Sukses

AS Sanksi Blender.io, Diduga Bantu Korut Mencuci Kripto Curian Rp 306,7 Miliar

Blender.io digunakan oleh kelompok peretas Lazarus untuk mencuci kripto.

Liputan6.com, Jakarta Departemen Keuangan AS mengumumkan telah memberi sanksi kepada Blender.io karena diduga telah membantu Korea Utara mencuci jutaan kripto yang dicuri dari Axie Infinity.

Departemen tersebut menuduh Blender.io, memungkinkan orang mengaburkan catatan yang biasanya disimpan oleh blockchain, digunakan oleh Korea Utara untuk “mendukung aktivitas siber yang berbahaya dan pencucian uang dari mata uang virtual yang dicuri.”

Dilansir dari Theverge, Senin (30/1/2023), menurut siaran pers Departemen Keuangan, Blender.io digunakan oleh kelompok peretas Lazarus untuk mencuci cryptocurrency senilai USD 20,5 juta atau sekitar Rp 306,7 miliar (asumsi kurs Rp 14.962 per dolar AS) yang diduga dicuri dari game berbasis kripto Axie Infinity.

Seluruh hasil peretasan, yang dikaitkan Departemen Keuangan dengan Lazarus dan Korea Utara pada April lalu, diperkirakan bernilai sekitar USD 625 juta pada saat itu, meskipun beberapa juta dolar telah dipulihkan.

Departemen Keuangan mengatakan Lazarus disponsori oleh pemerintah Korea Utara dan negara itu menggunakan peretas untuk menghasilkan pendapatan untuk senjata pemusnah massal (WMD) dan program rudal balistik yang melanggar hukum.

Siaran pers Departemen Keuangan mengatakan ini adalah pertama kalinya dikenakan sanksi terhadap platform mixer mata uang virtual. Blender.io bukan satu-satunya alat yang digunakan peretas untuk mengaburkan catatan pencurian.

Departemen Keuangan AS juga menuduh Blender mencuci uang untuk organisasi ransomware seperti Conti, Trickbot, dan Sodinokibi (alias REvil). Sekarang setelah mendapatkan sanksi, Blender.io tidak akan dapat mengakses dana apa pun yang disimpan di AS, juga tidak dapat melakukan transaksi dengan perusahaan atau warga Amerika.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sistem Operasi

Blender.io dan platform mixer kripto lainnya bekerja dengan mengumpulkan dana yang disetorkan, kemudian mendistribusikannya secara acak.

Karena transaksi dicatat di blockchain, akan sangat sulit untuk menggunakan dana curian tanpa menggunakan jenis layanan ini. 

Koin yang dicuri masuk ke blender, dan para peretas, secara teori, akan mendapatkan kembali koin yang bersih. 

Seperti yang terjadi dengan peretasan Axie, pemerintah dapat memberikan sanksi kepada dompet yang berafiliasi dengan kelompok peretasan, dan peneliti dapat melacak pergerakan kripto yang dicuri.

Jika penjahat ingin mengubah kripto mereka menjadi, aset lain, misalnya Lamborghini, mereka harus memastikan kripto pencurian itu tidak dilacak.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.