Sukses

Grup WIR dan Eiger Wakili Indonesia di World Economic Forum 2023

Chief of Sales and Marketing Grup WIR, Gupta Sitorus mengatakan akan membawa kasus penggunaan baru dalam side event WEF 2023 di Davos.

Liputan6.com, Jakarta - PT WIR Asia Tbk (Grup WIR) perusahaan teknologi berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) di Asia Tenggara, kembali berkesempatan mengisi side event World Economic Forum 2023 (WEF). 

Ini kali keempat Grup WIR menjadi perwakilan Indonesia untuk mengisi Indonesia Pavilion di Davos. Tak sendirian, kali ini Grup WIR bakal menjalin kerja sama dengan merek pakaian, PT Eigerindo Multi Produk industri atau Eiger

Chief of Sales and Marketing Grup WIR, Gupta Sitorus mengatakan akan membawa kasus penggunaan baru dalam side event WEF 2023 di Davos.

"Kita akan membawa use case baru dengan prinsip-prinsip yang sudah kita lakukan. Bagaimana kita bisa menampilkan tentang Indonesia di WEF 2023 dengan pengalaman yang lebih imersif," kata Gupta dalam media Gathering, Selasa (10/1/2023). 

Gupta menambahkan, dengan teknologi yang kali ini dibawa Grup WIR diharapkan bisa memberikan kontribusi pada Indonesia dan memberikan pengalaman pavilion Indonesia di WEF 2023 lebih imersif.

"Tahun ini kita diberikan kesempatan untuk menunjukkan berbagai teknologi. Kita dulu hanya bisa membawa 1 sampai 2 teknologi, sekarang kita bisa bawa sampai 5 teknologi," ujar Gupta. 

Model yang Dibawa Grup WIR ke Davos

Gupta mengungkapkan saat ini belum bisa memberikan gambaran jelas terkait model apa yang bakal dipamerkan di Davos. 

"Secara spesifik kita belum bisa membeberkan karena sebagai surprise. Namun, kita akan bawa avatar dari tokoh di Indonesia. Tokohnya kita juga belum bisa kita informasikan. Pengunjung juga nantinya bisa berinteraksi menggunakan teknologi Augmented Reality (AR)," ungkap Gupta.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kolaborasi dengan Eiger

Terkait kerja sama yang dilakukan antara Grup WIR dan Eiger, Gupta menuturkan bangga bisa berkolaborasi dengan brand asal Indonesia. 

"Bicara soal teknologi, VR dan AR sudah banyak diadopsi berbagai sektor ritel dan fashion. Kita dan Eiger ingin menjajaki teknologi yang dimiliki WIR dengan ekosistem yang ada di Eiger," tutur Gupta. 

Marketing General Manager Eiger, Riadi Suwarno mengatakan kerja sama dengan Grup WIR menjadi langkah Eiger dalam menyambut Web3. 

"Eiger berangkat dari O2O yaitu Offline to Online. Bermula dari dua alat mesin jahit, kita saat ini sudah menjajaki pengalaman digital dari toko offline ke marketplace online," jelas Riadi.

Riadi mengungkapkan nantinya pada Indonesia Pavilion di Davos, Eiger akan menampilkan demo untuk pembukaan ritel fisik pertama di Interlaken, Swiss. 

"Dengan WIR, kita akan eksplor dan kita juga menyambut Web3. Nanti itu yang akan kita lakukan di Davos sama-sama," pungkas Riadi.

 

3 dari 4 halaman

WIR Asia dan Grup Salim Kucurkan Modal Rp 200 Miliar untuk Metaverse Nusameta

Sebelumnya,  WIR Asia Tbk melalui anak usaha PT Mata Nilai Republik (MNR) dan grup Salim melalui PT  Surya Semesta Karya Persada akan menambah penyertaan modal di PT Metaverse Indonesia Makmur (MIM) senilai Rp 200 miliar secara bertahap. Penambahan modal itu dilakukan secara bertahap hingga 28 November 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (30/11/2022), PT WIR Asia Tbk menyatakan, penambahan modal ini bagian dari pengembangan platform metaverse atau yang dikenal Nusameta yang sedang dilakukan oleh perseroan melalui MIM. Perseroan melihat ekosistem platform saat ini dimiliki perseroan sangat relevan sebagai salah satu fondasi metaverse yang merupakan salah satu iterasi web 3.0 yang merupakan evolusi lebih lanjut dari web 2.0.

“Pengembangan metaverse nanti akan dapat mendukung MIM sebagai potensi sumber pendapatan baru bagi perseroan. Sehingga hal tersebut dapat mendorong peningkatan kinerja perseroan di masa yang akan mendatang,” tulis perseroan.

Perseroan memutuskan penyertaan penambahan modal di MIM dilakukan melalui MNR dengan pertimbangan terdapat penggunaan teknologi yang telah dikembangkan dan diaplikasikan di ekosistem MNR. “Teknologi tersebut akan digunakan oleh platform metaverse yang sedang dikembangkan oleh MIM,” tulis perseroan.

Penilai independen perseroan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Syarif, Endang dan Rekan memberikan penilaian wajar terhadap transaksi tambahan setoran modal itu berdasarkan pertimbangan analisis transaksi, analisis kualitatif dan kuantatif. Setelah transaksi tersebut, pemegang saham MIM antara lain PT Mata Nilai Republik sebesar 51 persen atau jumlah saham 107.100.000 dan PT Surya Semesta Karya Persada sebesar 49 persen atau sebesar 102.900.000 saham.

Transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi seiring MNR merupakan anak usaha WIR Asiamemiliki 51 persen saham di MIM.

 

4 dari 4 halaman

Fokus Garap Metaverse di Indonesia

Sebelumnya, PT WIR Asia Tbk (WIRG) mengumumkan kerja sama dengan Grup Salim. Dua grup ini membentuk perusahaan patungan (join venture) untuk mengembangkan platform metaverse.

Perusahaan joint venture ini dibentuk dengan tujuan mendorong kemajuan platform metaverse di Indonesia. Alih-alih fokus pada proyek tersebut, perseroan juga belum memiliki rencana lebih lanjut mengenai kerja sama lain dengan grup Salim.

“Saat ini fokus kami untuk metaverse dengan teritori yang ada di Indonesia. Itu yang akan kita kembangkan sama-sama,” kata Direktur Utama PT WIR Asia Tbk Michel Budi dalam webinar Indonesia Investment Education, ditulis Minggu (29/5/2022).

Namun, ia enggan menyebutkan lebih detil mengenai investasi tersebut. Termasuk nilai investasi dan porsi kepemilikan masing-masing pihak dalam perusahaan patungan itu.

"Untuk nilai dengan presentasi kita akan infokan seuai dengan jadwal yang ditetapkan,” imbuhnya.

Michel menambahkan, kerja sama keduanya akan menghadirkan solusi teknologi terdepan berdasarkan keahlian dan pengalaman perusahaan dalam pengembangan teknologi metaverse yang sudah diakui di banyak negara.

PT WIR Asia Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia dan Asia Tenggara yang menyediakan jasa teknologi realitas digital dan metaverse melalui augmented reality, virtual reality dan artificial intelligence yang memungkinkan terciptanya interaksi antara dunia nyata dan virtual.

"Kami besyukur bisa dapatkan mitra dari Salim yang dukung pengembangan ini. Mereka terdepan di sektornya dan kami di tekno nya sehingga kerja sama kedua pihak akan bisa membawa lompatan yang lebih jauh untuk mengembangkan metaverse di Indonesia,” ujar Michel.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.