Sukses

Kilas Balik, Kedekatan Almarhum Syekh Ali Jaber dengan Penyandang Tunanetra

Ulama Syekh Ali Jaber dikabarkan meninggal dunia pada Kamis 14 Januari 2021, kabar ini menyisakan duka mendalam termasuk bagi para penyandang tunanetra.

Liputan6.com, Jakarta Ulama Syekh Ali Jaber dikabarkan meninggal dunia pada Kamis 14 Januari 2021, kabar ini menyisakan duka mendalam termasuk bagi para penyandang tunanetra.

Penceramah asal kota Madinah ini semasa hidupnya memiliki kedekatan dengan para penyandang disabilitas terutama tunanetra. Ia acap kali membagikan Al-Quran braille digital bagi anak-anak penyandang tunanetra.

Dua dari sekian banyak penerima Al-Quran braille tersebut adalah Rifqi dan Rizki, saudara kembar yang keduanya menyandang tunanetra.

Menurut sang ibu, Eva, pemberian Al-Quran braille digital tersebut berawal dari undangan sekolah.

“Awal bisa bertemu Syekh Ali Jaber melalui undangan dari sekolah untuk menerima wakaf Al-Quran braille digital dengan tema 1000 Wakaf Al-Qur'an,” ujar Eva kepada Liputan6.com Jumat (15/1/2021).

Ia menambahkan, pemberian wakaf Al-Quran tersebut dilangsungkan di Balai Sudirman sekitar 2017 silam.

“Saat itu aku melihat paling depan bahkan sempat menyapa beliau assalamualaikum dengan sosok tubuh yang besar dan tinggi, jubah putih yang lebar, namun suaranya lembut  menjawab salam saya 'waalaikumsalam',” katanya.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pesan Syekh Ali Jaber

Menurut penuturan Eva, anak kembarnya mendapatkan 3 Al-Quran braille digital. Bahkan, si kembar mendapatkan Al-Quran tersebut langsung dari tangan Syekh Ali Jaber.

“Kalau kembar langsung dapat dari tangan Syekh Ali Jaber dan imam besar Masjidil Haram Mekkah di Balai Sudirman.”

Ia juga sempat menahan tangis ketika menceritakan betapa lembutnya Syekh Ali Jaber dalam memperlakukan para penyandang tunanetra.

“Saya ingat beliau mengusap dan menciumi tangan anak-anak tunanetra. Beliau berkata ‘saat ini kalian tak bisa melihat tapi dengan membaca Al-Quran hidup kalian menjadi terang di dunia dan akhirat’.”

Syekh juga berpesan agar teman netra senantiasa menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup.

“Hal yang mengharukan buat saya ya itu mengusap kepala dan menciumi tangan anak tunanetra yg berada didekatnya sembari berkata ‘Jadikan Al-Quran pedoman hidupmu’.”

“Beliau adalah pejuang Al-Quran, peduli terhadap penyandang tunanetra untuk menjadikan hafiz Quran. InshaAllah manfaat di dunia dan akhirat,” pungkasnya.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.