Sukses

Pakar Ungkap Hoaks Berpotensi Turunkan Pemberian ASI di Tengah Pandemi Covid-19

Beberapa hoaks yang beredar menyebutkan bahwa seorang ibu positif Covid-19 dapat menularkan virus tersebut lewat ASI.

Liputan6.com, Jakarta - Founder dan Chairman Health Collaborative Center (HCC) Dr dr Ray Wagiu Basrowi MKK menyebutkan, hoaks di media sosial berpotensi menurunkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif di 1000 hari pertama untuk anak- anak di tengah berlangsungnya pandemi Covid-19.

Sebab, kata dr Ray, beberapa hoaks yang beredar menyebutkan bahwa seorang ibu positif Covid-19 dapat menularkan virus tersebut lewat ASI. Padahal, Roy menegaskan, informasi tersebut tidak benar. 

"Itu hoaks terbesar. Covid-19 tidak menular lewat kegiatan menyusui. Bahkan WHO mengatakan ASI dari ibu yang positif Covid-19 justru memberikan antibodi yang spesifik bagi bayinya sehingga bayi bisa memiliki ketahanan tubuh dari virus SARA-CoV-2," kata dr Ray dikutip dari Antara, Rabu (4/8/2021).

Akibatnya, sebagian ibu yang harusnya menyusui anaknya justru malah membuang ASI-nya karena termakan hoaks. Contoh informasi lainnya, yakni ibu hamil atau ibu yang menyusui jika menerima vaksin Covid-19 justru berpotensi menularkan Covid-19. Padahal faktanya, informasi tersebut palsu.

"Ini hoaks yang saat ini terbanyak beredar. Padahal ini tidak benar, maka dari itu kita perlu melawan kondisi ini dengan hal yang sama. Hoaks itu munculnya dari akses online jadi tentu informasi yang benar mengenai ASI eksklusif dan Covid-19 harus dihadirkan juga lewat akses online," tutur dr Ray. 

Ray menambahkan, memerangi hoaks mengenai ASI eksklusif dan Covid-19 sejalan dengan penanganan pandemi yang tengah dijalankan pemerintah.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.