Sukses

Cek Fakta: Hoaks Pernyataan Ketua AJI Sasmito Madrim Dukung Pemerintah Bubarkan FPI

Beredar hoaks Ketua AJI Sasmito Madrim mendukung pemerintah membubarkan ormas FPI.

Liputan6.com, Jakarta - Klaim tentang Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Sasmito Madrim mendukung pemerintah membubarkan ormas FPI beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Twitter pada 24 Februari 2022.

Akun Twitter tersebut mengunggah gambar berisi narasi bahwa Sasmito mendukung langkah pemerintah membubarkan FPI.

Berikut narasinya:

"FPI MERUPAKAN ORMAS RADIKAL PENDUKUNG TERORISME. KEPUTUSAN PEMERINTAH MEMBUBARKAN FPI ADALAH LANGKAH TEPAT YANG HARUS DIDUKUNG"

"SASMITO MADRIM JANGANLAH menjd PROVOKATOR thdp masyarakt, endonesia MEMERLUKAN PEMUDA yg JUJUR dn TANGGUNG JAWAB tuk MEMBANGUN NEGRI ne," tulis salah satu akuN Twitter.

Benarkah klaim Ketua AJI Sasmito Madrim mendukung pemerintah membubarkan FPI? Berikut penelusurannya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Ketua AJI Sasmito Madrim mendukung pemerintah membubarkan FPI. Pihak AJI langsung membantah dan menyatakan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar alias hoaks.

Sekretaris Jenderal AJI Indonesia, Ika Ningtyas memastikan bahwa Sasmito tidak pernah memberikan pernyataan tersebut.

"Pernyataan tersebut adalah palsu atau tidak pernah diucapkan Ketua Umum AJI Sasmito. AJI Indonesia adalah organisasi yang mendukung dan turut berjuang untuk kebebasan berkumpul dan berpendapat, kebebasan berekspresi, dan hak warga untuk mendapatkan informasi," kata Ika dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (24/2/2022).

Berikut pernyataan lengkap Aliansi Jurnalis Indonesia terkait narasi di Twitter dan peretasan yang menimpa Sasmito Madrim:

Pernyataan sikap AJI Indonesia:

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengecam serangan peretasan dan disinformasi terhadap Ketua Umum AJI Indonesia, Sasmito Madrim. Praktik tersebut adalah bentuk-bentuk serangan terhadap aktivis dan organisasi AJI yang selama ini memperjuangkan kebebasan berekspresi dan kebebasan pers.

Peretasan terjadi pada 23 Februari 2022, sekitar pukul 18.15 WIB pada akun whatsapp, Instagram, Facebook dan nomor handphone pribadi Ketua Umum Sasmito. Peretasan terjadi pertama kali di Whatsapp saat dia menerima notifikasi di WhatsApp bahwa nomornya telah didaftarkan pada perangkat lain.

Sekitar pukul 19.00 WIB, peretasan meluas ke akun Instagram dan Facebook miliknya. Unggahan seluruh konten di Instagram dihapus dan peretas mengunggah konten yang menyebarluaskan nomor pribadinya. Sedangkan di Facebook, profile picture diubah dengan gambar porno. Nomor handphone Sasmito diketahui juga tidak bisa menerima panggilan telepon dan menerima SMS.

Usaha untuk mengambil alih akun-akun tersebut telah diupayakan tim keamanan digital. Facebook telah berhasil diambil alih, tapi Instagram dan Whatsapp belum bisa dipulihkan.

Pada 24 Februari 2022, AJI Indonesia memantau terjadi serangan disinformasi yang mencantumkan nama dan foto Ketua Umum AJI Sasmito di media sosial dengan narasi:

1. Sasmito mendukung pemerintah membubarkan FPI.

2. Sasmito mendukung pemerintah membangun Bendungan Bener Purworejo

3. Sasmito meminta Polri menangkap Haris Azhar dan Fatia.

AJI Indonesia menyatakan bahwa ketiga pernyataan tersebut adalah palsu atau tidak pernah diucapkan Ketua Umum AJI Sasmito. AJI Indonesia adalah organisasi yang mendukung dan turut berjuang untuk kebebasan berkumpul dan berpendapat, kebebasan berekspresi, dan hak warga untuk mendapatkan informasi.

Ketiga disinformasi tersebut nyata-nyata mengadu domba AJI Indonesia dengan organisasi masyarakat sipil lainnya, termasuk membenturkan AJI dengan warga Wadas yang sedang berjuang menolak eksploitasi sumber daya alam di kampungnya.

Dengan serangan yang menimpa Ketua Umum Sasmito, AJI Indonesia menyatakan:

1. Peretasan dan serangan disinformasi terhadap Ketua AJI Sasmito Madrim adalah upaya teror terhadap aktivis yang memperjuangkan kebebasan berekspresi dan demokrasi.

2. Meminta publik untuk tidak mempercayai narasi disinformasi yang beredar di media sosial.

3. Meminta publik untuk mendukung AJI Indonesia untuk memperjuangkan kebebasan pers, hak kebebasan berekspresi, berkumpul, berpendapat, dan hak atas informasi.

Jakarta, 24 Februari 2022

Ika Ningtyas

Sekretaris Jenderal AJI Indonesia

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim tentang Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Sasmito Madrim mendukung pemerintah membubarkan ormas FPI ternyata tidak benar alias hoaks.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.