Sukses

Pohon Langka Era Prasejarah, Keunikan Fosil 350 Juta Tahun yang Membuatnya Berbeda dengan Pohon Modern

Penemuan fosil langka 350 juta tahun lalu membuka rahasia pohon baru dan genus yang belum diketahui. Keunikan fosil memunculkan pertanyaan evolusi tanaman, namun klasifikasi tanpa bukti memadai masih menjadi misteri.

Liputan6.com, Jakarta Penemuan hebat berupa kelompok fosil langka mengungkap rahasia pohon yang ada sekitar 350 juta tahun yang lalu, menyajikan informasi baru yang mengejutkan ilmuwan. Studi rinci yang diterbitkan di jurnal Current Biology menyatakan bahwa pohon-prasejarah ini tidak hanya menunjukkan spesies baru, tetapi juga membentuk genus yang sepenuhnya belum dikenal sebelumnya. Keunikannya menimbulkan pertanyaan serius tentang evolusi dan keragaman tumbuhan pada periode tersebut.

Meskipun penemuan ini membuka wawasan baru, para peneliti masih dihadapkan pada misteri besar terkait klasifikasi tumbuhan ini. Tanpa bukti yang memadai, mereka belum bisa menentukan apakah pohon-pohon ini termasuk dalam keluarga pakis, keluarga tumbuhan berbiji, atau bahkan keluarga tumbuhan yang belum pernah tercatat sebelumnya dalam sejarah geologi Bumi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 10 halaman

1. Keunikan Tersendiri

"Keunikan pohon-pohon ini merupakan tantangan tersendiri bagi ilmu pengetahuan, meninggalkan para peneliti dengan pertanyaan menarik tentang kehidupan dan perkembangan ekosistem masa lalu," kata ahli paleontologi Robert Gastaldo dari Colby College di Waterville, Maine.

Pohon bernama Sanfordi Acaulis densifolia menarik perhatian masyarakat dengan penampilan mirip "sikat botol" yang sangat besar. Dalam penelitian yang dipimpin oleh ahli paleontologi Robert Gastaldo, terungkap bahwa bentuk pertumbuhan tanaman ini, meskipun mirip dengan beberapa pohon modern di daerah tropis, memiliki perbedaan yang mencolok.

Pohon prasejarah ini menyerupai pohon pakis, tumbuhan berbiji, dan tumbuhan berbunga, tetapi pembeda utamanya terletak pada jumlah daun yang jauh lebih banyak dan susunan pertumbuhan yang unik. Gastaldo menjelaskan bahwa Sanfordi Acaulis densifolia memiliki lebih dari 250 daun di sekitar batang non-kayu berdiameter 6 inci.

Tingginya daun mencapai hampir 10 kaki dari batangnya, membentuk kanopi dengan diameter mencapai 20 kaki. Fenomena ini menunjukkan pola pertumbuhan yang sangat aneh dan menantang pemahaman ilmiah kita tentang adaptasi tumbuhan dalam ekosistem prasejarah. Dengan perbedaan yang mencolok ini, Sanfordi Acaulis densifolia memberikan pandangan baru yang menarik tentang keragaman hayati pada masa lalu.

3 dari 10 halaman

2. Tumbuhan Pada Era Paleozoikum Akhir

Tumbuhan yang dikenal sebagai Sanfordi Acaulis densifolia mengungkap keajaiban alam masa lalu, hidup pada akhir era Paleozoikum, dalam rentang waktu 419 hingga 252 juta tahun lalu. Era ini terdiri dari periode Devonian, Karbon, dan Permian. Penemuan ini membawa kita ke periode awal Karbon, sekitar 359 hingga 299 juta tahun lalu.

Perlu dicatat bahwa periode Karbon menjadi fase krusial dalam evolusi tumbuhan di Bumi, di mana tumbuhan pertama muncul dan mengubah lanskap secara signifikan. Sanfordi Acaulis densifolia, mencerminkan flora unik pada periode Karbon, memberikan pandangan berharga tentang adaptasi dan perkembangan tanaman di masa lalu.

Menurut Gastaldo, “Periode di mana tanaman kami berkembang menunjukkan diversifikasi pohon yang mendalam di berbagai kelompok tanaman. Fosil tumbuhan jarang ditemukan, apalagi fosil pohon dengan daun mahkota tiga dimensi yang masih utuh. Fosil kami adalah bukti bentuk evolusi ekstrem, bagian dari lanskap kuno yang tak ada lagi saat ini atau dalam 350 juta tahun terakhir.”

4 dari 10 halaman

3. Fosil Pohon ini Mewakili Pepohonan yang Pernah Ada

Penemuan spesies baru ini berasal dari lima pohon yang ditemukan berdekatan selama tujuh tahun terakhir selama penggalian di Sanford Quarry, New Brunswick, Kanada.

