Sukses

Cek Fakta: Hoaks Pertamina Turunkan Harga BBM hingga 50 Persen

Beredar kabar yang mengklaim Pertamina merencanakan penurunan harga BBM hingga 50 persen, simak faktanya.

Liputan6.com, Jakarta- Beredar kabar yang mengklaim program Pertamina peduli COVID-19, dengan merencanakan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga 50 persen, mulai 8 April 2020 Pukul 00.00.

Kabar tersebut beredar di jejaring sosial WhatsApp, sebagai berikut:

"PERTAMINA PEDULI COVID-19, Rencana Penyesuaian Harga Bahan Bakar (BBM) TMT mulai tanggal 8 April 2020 jam 00.00 wib.

HargaPremium : Rp.6.550 —> Rp. 3.225

Pertalite : Rp 7.650 —> Rp. 3.825

Pertamax : Rp. 10.200 —> Rp. 5.100

Pertamax Turbo : Rp. 12.000 —> Rp. 6.000

Dexlite : Rp. 10.300 —> Rp. 5.150

Pertamina Dex : Rp. 11.750 —> Rp. 5.875

Bio Solar : Rp 5.150 --> menjadi Rp 2.575

 

 

 

#Catatan.Harga tersebut adalah harga per 1/2 liter.

kalo bukan temen, kagak sy kasih tau..."

Benarkah Pertamina akan menurunkan harga BBM hingga 50 persen? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Pertamina akan menurunkan harga BBM hingga 50 persen, dengan mengamati isi klaim.

Jika dibaca hingga tuntas, diakhir klaim terdapat keterangan sebagai berikut:

"#Catatan.Harga tersebut adalah harga per 1/2 liter.

kalo bukan temen, kagak sy kasih tau..."

Jika dicermati keterangan tersebut dapat diketahui, perubahan harga yang dimaksud adalah harga BBM per setengah liter.

Klaim tersebut bersifat guyonan, meski begitu guyonan juga masuk dalam kategori hoaks.

Hal ini diulas dalam artikel berjudul "Hati-hati Guyonan Juga Bisa Masuk Kategori Hoaks" yang dimuat situs liputan6.com, pada 15 Maret 2020.

Berikut isinya:

Dalam artikel "Fake news. It’s complicated" yang dimuat situs firstdraftnews.org ada tujuh jenis disinfromasi dan misinformasi, salah satunya adalah satire atau parodi.

Konten jenis ini biasanya tidak memiliki potensi atau kandungan niat jahat, namun bisa mengecoh. Satire merupakan konten yang dibuat untuk menyindir pada pihak tertentu. Kemasan konten berunsur parodi, ironi, bahkan sarkasme.

Secara keumuman, satire dibuat sebagai bentuk kritik terhadap personal maupun kelompok dalam menanggapi isu yang tengah terjadi.Sebenarnya, satire tidak termasuk konten yang membahayakan. Akan tetapi, sebagian masyarakat masih banyak yang menanggapi informasi dalam konten tersebut sebagai sesuatu yang serius dan menganggapnya sebagai kebenaran.

Meski sudah masuk unsur hoaks, Cek Fakta Liputan6.com tetap menghubungi pihak Pertamina untuk meminta konfirmasi atas klaim penurunan harga BBM tersebut.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, Pertamina tidak menerapkan penurunan harga BBM.

"Sampai saat ini harga BBM Pertamina masih sama," kata Fajriyah, saat berbincang dengan Liputan6.com.

Fajriyah pun meminta masyarakat untuk lebih jeli, jika mendapat informasi yang sumbernya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Sudah jelas dicatatan (klaim) paling bawah yah," tutupnya.

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Klaim tersebut merupakan guyonan, namun berpotensi mengecoh penerima pesan jika tidak dibaca dengan teliti, sehingga mengarah pada konten hoaks.

First Draft, sebuah organisasi nirlaba yang mendukung jurnalis, akademisi, dan teknolog dalam upaya pemberantasan hoaks menyatakan, Konten jenis ini biasanya tidak memiliki potensi atau kandungan niat jahat, namun bisa mengecoh. Satire merupakan konten yang dibuat untuk menyindir pada pihak tertentu. Kemasan konten berunsur parodi, ironi, bahkan sarkasme.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini