Sukses

Deretan Pesan Berantai Ini Cuma Hoaks, Simak Faktanya

Hoaks bisa tersebar dalam beragam bentuk konten salah satunya pesan berantai. Pesan berantai ini beredar di aplikasi percakapan maupun media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks bisa tersebar dalam beragam bentuk konten salah satunya pesan berantai. Pesan berantai ini beredar di aplikasi percakapan maupun media sosial.

Lalu apa saja hoaks dalam bentuk pesan berantai? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Hoaks Kemensos Berikan Bantuan Tambahan BLT PKH Rp 400 Ribu

Beredar di media sosial pesan berantai Kemensos memberikan tambahan bantuan BLT PKH tahap 1 sebesar Rp 400 ribu. Pesan berantai itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 4 Maret 2024.

Berikut isi pesan berantainya:

"𝑲𝒂𝒃𝒂𝒓 𝒈𝒆𝒎𝒃𝒊𝒓𝒂 𝒑𝒆𝒎𝒆𝒓𝒊𝒏𝒕𝒂𝒉 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒏𝒕𝒖𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒎𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑩𝑳𝑻 PKH Tahap 1 𝑹𝒑 400.000

Segera Daftarkan Diri Anda Sebelum Ditutup

1. Pencairan Bantuan tidak di pungut biaya sepeserpun

2. Buka websitenya dan segera daftarkan Diri Anda Untuk Mendapatkan dana BLT PKH Tahap 1

3. Batas Pendaftaran Sampai Maret 31 2024

Klik Pada link dibawah untuk mendaftarhttps://rb.gy/tdrmtg

Setelah mendaftar pada link di atas,

Bantuan BLT PKH Tahap 1 akan disubsidikan setelah 1x24 jam"

Lalu benarkah pesan berantai Kemensos memberikan tambahan bantuan BLT PKH tahap 1 sebesar Rp 400 ribu? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai Sebut Ada Penodongan di Stasiun Tegalluar

Beredar di media sosial postingan pesan berantai yang menyebut ada penodongan di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 19 Februari 2024.

Berikut isi postingannya:

"Ini ada wa grup lain yg anaknya naik KA Whossh .. hati2 ya

Assalamualaikum ibu² mau berbagi crt u keselamatan kita dan anak² kita. Mau share dikit kejadian yg menimpa raka semalam ya.Semalam raka naik whoosh dari Halim jam 19.15 dan sampai di stasiun Tegaluar jam 19.50. Kondisinya penumpang yg turun hanya 6 orang termasuk raka dan yg 5 dijemput kendaraan pribadi.

Hanya raka yg mencari gocar, mencari terus ga dpt² sampai 5x aplikasi muter² aja. Kondisinya di sana sangat sepi ya, walopun blm begitu malam. Krn nunggu di lobby ga datang², akhirnya raka bergeser ke parkiran ujung (keluar dari area stasiun) dng harapan agak keluar akan lebih mudah mendapatkan gocar. Ternyata ada gocar yg ambil order tapi ga lama di cancel driver nya. Begitu raka mau order gocar lagi, tiba² ada mobil yg datangi raka dan tanya, atas nama Raka ya? Raka yg batre hp sudah lowbat dan badan sudah lelah, tidak lagi berpikir panjang utk cross check no polisi dan nama driver gocar tsb (padahal jelas ga bisa cross check karena kan sdh di cancel driver nya). Raka langsung masuk mobil itu.

Awalnya semua biasa aja, nggak ada yg mencurigakan. Setelah jalan agak jauh, driver minggir kiri, pasang masker, dan kemudian menodongkan pisau di perut raka, lalu minta uang 20juta. Raka pun wa saya, minta tolong sambil cerita kalo dia chat saya sambil dipantau driver tsb yg sambil menodongkan pisau di perutnya. Saya lgs deg²an lemas dan bingung..chat diambil alih sama papa raka. Sampai akhirnya terpaksa papa raka transfer 20juta yg diminta. Kondisi jalan tempat raka ditodong itu sangat sepi, dekat sawah, ga ada orang 😓 ga kebayang gimana anak saya bingung dan takut dlm kondisi tersebut. Ditambah lagi, datang 2 teman driver itu naik motor yg jagain sekitar mobil memastikan tidak ada orang.

