Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Hasil Alat Tes Covid-19 Sudah Diketahui dengan Sinar Ultraviolet

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video hasil alat tes Covid-19 bisa diketahui dengan sinar ultraviolet

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video hasil alat tes Covid-19 bisa diketahui dengan sinar ultraviolet. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 27 Januari 2022.

Klaim video hasil alat uji Covid-19 bisa diketahui dengan sinar ultraviolet menampilkan tiga alat tes Covid-19 yang berfungsi menunjukan garis seorang positif atau negatif Covid-19, pada bagian indikator hasil tersebut disinari dengan sinar ultra violet. Kemudian muncul garus pada indikator.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Owh..! Ternyata begini cara mereka memainkan alat test tersebut! 😵‍💫 Sudah di set dari awal, mana yang positif dan mana yang negatif! Ini hanya bisa dilihat dengan senter duit! 😡"

Benarkah klaim video hasil alat tes Covid-19 bisa diketahui dengan sinar ultraviolet? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video hasil alat tes Covid-19 bisa diketahui dengan sinar ultraviolet dengan nangkap layar video tersebut untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Image.

 

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video hasil alat tes Covid-19 bisa diketahui dengan sinar ultraviolet

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "ES FALSO QUE LA LUZ ULTRAVIOLETA PUEDA PREDECIR LOS RESULTADOS DE LAS PRUEBAS ANTÍGENAS" yang dimuat situs larepublica.pe, pada 10 Februari 2022. Situs tersebut mengulas unggahan klaim video yang identik dengan klaim.

 

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video hasil alat tes Covid-19 bisa diketahui dengan sinar ultraviolet

 

Dalam situs larepublica.pe Leila Ascariz, teknisi laboratorium Layanan Kesehatan Galicia (SERGAS) dari Rumah Sakit Lucus Augusti di Spanyol, membantah konten klip tersebut.

Ascariz menjelaskan dalam sebuah utas bahwa antibodi di zona C dan T adalah protein dan "semua protein memiliki kemampuan untuk menyerap sinar ultraviolet." “Faktanya, beberapa senyawa biologis memiliki sifat ini. Itulah dasar penggunaan lampu UV untuk mendeteksi jejak darah atau cairan biologis lokasi penyinaran," tambahnya untuk media ini.

“Itulah yang kami lihat dalam video ini: area yang ditandai dengan antibodi (yang merupakan protein) memancarkan cahaya”, kata teknisi laboratorium. "Ini tidak berarti bahwa tes tersebut telah diberi label sebelumnya, tetapi reagen (antibodi) yang diperlukan untuk tes yang akan dilakukan benar-benar ada," tambahnya.

Ahli kimia farmasi Lida Hildebrant, Direktur Alat Kesehatan dan Produk Kesehatan Direktorat Jenderal Obat, Perbekalan dan Obat (Digemid), sependapat dengan Ascariz dan meyakinkan bahwa kaset yang diidentifikasi dengan baik pada garis T dan C berisi antigen atau antibodi dari tes itu sendiri dan "Anda dapat melihat strip melawan cahaya karena mereka ditandai, tetapi itu tidak berarti bahwa mereka sudah mengetahui hasil yang dibuat".

Mengenai perbedaan pencahayaan tes dalam video, Hildebrant menganggap itu adalah sudut cahaya atau metodologi yang berbeda dari setiap tes. "Garis-garis ini bereaksi ketika mereka menambahkan sampel, dan mereka pasti berwarna," tambahnya.

Sementara itu, Ascariz menganggap bahwa perbedaan dalam pencahayaan ini mungkin disebabkan oleh jumlah cahaya yang jatuh pada alat tes  "karena intensitas minimum diperlukan untuk pita-pita untuk menghasilkan cahaya." “Bisa karena intensitas, sudut pengambilan kamera atau campuran keduanya,” jelasnya kepada Verifier.

“Video itu tidak pernah menguji apa yang dikatakannya, itu hanya menunjukkan warna pita. Tapi dia tidak melakukan tes itu untuk menunjukkan bahwa apa yang dia katakan itu benar, karena itu tidak akan bertahan”, pungkas teknisi laboratorium SERGAS.

Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "La luz ultravioleta no permite predecir el resultado de los test de antígenos de covid-19" yang dimuat situs factual.afp.com, pada 16 Februari 2022. Situs tersebut memuat foto yang identik dengan klaim.

 

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video hasil alat tes Covid-19 bisa diketahui dengan sinar ultraviolet

Dalam situs factual.afp.com, Maria Carmen Estévez, seorang peneliti di Catalan Institute of Nanoscience and Nanotechnology (ICN2), menjelaskan kepada AFP bahwa rekaman viral itu "menyesatkan", karena berfokus pada strip dari sudut yang berbeda, menyiratkan bahwa satu, dua atau tidak ada yang menyala. 

Peneliti menyatakan bahwa “strip reaktif memiliki protein tertentu yang teradsorpsi di zona C dan zona T, yang diperlukan untuk pengembangan pengujian dan pengembangan warna”. Partikel-partikel itu menyerap sinar UV, jadi normal untuk melihat garis-garis di bawah panjang gelombang ini.

Estévez menyangkal kemungkinan memprediksi hasil tes dengan proyeksi sinar UV.

 

Sumber:

https://factual.afp.com/doc.afp.com.322T8KW

https://larepublica.pe/verificador/2022/02/10/es-falso-que-la-luz-ultravioleta-pueda-predecir-los-resultados-de-las-pruebas-antigenas/

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video hasil alat tes Covid-19 bisa diketahui dengan sinar ultraviolet  tidak benar.

Strip reaktif memiliki protein tertentu yang teradsorpsi di zona C dan zona T, yang diperlukan untuk pengembangan pengujian dan pengembangan warna. Partikel-partikel itu menyerap sinar UV, jadi normal untuk melihat garis-garis di bawah panjang gelombang ini

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.