Sukses

Pasar Kripto Menguat, Ternyata Ini Penyebabnya

Investor tampaknya memanfaatkan rendahnya volume trading di akhir pekan untuk melakukan buy the dip.

Liputan6.com, Jakarta - Pergerakan pasar kripto terlihat sedikit pulih atau Rebound pada Senin (20/6/2022), setelah berdarah-darah pada akhir pekan lalu. Bitcoin pada Sabtu sempat anjlok di bawah USD 20.000 (Rp 296,8 juuta) dan turun ke USD 17.601 (Rp 261,2 juta). 

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono menjelaskan penurunan itu menempatkan Bitcoin di bawah level bawah tertinggi sepanjang masa dibanding pencapaian pada Desember 2017 yang hanya USD 19.783. Rebound yang terjadi disebabkan oleh nilai Bitcoin yang sudah oversold. 

"Menurut Relative Strength Index (RSI) pada grafik mingguan terlihat BTC sudah oversold, yang berarti tekanan jual mereda, sehingga harganya bisa kembali naik dalam jangka pendek," ujar Afid kepada Liputan6.com, Senin (20/6/2022).

Afid menuturkan, investor tampaknya memanfaatkan rendahnya volume trading di akhir pekan untuk melakukan buy the dip, sama seperti yang terjadi di pasar modal. Mereka memutuskan memborong aset kripto saat ini, karena takut menunggu fase bullish yang lebih lama lagi, jadi berusaha untuk take profit secara singkat.

“Bitcoin masih lemah, namun tidak ada kejelasan di mana titik bottom yang akan ditujunya. Analisa teknikal tidak begitu berguna saat ini, tapi fundamental atau makroekonomi yang bisa menentukan arah Bitcoin,” tutur Afid.

Saat ini, investor tetap cemas tentang inflasi yang tinggi, yang mencapai level tertinggi 40 tahun pada Mei, berlanjutnya kejatuhan ekonomi dari invasi Rusia ke Ukraina dan kemungkinan meningkatnya resesi global. 

“Sentimen negatif juga berasal dari kekhawatiran mengenai rapuhnya sistem aset kripto. Hal ini muncul setelah platform Celsius sempat menghentikan proses withdrawals-nya plus rumor gagal bayar utang (insolvency) yang melanda perusahaan modal ventura, Three Arrows Capital,” jelas Afid.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Indeks Bitcoin

Adapun, Bitcoin Fear & Greed Index juga masih bertahan di wilayah ketakutan ekstrem (Extreme Fear) selama berminggu-minggu dan pada Minggu, 19 Juni 2022 sempat berada di 6, mendekati level terendah sepanjang masa pada skala nol hingga 100.

"Target pergerakan Bitcoin kini akan menuju penurunan hingga USD 19.000 sampai USD 15.500 dalam beberapa waktu ke depan. Prospek bearish juga tampak berlanjut untuk menemukan bottom yang sebenarnya," kata Afid.

"Jika melirik ke pada siklus Bitcoin, pada market bearish 2015, membutuhkan waktu 426 hari untuk akhirnya mencapai posisi bottom. Lalu jika dilihat ke siklus pada 2017, butuh 365 hari untuk mencetak bottom pada 2018. Sedangkan dari puncak pada Juni 2019 pada USD 13.900, BTC kemudian mengalami penurunan 274 hari sebelum mencapai posisi bottom," lanjut dia.

Jadi Afid menyimpulkan, jika pada November 2021, merupakan siklus puncak titik bottom dalam antara 274 hari atau 365 hari, maka secara kalkulasinya akan terjadi pada September 2022 atau November 2022.

3 dari 4 halaman

Harga Kripto Senin Pagi 20 Juni 2022

Sebelumnya, mengawali pekan keempat Juni 2022, harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau alami pergerakan harga yang seragam pada Senin pagi (20/6/2022). Mayoritas kripto jajaran teratas berhasil menguat tipis.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin pagi, 20 Juni 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat 9,42 persen persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 25,43 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 20.413 per koin atau setara Rp 302.9 juta (asumsi kurs Rp 14.838 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) jugas berhasil menguat hari ini. Selama 24 jam terakhir, ETH naik 19,11 persen, tetapi masih melemah 23,09 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.131 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) juga berhasil menguat sejak kemarin. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat 9,70 persen, tetapi masih melemah 18,24 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 213,80 per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) pagi ini masih menguat tipis. Dalam satu hari terakhir ADA naik 7,14 persen. Namun masih melemah 6,89 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4797 per koin.

 

4 dari 4 halaman

Harga Kripto Lainnya

Adapun Solana (SOL) juga berhasil menguat. Sepanjang satu hari terakhir SOL menguat 16,11 persen dan 7,84 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 34,55 per koin.

XRP juga turut menguat pagi ini. XRP naik 6,62 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi melemah 7,68 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3267 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,03 persen. Dengan begitu membuat USDT berada di level USD 0,9988 dan USDC dihargai USD 1,00.

Sedangkan Binance USD (BUSD) meemah 0,30 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripo berada di level USD 898,5 miliar. Masih melemah jika dibandingkan beberapa hari lalu yang berada di atas USD 1 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.