Alhamdulillah raka masih bisa mikir, dia mau transfer setelah semua barangnya diturunkan dari mobil dan raka transfer di luar mobil. Setelah transfer dia telp saya dan menangis dng nada sangat ketakutan. Alhamdulillah raka selamat, dan dia jalan menuju jalan raya dan bertemu taxi blue bird yg membawa dia ke jatinangor. Ya Allah, nggak kebayang ini terjadi sama raka.

Alhamdulillah semalam Zaqa, Dani, Rafif semua nemani raka di kamar apt nya. Semalam jam 2 dia chat saya, ga bisa tidur, asal pejam mata teringat kejadian tadi. Mual dan badannya panas. Baru bisa tidur habis subuh. Dia trauma berat, tapi saya bilang ke dia utk stay strong dan lebih berhati² agar kejadian ini tidak terjadi lagi. Untuk yg di jatinangor, kayaknya turun whoosh di Tegaluar bukan pilihan yg baik krn potensi kriminalitas nya cukup tinggi akibat daerah yg sepi dan gelap."

Lalu benarkah postingan pesan berantai yang menyebut ada penodongan di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Tidak Benar Pesan Berantai Anies Baswedan Ajak Melakukan Gerakan 1821

Beredar kembali di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai yang berisi ajakan Capres nomor urut satu Anies Baswedan melakukan gerakan 1821. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 20 November 2023.

Berikut isi postingannya:

"*PESAN DARI ANIES BASWEDAN ,1821

**Yth : Para Orang Tua di Seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia**Dan**Dinas Pendidikan 😘*Memperhatikan Hiruk Pikuknya per HP an....saya usul ( mohon responnya ) dilakukan 😘*"GERAKAN 1821"**Para Ayah dan Bunda yang baik hati, khususnya yg mempunyai anak SMA ke bawah (SMP, SD, TK)..., betapa dasyatnya pengaruh HP terhadap perkembangan anak-anak kita.**Anak-anak semakin egois,* *susah dikendalikan dan terkena dampak negatif lainnya.**Untuk itu mari kita Lawan dengan "Gerakan 1821".

**Apa itu "Gerakan 1821"?

**Gerakan 1821 adalah himbauan kepada para orangtua untuk melakukan puasa gadget/HP,

**hanya 3 jam saja, yaitu mulai jam 18.00 s/d 21.00.

* *Simpan dulu HP-mu Ayah, Bunda, simpan dulu BB, Tab dan laptop nya.**Temanilah anak-anak kita,

**hanya 3 jam saja.**Bersama mereka,

**dengan sepenuh hati..sepenuh jiwa & raga kita.

**Apa yang harus dilakukan selama 3 jam?

**3B: Bermain, Belajar, Berdoa**Iya, cuma 3 jam dan 3B saja.

**Bermain apa saja,**boleh mainan tradisional, bermain petak umpet, tebak-tebakan, pokoknya apa saja.**Bisa juga menemani mereka belajar.**Belajar agama dan apa saja yg positif.**Bisa mengerjakan PR, belajar ilmu baru, berbagi pengalaman pengetahuan dan yang lainnya.**Juga bisa diisi dengan banyak ngobrol.**Bicara, bicara, dan bicara.* *Ajak anak-anak bicara.

* *Topiknya bisa apa saja.**Lebih utama bicara tentang mereka, pengalaman mereka, keinginan mereka, pokoknya apa saja.

**Hanya 3B : bermain, belajar, berdoa, dan tidak semuanya harus dilakukan pada saat yang sama, bisa dijadwal dan dibuat se-enjoy mungkin.**Bisa dikombinasikan.**Pilih aktivitas yang nyaman dilakukan bersama.

**Mari Ayah ... ayo Bunda.**Puasa gadget/HP dan TV..**Hanya 3 jam saja.**Jam 18 s/d 21 saja!**Ingat ya...1821...!

**Mari kita coba...!

**Semoga Bermanfaat....!**(Sharing gerakan ini yang digagas oleh program PSPA nya Program Sekolah Pengasuhan Anak.

)*(Minta Tolong disebar luaskan dilingkungan para Guru dan disampaikan kpd para Ortu)

*Demi Anak2 Kita*🙏🙏🙏Ttd.

*(Anies Baswedan)

*Mohon diteruskan ke semua kenalan dan orang tua"

Lalu benarkah pesan berantai yang berisi ajakan Capres nomor urut satu Anies Baswedan melakukan gerakan 1821? Simak dalam artikel berikut ini...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.