Sukses

Cerebral Palsy Tak Jadi Halangan bagi Jay Moir Menjadi Instruktur Gym

Menjadi sehat adalah impian semua orang. Termasuk Jay Moir, seorang instruktur gym, blogger fitness, dan pelatih online dari Aberdeen Scotland, terlepas dirinya yang merupakan pengguna kursi roda dengan cerebral palsy.

Liputan6.com, Jakarta Menjadi sehat tak terbatas siapapun orangnya dan berapapun usianya. Termasuk Jay Moir, seorang instruktur gym, blogger fitness, dan pelatih online dari Aberdeen Scotland, terlepas dirinya yang merupakan pengguna kursi roda dengan cerebral palsy.

Dengan keadaannya tersebut, ia mengatasi batasan dirinya termasuk masalah kesehatan mental dan obesitasnya dengan rutin melakukan fitness. Menurut pengakuannya, yang mengenalkan Jay pada fitness adalah saluran video YouTube berbasis kebugaran dan nutrisi MattDoesFitness, Natacha Océane, dan NaturallyStefanie, dilansir dari Barbend.

Pengalaman Jay memulai gym, ia akui lebih baik daripada yang ia bayangkan. Semua orang ramah padanya dan ia tak lepas dari pujian-pujian yang dilontarkan pengguna lainnya.

Menurut Jay, dukungan masyarakat di tempat gym nya berperan penting dalam menjaganya tetap konsisten untuk rutin berlatih. Hasilnya, ia berhasil menghilangkan 30 kg berat badannya dalam latihan rutin 6 hari dalam seminggu, dengan 5 hari latihan cardio ringan dan satu hari CrossFit.

Sedangkan untuk mengatasi kesehatan mentalnya akibat kombinasi masalah obesitas dan berbagai masalah yang membuatnya cemas dan depresi, yaitu dengan bersepakat dengan diri sendiri tentang 'menjadi berbeda'. Menurut Jay, berkat pergi ke gym dan menerima dukungan yang positif, ia menyadari bahwa rintangan mentalnya bukanlah hal terbesar yang ia hadapi. Ia akhirnya menyadari bahwa mendidik diri sendiri tentang nutrisi adalah tantangan terbesarnya.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ikut diet atlet

Jay tahu batasannya dalam penggunaan alat gym. Ia bisa lepas dari kursi rodanya untuk menggunakan mesin resistensi dan free weights atau angkat beban (yang sambil berbaring). Satu-satunya yang diluar batasan Jay hanya squat dan gerakan tubuh serupa, dan penggunaan treadmill atau sejenisnya.

Sedangkan ia mendidik dirinya sendiri tentang nutrisi dari menonton YouTube yang menjelaskan makronutrien vs mikronutrien, asupan kalori, dll. Ia mengaku bahwa diet yang ia tekuni sama seperti atlet manapun yang ingin menurunkan berat badan dan mempertahankan fisik tertentu. Dietnya berupa daging tanpa lemak, nasi, yogurt, buah, dan protein shake jika diperlukan. Selain itu, dia tidak menghindar dari makanan yang dia nikmati, mengutip daging asap sebagai sesuatu yang dia makan secara rutin.

"Saya memang mencoba makan sebersih mungkin, tetapi sangat penting untuk menjaga hubungan positif dengan makanan." katanya kepada Barbend.

Adapun kegiatan Jay setelah menjadi reguler di tempat gym-nya, yaitu ia berbagi pengalamannya melalui kontennya sebagai blogger kebugaran. Perjalanannya telah menginspirasi orang-orang di sekitarnya.

Salah satu perubahan terbesar pada kehidupan normalnya sehari-hari di luar gym adalah peningkatan popularitas di saluran media sosialnya. Khususnya di Instagram, orang-orang dari seluruh dunia dari Los Angeles ke Selandia Baru telah menjangkau dia.

"(Pesan mereka) mendorong saya untuk menjadi lebih kuat dan terus menambahkan semangat"

Sedangkan alasannya menjadi instruktur gym berkat motivasi dari orang-orang, sehingga ia berkomitmen untuk mendokumentasikan hidupnya dalam kebugaran dan latihan. Ia belum lama ini memulai saluran YouTube dan bertujuan untuk menyebarkan informasi terkait hambatan yang ia miliki dan untuk terus bersaing. Saat ini, motivasinya sebagian terkait dengan motivasi orang lain. Umpan balik mereka adalah 'bahan bakarnya' (pemicu/sumber kontennya).

Ia akan merasa sangat bangga jika orang menemukan kontennya dan kemudian memiliki keinginan untu pergi gym juga, baik penyandang disabilitas atau tidak. Menjadi instruktur gym adalah cara bagi Moir untuk menjadi sarana untuk membantu orang lain di gym dengan cara yang sama.

"Ini memungkinkan saya untuk memberi alat dan bimbingan kepada orang lain, baik bagi penyandang disabilitas atau bukan, untuk mengubah hidup mereka menjadi lebih baik."

"Saya ingin menjadi lebih bugar dan lebih kuat, tidak membiarkan kursi roda membatasi saya."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.