Fosil-fosil ini menggambarkan hutan pepohonan yang pernah menjulang di sepanjang tepi danau retakan, terbentuk jauh dari garis pantai purba. Keunikan temuan ini terletak pada fakta bahwa iklim di wilayah itu pada masa itu subtropis hingga tropis, memberikan wawasan berharga tentang kondisi lingkungan pada periode tersebut.

Menariknya, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa wilayah itu mengalami gempa bumi, yang dianggap sebagai pemicu peristiwa langka ini. Para peneliti meyakini gempa tersebut menyebabkan pohon-pohon terlepas dari tepi danau, mengapung ke dalam danau sebelum tenggelam dan terkubur, menjadikannya contoh unik dari proses preservasi fosil. Ahli paleontologi Robert Gastaldo menyatakan kemungkinan preservasi alam seperti ini sangat rendah, hampir sebanding dengan memenangkan lotre.

Interval waktu di mana tanaman ini tumbuh subur di New Brunswick menjadi penting karena mencerminkan periode transisi dalam evolusi dunia tumbuhan dan pepohonan, terutama pada sub-periode Pennsylvania, landasan bagi perkembangan bentuk mapan pada interval besar kedua Zaman Karbon.

Gastaldo menyamakan penemuan ini dengan ilustrator buku anak-anak atau seniman CGI seperti tanaman di Avatar, yang memiliki selera humor aneh tentang arsitektur pertumbuhan tanaman. Dia menekankan bahwa evolusi kerajaan tumbuhan telah mengalami berbagai bentuk eksperimen yang berhasil selama jutaan tahun, namun tidak bertahan lama karena berbagai alasan.

5 dari 10 halaman

4. Penemuan Penting dalam Sektor Pertanian

Penemuan fosil pohon Sanfordi Acaulis densifolia di Sanford Quarry, New Brunswick, Kanada yang mendapat pengakuan dari Paul Kenrick seorang peneliti di Museum Sejarah Alam London, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Kenrick menyatakan bahwa temuan ini memiliki makna besar karena memberikan wawasan mendalam tentang struktur hutan pada masa lalu, terutama sekitar 350 juta tahun yang lalu, selama periode Devonian.

Dengan adanya pohon-pohon besar yang membentuk kanopi, temuan ini juga mengungkap keberadaan tingkat sub-kanopi yang terdiri dari pohon-pohon kecil. Periode Devonian menjadi tonggak penting dalam evolusi tumbuhan, di mana tanaman berkembang menjadi pertumbuhan mirip pohon untuk pertama kalinya, membentuk hutan-hutan prasejarah.

Kenrick menyebutkan bahwa perubahan ini tidak hanya memengaruhi struktur hutan, tetapi juga memiliki dampak besar pada kehidupan hewan serta aspek fisik planet, seperti kimia atmosfer, suhu global, dan siklus air.

“Penelitian ini memfokuskan pada situs baru dari awal Zaman Karbon, sekitar 359 hingga 347 juta tahun lalu,” katanya. “Ini menarik karena sisa-sisa fosil pohon yang ditemukan di sini relatif utuh, menunjukkan kebiasaan tumbuh secara keseluruhan, yang sangat jarang terjadi. Fosil seperti ini sulit ditemukan di lapangan, jadi saya terkesan dengan penemuan ini dan kesadaran para penulis akan pentingnya temuan mereka.”

6 dari 10 halaman

Question and Answer

1. Pohon apa yang paling besar?

Pohon dengan tinggi terbesar di dunia adalah Hyperion, sequoia pantai yang berdiri di Taman Nasional Redwood, California, AS. Pohon ini berasal dari periode Jurassic sekitar 200 juta tahun yang lalu.

7 dari 10 halaman

2. Pohon apa yang kayunya keras?

Kayu keras, seperti Jati, Mahoni, dan Maple, sering digunakan untuk pembuatan lantai, dek kapal, tiang rumah, kursi, dan lemari.

8 dari 10 halaman

3. Berapa umur pohon tertua di dunia?

Pohon Pinus Great Basin (Methuselah) menjadi yang tertua dengan usia sekitar 4.855 tahun.

9 dari 10 halaman

4. Pohon terbesar di dunia di mana?

The General Sherman Tree di Giant Forest of Sequoia National Park, California, AS, adalah pohon tertua dan terbesar di dunia, dengan nama latin Sequoia giganteum.

10 dari 10 halaman

5. Pohon apa yang paling kecil?

Wolffia merupakan bunga tanpa akar dengan diameter sekitar 0,1 mm, memegang rekor sebagai tanaman terkecil di dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini