Sukses

5 Tips Atur Keuangan Rumah Tangga Pasangan Belum Lama Menikah

Simak sederet kiat mengatur keuangan bagi pasangan yang baru menikah. Terutama agar tak mengganggu kebahagiaan dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian pasangan baru, terutama berusia muda, mengalami masalah maupun tantangan keuangan di awal pernikahan mereka. Terutama dalam menggabungkan dua kehidupan individu menjadi satu rumah tangga dan satu visi demi masa depan.

Namun, visi mengenai tanggung jawab bersama bukan berarti penggabungan keuangan dalam keluarga terbagi rata dengan komposisi 50-50 secara otomatis. Anda bisa mempertimbangkan beberapa kemungkinan skenario yang memperumit pemikiran pembagian keuangan 50-50.

Misalkan Anda boros, sedangkan dia merupakan seorang penabung. Anda mungkin menghasilkan lebih banyak uang daripada pasangan. Atau Anda mungkin masih masih memiliki utang dan sebaliknya pasangan juga.

Dengan menjaga komunikasi yang terbuka, jujur, dan saling menghormati di antara pasangan, Anda dapat membuat rencana yang layak untuk mencapai tujuan keuangan Anda bersama.

Mengutip Freemalaysiatoday.com, simak 5 tips mengatur keuangan dengan pasangan:

 

Video Pilihan

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Strategi Tabungan

 

Anda dapat menyimpan dan menumbuhkan uang lebih cepat jika bersama pasangan bisa menerapkan strategi yang sama.

Berkomitmen pada tingkat tabungan tertentu yang Anda berdua nyaman, dan lakukan setoran rutin sejumlah yang disepakati ke dalam rekening tabungan bersama.

Misalnya, Anda berdua setuju untuk menabung 20 persen dari gaji setiap bulan. Menyetujui persentase daripada jumlah tetap berarti bahwa salah satu dari Anda mungkin berkontribusi lebih banyak ke rekening tabungan, tetapi Anda berdua akan mengalami pukulan finansial yang sama.

 

3 dari 6 halaman

2. Diskusikan Anggaran

Bersama pasangan, Anda dapat mulai menyusun anggaran dengan menuliskan semua pengeluaran bersama. Ini termasuk kredit rumah, tagihan listrik, tagihan gas, tagihan air, perbaikan rumah, asuransi, dan bahan makanan. Kemudian atasi hutang lain yang mungkin Anda alami sebelum Anda menikah.

Bila pasangan Anda mempunyai kewajiban pinjaman yang lebih besar, Anda mungkin ingin menawarkan untuk membantunya sehingga dapat membebaskan diri lebih cepat dari utang itu.

Anda bisa juga menawarkan untuk bertanggung jawab atas persentase yang lebih besar dari biaya bersama. Jika pasangan Anda menolak membantu melunasi hutangnya, Anda dapat meringankan beban dengan cara lain seperti membayar makan siang di luar atau liburan kecil.

Bila Anda memiliki hutang yang lebih besar daripada dia, jangan malu untuk mendiskusikan bagaimana dia dapat membantu melunasinya.

Selain pengeluaran dan utang bersama, luangkan waktu untuk mendiskusikan tujuan jangka pendek dan jangka panjang Anda bersama.

Meluangkan waktu untuk membahas anggaran dapat membantu Anda melacak pendapatan dan pengeluaran. Pada akhirnya, ini dapat membantu mempelajari cara meningkatkan posisi keuangan umum.

 

 

4 dari 6 halaman

3. Jaga Akun Individu, Namun Kontribusi Akun Gabungan

 

Mempunyai rekening bank individu dapat membuat Anda berdua merasa mandiri secara finansial. Namun, penting juga untuk memiliki satu rekening bersama tempat Anda dapat menarik dana untuk membayar biaya bersama.

Menyiapkan setoran langsung dari setiap akun individu ke akun bersama Anda akan memudahkan kontribusi secara teratur.

Rekening bersama menuntut rasa saling percaya. Ini juga mendorong komitmen bersama menuju tujuan finansial bersama.

 

 

5 dari 6 halaman

4. Intens Bicara Seputar Uang

 

Coba diskusi rutin tentang keuangan Anda. Bergantung pada preferensi dan jadwal Anda, pembicaraan uang ini dapat diadakan setiap minggu, dua bulanan, atau bulanan.

Anda berdua harus mengetahui posisi keuangan Anda saat ini. Ini termasuk berapa banyak uang yang ada, di mana disimpan, untuk apa pengeluaran Anda, dan untuk apa uang itu.

 

6 dari 6 halaman

5. Investasi

 

Dengan cara yang sama bahwa gaji Anda mungkin berbeda satu sama lain, begitu pula perilaku investasi Anda.

Anda mungkin ingin menginvestasikan persentase yang tinggi dari tabungan secara agresif. Sementara pasangan ingin secara konservatif menempatkan uang rumah tangga dalam rekening berisiko rendah tetapi berbunga rendah.

Untuk mengelola uang Anda secara adil, cobalah mencari jalan tengah yang Anda berdua akan senangi. Jika kesulitan mencapai kompromi yang dapat diterima, Anda dapat mencari bantuan dari luar dari penasihat keuangan.

Pastikan strategi investasi Anda didasarkan pada tujuan keuangan bersama. Anda mungkin merencanakan pensiun dini pada usia 55 tahun sementara suami Anda berencana untuk bekerja jauh melewati ulang tahunnya yang ke-60.

Diskusikan masalah ini untuk memastikan bahwa upaya individu Anda tidak kontraproduktif. Setelah Anda memutuskan sebuah rencana investasi, perhatikan di mana investasi Anda ditempatkan, dan seberapa baik kinerjanya. Sesuaikan strategi Anda seiring berjalannya waktu.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.