Sukses

Jangan Anggap Sepele, 5 Dampak Hubungan Toxic Bagi Kesehatan Tubuh

Hubungan toxic tidak hanya merusak mental seseorang, tetapi juga berpengaruh terhadap kesehatan tubuh korban seperti kelelahan, masalah pencernaan, hingga menegangnya otot tubuh.

Liputan6.com, Jakarta - Menjalin hubungan seperti pacaran atau menikah adalah impian bagi sebagian orang. Pada dasarnya setiap individu membutuhkan partner dalam hidupnya untuk sekadar berbagi cerita dan saling menjaga satu sama lain.

Namun, tidak dipungkiri masih ditemukan hubungan yang tidak sesuai dengan apa yang diimpikan. Salah satunya adalah hubungan yang toxic. Hubungan toxic merupakan hubungan yang tidak sehat dan membuat salah satu pihak merasa dirugikan secara mental maupun fisik.

Hal ini sangat berbahaya jika tidak dihentikan, sebab banyak dampak yang diterima korban dari hubungan toxic. Dilansir dari Business Insider, Selasa (26/09/2023) ditemukan dampak dari hubungan yang toxic bagi kesehatan tubuh seperti berikut ini

1. Merasa Lelah

Dalam sebuah hubungan ditemukan seseorang yang masih bertahan dengan pasangan yang kasar. Mereka yang kasar akan melakukan berbagai cara agar pasangannya yang merupakan korban tetap ingin terus bersama dengannya. Setelah melakukan kekerasan, dirinya akan memberikan hadiah atau hal-hal yang menyenangkan yang disukai pasangannya.

Hal semacam ini merupakan bentuk dari hubungan yang toxic. Dirinya yang melakukan kekerasa memberikan trauma pada pasangannya tanpa disadari dan ini merupakan tujuan dirinya untuk membuat pasanganya kelelahan dalam menanggapi perkelahian dengannya. Ketika kamu mengalami hal tersebut tubuhmu akan merasa kelelahan karena hormon stres adrenalin dan koristol mengalami peningkatan.

2 dari 5 halaman

2. Masalah Autoimun

Menjalin hubungan yang toxic juga dapat menyebabkan penurunan autoimun. Hal ini dapat menyebabkan sakit peradangan, nyeri tubuh dan kulit meradang. Penelitian yang dilakukan oleh Thomas mengatakan sekitar 95% mereka yang mengalami hal tersebut mencoba untuk memeriksa ke dokter, tetapi hasilnya menunjukkan baik.

Meski begitu hal tersebut tidak membuat mereka yg sakit karena menghadapi hubungan toxic merasa lega. Sebab mereka merasakan gejala secara nyata, tetapi tidak ada penjelasan medis mengenai apa yang dideritanya. Namun, Thomas mengatakan bahwa hal semacam ini dapat terjadi akibat gejala kecemasan ekstrem yang berasal dari lingkungan atau hubungan yang mereka jalani seperti kekerasan atau gaslighting.

3 dari 5 halaman

3. Masalah Pencernaan dan Perubahan Hormonal

Mereka yang memiliki hubungan toxic biasa saat sedang ada masalah akan sulit untuk mencerna makanan. Tubuhnya terasa tidak nafsu untuk menyantap makanan. Hal ini  terjadi karena hormon stres, koristol, dan adrenalin yang tertahan di tubuh.

Jika hormon-hormon tersebut tertahan dapat membahayakan tubuh. Sebab, hormon yang meningkat memberikan instruksi diri untuk melakukan sesuatu yang dapat melindungi diri. Namun, jika tertahan membuat diri sulit untuk melakukan sesuatu.

4 dari 5 halaman

4. Masalah dengan Ingatan dan Bicara

Ketika pertengkaran terjadi dalam sebuah hubungan yang toxic, pihak yang menjadi korban akan terdiam. Sebab dirinya tidak akan memiliki banyak ruang untuk mengingat dan berbicara. Hal ini terjadi karena kekerasan yang sering dialami membuat dirinya sulit untuk memproses dan menerima informasi.

Mereka hanya dapat memproses kekerasan yang terjadi. Sebab semua yang terjadi padahal terekam diingat korban. Dalam pikirannya mereka hanya memikirkan mengapa pasangannya melakukan kekerasan dan manipulatif padanya. 

5 dari 5 halaman

5. Ketegangan Otot

Masalah kesehatan lainnya yang mungkin tidak kamu sadari saat menghadapi hubungan yang toxic adalah ketegangan otot-otot mu. Hal ini terjadi karena rasa tidak nyaman dan rasa cemas yang dialami oleh seseorang. Mereka takut untuk menghadapi orang yang menjadi ancaman bagi diri mereka.

Biasanya mereka yang menjadi korban selalu merasa ada sosok pelaku disekelilingnya seklipun oorang tersebut tidak ada keberadaannya di tempat tersebut. Bahkan perasaan itu membuat korban menjadi takut dan menegangnya otot-otot tubuh. Sehingga, tidak hanya membahyakan mental tetapi juga fisik seseorang yang menjalani hubungan toxic.Â