Sukses

9 Langkah Anti Bokek Mengatur Keuangan Setelah Lebaran

Pasca Lebaran tidak ada salahnya kembali mengatur keuangan dengan cara-cara ini, lho!

Liputan6.com, Jakarta Rangkaian perayaan Lebaran akhirnya sudah usai. Diawali puasa, mudik, hingga harus kembali ke kota tempat tinggal biasanya menyisakan cerita tersendiri. Termasuk soal kondisi keuangan pribadi yang terasa berantakan dan semakin menipis. Apakah Anda salah satu yang mengalami hal ini?

Memang tidak mengherankan bila momen sakral sebulan sekali ini, membuat pengeluaran agak sedikit membengkak. Di mana Anda harus menyiapkan rencana buka puasa bersama, hidangan berbuka keluarga, membayar zakat, membeli kebutuhan dapur, keperluan tiket mudik, membeli baju Lebaran, membagikan THR kepada orang-orang terdekat, hingga kebutuhan lain yang sulit sekali diprediksi.

Sayangnya, ada beberapa kesalahan yang tidak jarang dilakukan sehingga dompet menipis usai hari raya, di antaranya:

  • Tidak menyusun rencana keuangan dengan baik.
  • Membeli barang yang ternyata sekadar keinginan.
  • Tidak menyisihkan uang THR untuk investasi dan asuransi.
  • Menggunakan dana darurat untuk kebutuhan ekstra ketika Lebaran.

Nah, dengan pengeluaran yang sebanyak itu, Anda memang harus pintar dan bijak dalam mengatur keuangan pasca Lebaran. Yuk, intip lebih lengkap bagaimana cara mengatur kondisi keuangan kembali sebagaimana yang telah kami himpun dari berbagai sumber, Sabtu (22/4/2023), dan bisa Anda terapkan sekarang juga.

1. Hitung Sisa Dana yang Masih Bisa Ditabung

Sehabis Lebaran, hal pertama yang bisa Anda lakukan yaitu mengevaluasi catatan pengeluaran. Dari situ dapat terlihat pos keuangan mana saja yang menyebabkan pengeluaran tertinggi waktu itu. Setelahnya, atur kembali anggaran keuangan dengan mengecek setiap pemasukan dan mencatat sumber dana yang masih bisa disimpan.

2 dari 5 halaman

2. Menyusun Kembali Anggaran

Tips lain yang bisa Anda lakukan yaitu dengan menyusun kembali anggaran pengeluaran. Salah satunya dengan membatasi dan mengurangi pengeluaran bulanan yang sifatnya tersier atau konsumtif agar menyesuaikan dengan kondisi keuangan saat ini.

Sebagai contoh, jika Anda biasanya mengeluarkan uang sebesar Rp500.000,00 setiap bulan membayar uang elektronik, sekarang ini top up saja menjadi Rp200.000,00 per bulan. Lalu, sisa dana tersebut bisa digunakan dalam membeli keperluan lain yang lebih penting, seperti uang makan, transportasi, atau membayar utang yang masih belum lunas.

3. Hindari Menambah Utang Baru

Ketika keuangan sedang "sakit" setelah libur panjang Lebaran, pastikan jangan kondisi ini semakin parah dengan berutang. Terlebih berutang yang sifatnya konsumtif. Hal ini bisa menjadikan beban keuangan yang baru. Oleh karena itu, selama Anda masih bisa memenuhi kebutuhan dengan uang tunai, hindari membayar dengan menggunakan kartu kredit atau melakukan pinjaman.

3 dari 5 halaman

4. Batasi dan Tetapkan Pengeluaran Harian

Di tengah kondisi seperti sekarang, biasakan menggunakan uang secukupnya. Tidak cuma sampai di situ saja, Anda bisa mencoba mengubah kebiasaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Seperti misalnya, membuat sarapan serta makan siang sendiri yang akan dibawa ke kantor, alih-alih membeli makan di luar yang membuat jajan lebih banyak. Atau naik kendaraan umum untuk menekan biaya bahan bakar kendaraan pribadi.

5. Buat Prioritas

Setelah semua pos-pos pengeluaran mendapatkan porsinya masing-masing, selanjutnya mengurutkannya sesuai dengan prioritas. Seperti misalnya kebutuhan utama, kebutuhan harian, ataupun kebutuhan yang sifatnya tersier. Setidaknya, kebutuhan utama harian dan pembayaran iuran wajib bulanan tidak terlewatkan. Adanya prioritas membuat Anda akan berpikir ulang dalam mengeluarkan uang yang tidak seharusnya.

4 dari 5 halaman

6. Mulai Menabung Dana Darurat

Terpaksa menggunakan dana darurat sebagai pengeluaran Lebaran? Sebaiknya mulai atur kembali anggaran dengan mengisi kembali tabungan yang sempat terpakai. Caranya dengan membatasi pengeluaran yang tidak perlu agar pengeluaran tetap terkendali. Namun, sebaiknya dalam menabung dana darurat, sisihkan terlebih dahulu uang yang Anda miliki, jangan sebaliknya, ya.

7. Utamakan Kebutuhan Dasar dan Kesehatan

Sempat lupa untuk menyisihkan sebagian THR untuk proteksi dan asuransi? Pastikan Anda melakukan hal ini segera setelah gajian bulan berikutnya. Setidaknya, Anda harus benar-benar memastikan dana yang dimiliki memang cukup untuk memenuhi kebutuhan selama sebulan, terutama kebutuhan pokok yang sifatnya rutin dikeluarkan.

5 dari 5 halaman

8. Tunda Belanja Barang yang Tidak Dibutuhkan

Untuk sementara waktu, jangan "gatal" membelanjakan uang demi barang-barang yang tidak Anda butuhkan saat ini. Dengan menahan diri dari godaan belanja tersebut, setidaknya membantu mengatasi krisis keuangan selama beberapa waktu. Bersabarlah sampai semua keuangan kembali membaik.

9. Disiplin

Sudah membaca semua tips di atas sampai selesai? Kunci utama dari semuanya adalah disiplin melakukannya. Memang tidak mudah menjalani rutinitas dengan dana yang terbatas. Namun, ingatlah kalau ini hanya sementara sampai kondisi keuangan kembali pulih. Semakin Anda disiplin dalam menggunakan uang, semakin cepat Anda pulih dari masa krisis pascalebaran ini.

Ingat, selalu gunakan uang Anda dengan bijak dan cermat. Dengan begini, tidak ada lagi istilah bokek saat Lebaran tahun depan. Semoga Anda lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan, ya!