Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Kalium Klorida pada Vaksin Pfizer Bahayakan Jantung dan Mematikan

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim kandungan potassium chloride atau kalium klorida pada vaksin Pfizer membahayakan jantung dan mematikan. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Twitter, pada 3 Agustus 2022.

Unggahan klaim kandungan kalium klorida pada vaksin Pfizer membahayakan jantung dan mematikan, berupa tulisan sebagai berikut.

"Pfizer yg terbaru mempunyai kandungan potasium chlorida.

Senyawa ini yg sangat membahayakan jantung,dan biasanya di gunakan untuk euthanasia bagi tahanan terpidana mati. Artinya vaksin untuk eksekusi terpidana mati."

Tulisan tersebut dilengkapi dengan foto komposisi vaksin Pfizer.

Benarkah klaim kandungan kalium klorida pada vaksin Pfizer membahayakan jantung dan mematikan? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim kandungan Kalium klorida pada vaksin Pfizer membahayakan jantung dan mematikan dengan menghubungi juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi.

Siti Nadia mengatakan, klaim kandungan potassium chloride pada vaksin Pfizer membahayakan jantung dan mematikan adalah hoaks.

"Tidak, itu hoaks," kata Siti Nadia, saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (11/8/2022).

Menurut Siti Nadia, kandungan potasium chlorida pada vaksin Pfizer aman, sebab sebelum vaksin Pfizer digunakan telah melewati uji kilnis hingga tahap ketiga. 

"Karena sudah melewat uji klinis 1 dan 2 yang karena kalau tidak aman pada manusia, tidak mungkin uji klinis ke tahap 2 dan 3 bisa dilakukan," ujar Siti Nadia.

Dalam artikel berjudul "Potassium chloride in Pfizer-BioNTech Covid-19 vaccine is not dangerous" yang dimuat situs factcheck.afp.com, 

Profesor di Purdue School of Nursing Libby Richards,, mengatakan kalium klorida ditemukan di hampir semua makanan yang kita makan: daging, buah-buahan, sereal, keripik, susu formula bayi.

"Jika Anda minum air kemasan, Anda minum kalium klorida yang kemudian diserap ke dalam aliran darah Anda," katanya.

Ditanya tentang penggunaannya dalam vaksin, Richards mengatakan: “Bahan-bahan dalam vaksin dipilih dengan cermat dan dipantau dengan sangat ketat untuk keamanan.

“Jumlah kalium klorida yang ditemukan dalam vaksin sangat, sangat kecil dan benar-benar dianggap sebagai jumlah yang aman.”

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, setiap dosis vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 mengandung 0,01 miligram kalium klorida.

Itu “setara dengan sejumput garam,” jelas direktur Pusat Vaksinologi Kanada Scott Halperin.

Halperin, yang mengajar di Universitas Dalhousie Kanada, mengatakan bahwa kalium klorida digunakan dalam banyak vaksin karena merupakan garam, dan “ketika membuat vaksin virus, Anda harus memiliki jumlah garam yang tepat untuk menjaga sel tetap hidup. Karena itu adalah produk alami yang dibutuhkan semua sel, itu juga dimasukkan ke dalam kultur sel.”

Pfizer-BioNTech adalah yang pertama menyelesaikan uji klinis fase 3 skala besar untuk vaksin Covid-19 pada pasien yang berusia lebih dari 16 tahun. Ditemukan memberikan perlindungan 95 persen terhadap virus tanpa masalah keamanan yang serius.

Baik Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dan Kesehatan AS secara hati-hati memantau semua efek samping vaksin karena ditawarkan kepada sebagian besar populasi.

 

Sumber:

https://factcheck.afp.com/potassium-chloride-pfizer-biontech-covid-19-vaccine-not-dangerous

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com klaim kandungan Kalium klorida pada vaksin Pfizer membahayakan jantung dan mematikan tidak benar. 

kandungan potasium chlorida pada vaksin Pfizer aman, sebab telah melewati uji kilnis hingga tahap ketiga.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.