Sukses

Tak Hanya Melawan Virusnya, Negara Amerika Latin Juga Perang Lawan Hoaks Corona Covid-19

Dilansir Guardian, dimulai dari kota Chiapas di Meksiko hingga Ceara di Brasil semuanya terkontaminiasi oleh berbagai hoaks terkait virus corona covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Ada 160 ribu orang yang menjadi korban virus corona covid-19 di Amerika Latin. Namun perang negara-negara di Amerika Latin bukan hanya melawan virusnya namun juga kabar hoaks yang mengiringi pandemi tersebut.

Dilansir Guardian, dimulai dari kota Chiapas di Meksiko hingga Ceara di Brasil semuanya terkontaminiasi oleh berbagai hoaks terkait virus corona covid-19. Mulai dari metode penyembuhan hingga yang mengaitkan virus tersebut dengan konspirasi yang fantastis.

Kabar hoaks ini menyebar di seluruh pengguna smartphone di Amerika Latin. Baik melalui pesan percakapan maupun postingan di media sosial.

Dalam beberapa pekan di Brasil tersiar kabar hoax seperti peti mati diisi batu agar meningkatkan jumlah virus corona covid-19. Di Argentina ada kabar palsu yang menyebut CIA membantu penyebaran virus di Argentina.

Sementara di Peru berita hoax yang beredar adalah makanan laut tidak aman karena banyak mayat korban virus corona covid-19 yang dibuang ke laut. Bahkan ada hoax soal Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus sedang mabuk di bar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Komentar Kolumnis di Peru

"Beberapa berita hoaks merupakan agenda komersial atau ada keinginan politik tertenti. Sementara yang lain merupakan hal-hal aneh," ujar Jorge Bruce, kolumnis surat kabar di Peru seperti dilansir Guardian.

"Masalahnya hoaks ini disebarkan karena orang-orang ingin melindungi keluarganya. Namun situasinya malah tidak terkontrol."

3 dari 4 halaman

Jadi Bisnis di Brasil

Brasil menjadi salah satu negara yang paling sibuk melawan hoaks virus corona covid-19. Menurut Yasodora Cordova, salah satu pengamat menilai hoaks selalu terjadi berulang-ulang karena bisnis.

"Video soal penyembuhan penyakit seperti virus corona covid-19 atau Zika menghasilkan duit yang besar. Mereka tak peduli video itu benar atau tidak selama menghasilkan views yang banyak," kata Cordova.

"Sistem peradilan harus mencari cara agar orang bertanggung jawab pada konten yang mereka sebarkan. Sehingga orang akan berhati-hati membuat atau menyebarkan berita palsu. Tapi selama ini tak terjadi maka hoaks akan selalu ada."

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini