Liputan6.com, Jakarta Kepala Riset Aset Digital di Standard Chartered, Geoffrey Kendrick secara terbuka menyampaikan permintaan maaf karena prediksi harga Bitcoin sebelumnya dinilai terlalu rendah.
Melansir Yahoo Finance, Jumat (9/5/2025), dalam laporan terbaru kepada klien, Kendrick mengakui target harga Bitcoin sebesar USD 120.000 atau setara Rp1,98 miliar (asumsi kurs Rp16.551 per dolar AS untuk kuartal kedua 2025 tampaknya terlalu konservatif.
Baca Juga
“Saya minta maaf bahwa target Q2 saya sebesar USD 120.000 mungkin terlalu rendah,” ujar Kendrick dalam catatannya, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (9/5/2025).
Advertisement
Ia menyebut peningkatan minat institusional serta arus masuk besar-besaran ke ETF Bitcoin yang diperdagangkan di AS sebagai alasan utama perubahan proyeksinya.
Transaksi Terakkhir
Dalam tiga hari terakhir, ETF Bitcoin di Amerika Serikat berhasil mencatat arus masuk senilai USD 5,3 miliar, jauh melampaui aksi lindung nilai (short) dari hedge fund yang hanya naik sebesar USD 1,2 miliar.
Perbedaan besar antara kedua arus ini menunjukkan permintaan terhadap Bitcoin dari investor besar terus meningkat secara signifikan.
Kendrick juga menyoroti bagaimana perusahaan-perusahaan besar seperti Strategy terus membeli Bitcoin dalam jumlah besar, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hal ini membuat aliran dana bersih yang masuk ke Bitcoin diperkirakan telah melampaui USD 4 miliar, menandakan sentimen pasar yang sangat positif.
Kendrick pernah menyampaikan prediksi berani bahwa harga Bitcoin bisa mencapai USD 200.000 pada akhir tahun 2025, dan bahkan berpotensi menyentuh USD 500.000 pada tahun 2038, jika tren ini berlanjut.
Saat ini, harga Bitcoin mencapai di atas USD 100.000, mencerminkan pemulihan kuat sejak posisi terendahnya di bulan April yang berada di kisaran USD 76.000.
Tidak hanya itu, pada bulan April lalu, Standard Chartered juga memperkirakan bahwa nilai pasar stablecoin dapat menyentuh USD 2 triliun dalam tiga tahun ke depan, seiring dengan makin luasnya adopsi dan regulasi terhadap aset digital.
Pihak bank percaya bahwa regulasi dari pemerintah AS terhadap stablecoin dan kripto akan menjadi faktor penting dalam menghubungkan aset digital dengan sistem keuangan tradisional secara lebih terintegrasi.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Ramalan Kripto BNB dari Standard Chartered
Sebelumnya, Standard Chartered memperkirakan token Binance Coin atau BNB berpeluang naik harga lebih dari dua kali lipat tahun ini.
Mengutip Cointelegraph, Rabu (7/5/2025) laporan analis Standard Chartered menunjukkan manajer aset tersebut melihat harga BNB naik menjadi sekitar USD 1.275 (Rp20,9 juta) per token pada akhir tahun 2025 dan setinggi USD 2.775 (Rp45,6 juta) pada akhir tahun 2028.
Pada 6 Mei 2025, BNB diperdagangkan pada harga hampir USD 600 per koin, dengan nilai terdilusi penuh (FDV) sekitar USD 84 miliar, menurut data dari CoinMarketCap.
"BNB telah diperdagangkan hampir persis sejalan dengan sekeranjang Bitcoin dan Ethereum yang tidak tertimbang sejak Mei 2021 dalam hal pengembalian dan volatilitas," ungkap Geoff Kendrick, sanalis di Standard Chartered, dalam catatan penelitian tersebut.
"Kami berharap hubungan ini akan terus berlanjut, mendorong harga BNB dari sekitar USD 600 saat ini menjadi USD 2.775 pada akhir tahun 2028," bebernya.
Advertisement
Tentang Token BNB
Token BNB adalah mata uang kripto asli dari Binance BNB Chain, jaringan blockchain layer-1 (L1) yang berafiliasi dengan bursa terpusat (CEX) terbesar di dunia.
BNB Chain memiliki aktivitas pengembang yang lebih sedikit daripada L1 seperti Ethereum atau Avalanche dan ekosistemnya relatif "kuno", menurut Standard Chartered.
Lebih dari 60% aktivitas ekonomi onchain jaringan melibatkan bursa terdesentralisasi (DEX), dibandingkan dengan penyebaran yang lebih beragam pada L1 lainnya.
Namun, Standard Chartered juga mencatat hal ini juga dapat berfungsi sebagai sumber stabilitas untuk BNB Chain.