Hanya 7 Menit, Ini Cara Rebus Telur dengan Kematangan Pas dan Mudah Dikupas

Siapkan panci berisi air hingga semua telur yang direbus bisa terendam. Hal ini sangat penting tingkat kepanasan tersebar merata, sehingga tekstur telur jadi mulus dan cerah.

Jangan lupa untuk gunakan api sedang saat merebus. Jika api terlalu kecil, kematangan telur tidak akan bisa masuk sampai ke bagian terdalam. Sedangkan jika terlalu besar, telur berisiko pecah sehingga teksturnya jadi kasar.

Jika rebusan telur sudah diatur pada kompor dengan api sedang, tunggu sekitar  5-7 menit hingga rebusan mendidih dan bergelembung.

Setelah 7 menit, matikan kompor lalu diamkan sebentar selama 2 menit.

Usahakan untuk gunakan wadah berisi air es untuk merendam telur rebus. Jika tidak, maka bisa cuci saja dengan air mengalir sebagai alternatif.

Rendaman air es sendiri sangat berguna agar kulit telur rebus jadi lebih rapuh dan mudah mengelupas.

Jika diraba-raba, ada bagian pada telur rebus matang yang lebih tumpul dari bagian lain. Pecahkan terlebih dahulu bagian tersebut, baru kupas sisanya.

Bisa dilihat, telur rebus memiliki tone warna yang sangat cerah dengan tekstur yang lebih lembut. Selain mudah dan praktis, proses merebus telur ini juga hemat gas karena hanya memakan waktu 7 menit.

Pengaruhnya juga akan terasa saat mengolah telur rebus. Waktu pemasakan dapat bervariasi mulai dari 2 hingga 15 menit, tergantung pada tingkat kematangan yang diinginkan. Untuk telur yang matang secara merata dan sempurna, direbus selama 15 menit bisa menjadi pilihan.

Ketika telur yang baru dikumpulkan dimasak dalam air mendidih, protein dalam bagian albumen akan terikat dengan cepat pada membran bagian dalam telur karena pH yang lebih rendah. Sebagai hasilnya, proses untuk mengupas cangkang telur tanpa merusak bagian dalamnya akan menjadi lebih sulit. Artinya, semakin baru telur tersebut, semakin sulit cangkangnya untuk dikupas.

Melarutkan garam ke dalam air yang digunakan untuk merebus telur dapat meningkatkan kepadatan bagian putih telur secara optimal. Garam tersebut juga berperan dalam memecahkan protein, yang mana mengurangi risiko terjadinya keretakan pada cangkang telur. Proses kimia ini membantu dalam penggumpalan putih telur, yang kemudian dapat menutup retakan pada cangkang serta mencegahnya dari bocor ke dalam air rebusan.

Menurut laporan dari Food Network, telur yang dimasak dalam keadaan berputar dengan cepat, lancar, dan stabil menandakan bahwa telur telah dimasak sempurna. Sebaliknya, jika telur masih mentah, putarannya akan terasa sangat lambat dan bergoyang maju mundur karena ketidakstabilan cairan telur di dalam cangkangnya.

Menurut Anna, adanya bintik hitam kecoklatan pada telur rebus menandakan bahwa makanan tersebut telah tidak aman untuk dikonsumsi. Menurutnya, telur yang telah terkontaminasi bakteri dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan, seperti timbulnya rasa mual, muntah, dan diare.