Sukses

Cek Fakta: Pesan Berantai Waspada Rampok di Tengah Wabah Corona, Ini Faktanya

Viral pesan berantai waspada rampok di tengah wabah corona. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Wabah virus corona dilaporkan sudah sampai ke Indonesia. Saat ini sudah ada 27 orang yang dinyatakan positif virus corona. Di tengah mewabahnya virus corona, beredar pesan berantai mengenai waspada perampokan bermodus petugas medis penyakit corona.

Pesan berantai ini beredar di aplikasi percakapan WhatsApp sejak 9 Maret 2020 lalu. Berikut narasinya:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Woro woro katur

Sedulur kulo sedoyo

Kalau ada yang suruh buka pintu buat semprot virus corona jangan main dibukakan pintunya, mereka itu adalah perampok, Mereka akan bilang : alasannya dari pemerintah program semprot kuman biar steril. Jangan di ijinkan, jika tidak ada pemberitahuan dari RT / RW setempat. Informasikan kepada anggota keluarga lain. *HATI-HATI, MODUS BARU YANG MEMANFAATKAN SITUASI SAAT INI SEMOGA BERMANFAAT BAGI SAUDARAKU SEMUA TERIMA KASIH*

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek fakta Liputan6.com menelusuri kebenaran pesan berantai yang viral tersebut. Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari google dengan memasukkan kata kunci "perampokan corona".

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai imbauan polisi di Aceh mengenai modus perampokan di tengah mewabahnya virus corona.

Liputan6.com mendapat keterangan dari Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Ery Apriyono. Ia membenarkan bahwa pihaknya mengeluarkan imbauan kepada warga agar waspada terhadap modus perampokan yang menyamar sebagai petugas medis virus corona.

"Sifatnya imbauan dari Polri," kata Ery kepada Liputan6.com, Selasa (10/3/2020).

Ery menambahkan, hingga kini pihaknya belum menemukan adanya kasus perampokan dengan modus menyamar sebagai petugas medis. Namun, masyarakat tetap diminta waspada. Ery memastikan bahwa pesan berantai yang sudah terlanjur viral itu bukan bersumber dari Polri.

"Sejauh ini belum ada," ucap dia.

Ery kemudian memberikan siaran pers yang berisi tentang imbauan antisipasi perampokan bermodus tenaga medis penyakit corona. Berikut isinya:

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH ACEH

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

SIARAN PERS

TENTANG :

POLDA ACEH HIMBAU ANTISIPASI KEJAHATAN BARU, PURA-PURA JADI TENAGA MEDIS PENYAKIT CORONA

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Ery Apriyono, S. I. K., M. Si, dalam siaran persnya, Senin (9/3), menyebutkan saat ini ada modus kejahatan baru dengan berpura-pura jadi tenaga kesehatan (medis), padahal tujuannya untuk melakukan kejahatan seperti perampokan atau pencurian.

Ini sudah terjadi di daerah lain di luar Aceh. Mereka menyamar berpura-pura menjadi tenaga medis datang ke rumah-rumah masyarakat dengan alasan untuk melakukan penyemprotan terhadap virus COVID 19 atau virus Corana, setelah itu baru melakukan aksi kejahatan baik perampokan atau pencurian, kata Kabid Humas.

Kabid Humas menghimbau masyarakat bila ada tamu yang datang ke rumah yang mencurigakan segera laporkan kepada tetangga atau kepala desa atau perangkat desa lainnya. Dan bila perlu laporkan kepada pihak keamanan terdekat, kata Kabid Humas.

Selain itu, pihak Kepolisian dalam hal ini adalah Dit Samapta bersama jajarannya seiring dengan ada modus operandi kejahatan baru ini akan meningkatkan patroli untuk mengantisipasi dan penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan ini, kata Kabid Humas lagi.

Banda Aceh, 9 Maret 2020

Dikeluarkan oleh Bidhumas Polda Aceh

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Pesan berantai berisi imbauan aksi perampokan di tengah mewabahnya virus corona diduga berasal dari sumber yang tidak terverifikasi. 

Polri sebagai aparat penegak hukum tidak pernah menerbitkan imbauan melalui pesan berantai. Namun, Polri tetap meminta masyarakat waspada terhadap aksi kejahatan di tengah mewabahnya virus corona.

 

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini