil," ujarnya.

Meski memiliki kondisi cerebral palsy, Harald sudah mencintai dunia olahraga dan kebugaran ketika dia mendapatkan sepedanya sendiri di usia 12 tahun.

"Saya suka mengendarainya dan berolahraga, bukan sebagai kebutuhan medis atau fungsional, tetapi karena itu memberi saya perasaan kuat dan bertenaga."

Harald mengatakan, latihan menjadi sumber kepercayaan dirinya sekaligus kualitas hidup untuknya. Secara bertahap, dia menambahkan lebih banyak latihan dan meningkatkan sesi olahraganya.

Ketika dirinya sudah melakukan latihan lebih dari 10 jam dalam sepekan, dia memutuskan sudah saatnya menempuh titik lainnya, dan mengarahkan perhatiannya untuk memecahkan Guinness World Records.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tingkatkan Daya Tahan dan Fokus

Sebagai pengguna kursi roda, Harald mengatakan hal itu membuatnya butuh banyak kekuatan badan bagian atas. Inilah yang membuatnya merasa dead hang sangat cocok buatnya.

"Sebagai pengguna kursi roda, saya bergantung pada kekuatan tubuh bagian atas saya untuk mengatasi tantangan fisik sehari-hari," katanya.

Harald pun melatih posisi itu di musim dingin dengan rantai dan beban. "Pada hari saya melakukan pull-up kursi roda pertama saya, saya sadar saya memiliki kemampuan untuk menentang disabilitas saya, dan seharusnya tidak membiarkan kursi roda mengikat saya."

"Sejak hari itu, saya telah berusaha memanjat lebih tinggi, lebih cepat, atau menggantung lebih lama daripada sebelumnya."

Selain fisik, dia juga mempelajari psikologi dan teknik olahraga untuk meningkatkan daya tahan dan fokus mentalnya.

3 dari 4 halaman

Rasakan Sakit Saat Pecahkan Rekor

Saat pemecahan rekor dimulai, Harald mengakui bahwa perasaan sakit tentu saja muncul. "Saat saya semakin dekat ke tujuan saya, saya merasakan sakit yang akrab dan terus meningkat di lengan saya," katanya.

Lengannya yang kesakitan membuatnya nyaris kehilangan kegembiraan. Namun, semua kegembiraan bahkan tak bisa dia luapkan usai dia dikonfirmasi telah memecahkan rekor.

"Sertifikat pemegang rekor saya sekarang menghiasi dinding ruang tamu saya, dan pada hari-hari biasa saya dapat berbalik, melihatnya, dan merasakan kegembiraan dan kenyamanan. Luar biasa."

Tak hanya memegang rekor Guinness World Records, Harald juga dikenal sebagai motivator yang dikenal sebagai Viking Wheels.

Ia mengatakan, melalui Viking Wheels, dia ingin menginspirasi orang-orang untuk mengejar impiannya, tanpa peduli apa yang akan terjadi dalam hidup.

Selain itu, dia juga dikenal mampu melakukan berbagai aksi mengesankan seperti melakukan pull up di atas trailer berkecepatan tinggi, serta bersepeda sejauh 60 kilometer dari Eidsvoll ke Oslo.

4 dari 4 halaman

Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.