Sukses

Deretan Hoaks Seputar AstraZeneca: Arti Nama Hingga Akibatkan Kematian Brimob

AstraZeneca menjadi salah satu produsen vaksin covid-19. Namun perusahaan farmasi asal Inggris ini kerap menjadi sasaran pembuat hoaks.

Liputan6.com, Jakarta - AstraZeneca menjadi salah satu produsen vaksin covid-19. Namun perusahaan farmasi asal Inggris ini kerap menjadi sasaran pembuat hoaks.

Yang terbaru AstraZeneca diklaim menghentikan uji klinis vaksin covid-19 setelah ada anak yang meninggal dunia. Artikel selengkapnya bisa dilihat di link ini...

Lalu apa saja hoaks terkait AstraZeneca? Berikut beberapa diantaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar AstraZeneca Punya Arti Senjata yang Membunuh

Beredar di media sosial terkait arti nama dari AstraZeneca perusahaan farmasi asal Inggris dan Swedia yang memproduksi vaksin covid-19. Postingan itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Kezia Maria. Dia mengunggahnya di Facebook pada 25 Maret 2021.

Dalam postingannya terdapat narasi:

"Another meaning of AztraZeneca (Arti Lain dari AstraZeneca) Weapon - Senjata That - Yang Kills - MembunuhTulisan berwarna merah artinya : SADARLAH, KALIAN YANG ...... (Artikan sendiri)"

Selain itu juga terdapat gambar orang yang membawa dus lengkap dengan APD dan juga botol vaksin.

Lalu benarkah AstraZeneca punya arti "senjata yang membunuh"? Simak dalam artikel berikut ini...

 

#IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hoaks Selanjutnya

2. Cek Fakta: Tidak Benar Anggota Brimob di Maluku Meninggal Dunia karena Disuntik Vaksin AstraZeneca

Kabar tentang seorang anggota Brimob di Maluku meninggal dunia karena disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Aron pada 9 April 2021 lalu.

Akun Facebook Aron mengunggah sejumlah foto seorang pria yang terbaring di atas ranjang rumah sakit. Foto tersebut kemudian dikaitkan dengan meninggalnya seorang anggota Brimob di Maluku karena disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca.

"Setelah menerima vaksin astrazaneca, anggota brimob maluku meninggal," tulis akun Facebook Aron.

Konten yang disebarkan akun Facebook Aron telah 7 kali dibagikan dan 28 kali direspons warganet.

Benarkah seorang anggota Brimob di Maluku meninggal dunia karena disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca? Simak dalam artikel berikut ini...

3 dari 4 halaman

3. Cek Fakta: Benarkah Vaksin Covid-19 Buatan Oxford AstraZeneca Berbahan Janin Bayi?

Beredar di media sosial postingan terkait vaksin covid-19 yang dibuat oleh Oxford yang bekerja sama dengan AstraZeneca berasal dari janin bayi yang diaborsi. Postingan ini beredar sejak bulan lalu.

Salah satu yang mengunggahnya adalah akun bernama Aris Suhirman. Dia mempostingnya pada 23 Oktober 2020.

Berikut isi postingannya:

"Kenapa Calon Vaksin Covid-19 Oxford Ditolak Gereja2 Australia? Salah satu bahannya dari Janin Manusia yg diAborsi! Selamatkan Manusia dg membunuh Janin?"

Lalu benarkah klaim vaksin covid-19 buatan Oxford AstraZeneca berbahan janin bayi yang diaborsi? Simak dalam artikel berikut ini....

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.