Sukses

6 Hoaks yang Beredar Sepekan, dari Uang Pecahan Baru sampai WN China Penghuni IKN

Berikut kumpulan 6 hoaks yang beredar sepekan

Liputan6.com, Jakarta Hoaks menjadi salah satu masalah di tengah perkembangan komunikasi berbasis digital, sebaran sebab kabar bohong tersebut dapat berdampak negatif.

Untuk menghindari hoaks ada sejumlah cara, salah satunya adalah tidak langsung mempercayai informasi yang didapat sebelum memastikan kebenarannya telebih dahulu.

Selain itu kita juga bisa mendeteksi informasi yang didapat hoaks atau bukan, dengan cara seperti yang ada dalam halaman berikut ini.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi yang beredar di media sosial, hasilnya sebagian terbukti hoaks.

Berikut kumpulan 6 hoaks yang beredar sepekan.

1. Imbauan BSSN Pantau Seluruh Aktivitas di Handphone

Beredar kembali di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai yang menyebut seluruh aktivitas di handphone dipantau oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Pesan berantai itu marak diedarkan lagi sejak bulan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 12 April 2022.

Berikut isi pesan berantai tersebut:

"*Semua aktifitas HP dll....terpantau 100%**Mulai besok dan seterusnya ada peraturan komunikasi baru.**Setelah dilantikn ya Badan Siber & Sandi Nasional (BSSN), oleh Bpk Jokowi , Presiden NKRI:**.Semua panggilan dicatat.**.Semua rekaman panggilan telepon tersimpan.**.WhatsApp dipantau,**.Twitter dipantau,**.Facebook dipantau,**Semua....media sosial..... dan forum dimonitor,*_*Informasikan kepada mereka yang tidak tahu.*_*Perangkat Anda terhubung ke sistem pelayanan.**Berhati-hatilah mengirimkan pesan yg tidak perlu.**Beritahu anak-anak Anda, Kerabat dan teman tentang berita ini**Jangan teruskan tulisan atau video dll, bila Anda menerima postingan mengenai situasi politik/masalah Pemerintahan sekarang / PM, dll**Polisi telah mengeluarkan pemberitahuan yang disebut .. Kejahatan**Cargo ... dan tindakan akan dilakukan ... bila perlu hapus saja postingan yang masuk kalau akan merugikan anda.**Menulis atau meneruskan pesan apapun pada setiap perdebatan politik dan agama sekarang merupakan pelanggaran ... penangkapan tanpa surat perintah ...*_*Informasikan berita ini kepada orang lain agar selalu waspada.*_*Ini sangat serius, perlu diketahui semua kelompok dan anggota /individu.*_*Bila anda sebagai Admin Group bisa dalam masalah besar.*_*Beritahu semua orang tentang ini untuk berhati-hati.**Tolong bagikan; Ini sangat berguna untuk Admin group, mohon berhati-hati...."

Lalu benarkah pesan berantai yang menyebut seluruh aktivitas di handphone dipantau oleh BSSN? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.

 

2. Video Uang Baru Pecahan Rp 1 Juta, BI Pastikan Tidak Benar

Sebuah video yang diklaim adanya uang baru pecahan Rp 1 juta beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 13 Maret 2022.

Dalam video berdurasi 11 detik itu memperlihatkan uang kertas berwarna putih dan biru. Terdapat gambar wanita yang sedang menari dalam uang tersebut. Video itu juga memuat narasi bahwa uang tersebut merupakan uang baru pecahan Rp 1 juta.

 "INDONESIA selembar 1 juta

Yang gaji nya /bln 3 jeti.cuma dpt 3 lebar

uang baru 1jt//1lebar," demikian narasi dalam video tersebut.

Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 19 ribu kali ditonton dan mendapat 11 ribu komentar warganet.

Benarkah uang dalam video itu merupakan uang baru pecahan Rp 1 juta? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.

 

3. Moderna Membuat Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Moderna membuat Covid-19. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 19 Maret 2022.

Klaim Moderna membuat Covid-19 berupa tulisan yang mencantumkan tautan situs The Expose News sebagai berikut.

"💥 Bukti lengkap Moderna membuat Covid-19💥

https://dailyexpose.uk/.../exhaustive-proof-moderna-made.../@inapatriot

Covid-19 adalah virus buatan manusia, dan Moderna Inc., perusahaan farmasi dan bioteknologi Amerika yang telah menghasilkan miliaran dolar melalui penjualan injeksi Covid-19 eksperimental, bertanggung jawab untuk menciptakannya. Tidak percaya kami? Kemudian baca bukti lengkap di bawah ini dan periksa sendiri.

Via: The Expose News"

Benarkah klaim Moderna membuat Covid-19? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hoaks Berikutnya

4. Video Ini WN China Calon Penghuni IKN Mulai Berdatangan

Sebuah video yang diklaim Warga Negara (WN) China calon penghuni Ibu Kota Negara (IKN) mulai berdatangan beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 4 Mei 2022.

Video berdurasi 44 detik itu memperlihatkan suasana di dalam sebuah maskapai penerbangan. Kursi pesawat tampak dipenuhi para penumpang. Para penumpang terlihat didominiasi laki-laki.

Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar WN China calon IKN Nusantara mulai berdatangan ke Indonesia.

"Warga negara asing WNA dari China calon penghuni IKN sudah mulai berdatangan .mempergunakan Tradisi pakaian adat Dayak Kalimantan.semogah tragedi MANGKOK MERAH jilid 2 akan terjadi," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 231 kali ditonton dan mendapat 143 komentar warganet.

Benarkah dalam video itu WN China calon penghuni IKN mulai berdatangan? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.

 

5. Kemenkes Imbau Anak Tidak Berenang dan ke Playground

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai yang diklaim berasal dari Kemenkes terkait penyakit hepatitis akut misterius. Pesan berantai itu beredar sejak awal pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 5 Mei 2022.

Berikut isi postingannya:

"Tolong hati2 sementara harus dijaga:

1. Kebersihan cuci tangan sesering mungkin

2. Jangan makan diluar krn kondisi kotorDari meja, piring, sendok garpu dan gelas

3. Jangan berenang dulu ditempat tempat umum

4. Jangan main di play ground dulu

5. Jangan duduk2 ditempat yang tidak jelas

6. kl ke mall jangan pegang2 hand railing dinding dll yg sering dipegang

oranghttps://www.cnbcindonesia.com/.../kemenkes-warning..."

Lalu benarkah Kemenkes mengeluarkan pesan berantai terkait penyakit hepatitis akut misterius? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.

 

6. Artikel Kompas.com Berjudul "Jokowi Persilahkan Masyarakat Mudik Lebaran Syaratnya Harus Sudah Bayar Angsuran Bulan April"

Beredar di media sosial postingan artikel berita Kompas.com berjudul "Jokowi Persilahkan Masyarakat Mudik Lebaran Syaratnya Harus Sudah Bayar Angsuran Bulan April". Postingan itu beredar sejak pekan lalu. 

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 28 April 2022.

Dalam postingannya terdapat cuplikan layar berita Kompas.com berjudul "Jokowi Persilahkan Masyarakat Mudik Lebaran Syaratnya Harus Sudah Bayar Angsuran Bulan April".

Selain itu ia menambahkan narasi "Bayar dulu ya"

Lalu benarkah postingan artikel berita Kompas.com berjudul "Jokowi Persilahkan Masyarakat Mudik Lebaran Syaratnya Harus Sudah Bayar Angsuran Bulan April"? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Faktar Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.