Sukses

Cek Fakta: Beredar Foto Keluarga Penemu Vaksin Covid-19 di Tahun 1970, Simak Penelusurannya

Warga Facebook banyak mengunggah foto keluarga yang diklaim sebagai keluarga penemu vaksin covid-19 yang dipasarkan oleh Pfizer.

Liputan6.com, Jakarta - Warga Facebook banyak mengunggah foto keluarga yang diklaim sebagai keluarga penemu vaksin covid-19 yang dipasarkan oleh Pfizer. Disebutkan kalau keluarga itu merupakan imigran Turki di Jerman.

Salah satu pengguna Facebook yang mengunggah foto dengan klaim keluarga penemu vaksin covid-19 adalah Ramen Das. Dia mengunggah foto itu pada 9 Desember 2020.

Begini narasinya:

"Pada gambar di bawah, Anda melihat sebuah keluarga imigran Turki di Jerman, pada tahun 1970. Anak laki-laki berkemeja kuning dan tanpa sepatu adalah ahli biologi bernama Ugur Sahin, 55.

Dia bersama dengan istrinya yang berkewarganegaraan Turki Ozlem Tureci, 53, mengembangkan vaksin Covid-19 yang dipasarkan oleh Pfizer".

Lalu, benarkah klaim foto itu merupakan keluarga penemu vaksin covid-19 yang dikembangkan Pfizer?

 

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan pencarian gamber terbalik, Google Image. Hasil penelusuran menemukan sebuah foto yang sama diunggah pada 16 Agustus 2020 di akun Twitter DiasporaTurk.

DiasporaTurk merupakan akun Twitter yang dijalankan oleh anggota komunitas Turki yang tinggal di beberapa negara eropa. Akun itu memberikan caption berbeda untuk foto yang diklaim netizen sebagai penemu vaksin covid-19.

Begini narasi yang ada di akun Twitter DiasporaTurk:

"Rumah baru, harapan baru (1975-Düsseldorf, Orang yang Bermigrasi, Candida Höfer)."

Di kicauan selanjutnya, akun ini memberikan penjelasan yang lebih lengkap menggunakan bahasa Turki:

"Ketika cucu dari keluarga tersebut melihat foto di halaman kami kemarin, kami dapat memperoleh informasi langsung tentang mereka. Dia memberi tahu kami tentang kakek-nenek, bibi, paman, dan ibunya yang tidak ada di foto. Keluarganya berasal dari Aksaray. Sang ayah datang ke Jerman pada tahun 1965 sebagai pekerja."

Hasil penelusuran Google juga mengarahkan ke situs AFP Fact Check dengan judul artikel: "This is not a family photo of Covid-19 vaccine inventor Ugur Sahin". Artikel itu dipublikasikan pada 11 Desember 2020.

Dalam artikel ini, AFP Fact Check menyebut Ugur Sahin merupakan CEO BionTech, sebuah perusahaan bioteknologi yang didirikan bersama istrinya, Ozlem Tureci di kota Mainz, Jerman, tahun 2008. Ugur Sahin merupakan ilmuan Turki-Jerman. Sang ilmuan disebut AFP Fact Check baru tiba di Jerman pada tahun 1960-an.

Ugur Sahin bersama mitranya di Amerika Serikat, Pfizer, BioNTech mengumumkan pada November 2020 kalau vaksin ciptaan mereka sudah terbukti 90 persen efektif dalam uji coba face 3.

AFP Fact Check juga mengambil penjelasan dari Direktur komunikasi eksternal BioNTech, Jasmina Alatovic. Dia memastikan foto itu bukan keluarga dari pimpinan BioNTech.

"Ini bukan foto Bapak Sahin dan keluarganya," katanya singkat.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Foto yang diklaim sebagai foto penemu vaksin covid-19, Ugur Sahin, yang tersebar di Facebook, merupakan informasi yang salah.

Foto itu merupakan keluarga Candida Höfer orang Turki yang bermigasi ke Jerman pada 1975. Sedangkan Ugur Sahin baru pindah ke Jerman pada 1960-an.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.