Sukses

Audisi PB Djarum 2022: Merantau dari Merauke ke Kudus Demi Dapatkan Super Tiket

Peserta Audisi PB Djarum 2022, Ahmad Zaki Ramadhan berani pergi ke Kudus sendirian demi ikut seleksi.

Liputan6.com, Kudus- Segala usaha dilakukan peserta untuk bisa mendapatkan super tiket berupa beasiswa dari PB Djarum. Ini juga yang dilakukan Ahmad Zaki Ramadhan, peserta dari Merauke yang mengikuti Audisi PB Djarum 2022 untuk tim u-13 putra.

Jauh-jauh dari Merauke, Ahmad rela merantau sendiri ke Kudus demi cita-cita. Menurut bocah 12 tahun ini, dia sudah 3 bulan berada di Kudus dan berlatih di klub bulu tangkis PB Efrance.

"Ini pertama kali saya pisah dengan orang tua, tapi demi beasiswa PB Djarum, saya rela untuk ke Kudus," katanya kepada Liputan6.com.

Dia berangkat ke Kudus sejak 3 bulan lalu karena ingin mendapatkan latihan yang lebih baik. Dia juga mengatakan, kurang mendapatkan menit bermain karena di kampungnya jarang ada kejuaraan.

"Fasilitas ada, tapi di sana jarang ada pertandingan. Di sini, saya bisa berlatih dan juga bertanding lebih banyak," katanya.

Namun, hasrat Ahmad untuk lolos ke Beasiswa PB Djarum agak sulit. Soalnya, dia kalah di babak turnamen lawan peserta dari peserta asal Madiun, Rhama Padsuba pada babak turnamen yang berlangsung di GOR Djarum, Jati, Kudus, Sabtu (22/10/2022).

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lebih Teratur

 

Sementara itu, pelatih Ahmad di PB Efrance, Ade Putra mengatakan anak asuhnya mengalami banyak perkembangan selama ikut latihan di Kudus. Dia mengatakan latihan di Kudus lebih banyak dibandingkan yang didapatkannya di Merauke.

"Kalau dulu dia berlatih hanya tiga kali seminggu, saat ini dia bisa berlatih dua kali sehari di Kudus," kata Ade.

"Dia datang ke Kudus sendiri. Orang tuanya juga gak bisa kesini karena biaya ke sini mahal. Kebetulan saya juga pernah melatih dia di Merauke, jadi saya bawa ke sini," dia menambahkan.

 

3 dari 3 halaman

Penyebab Kekalahan

 

Ahmad Zaki Ramadhan kalah di babak turnamen yang berlangsung di GOR Djarum. kekalahan ini pun langsung dievaluasi sang pelatih.

Menurut dia, kelemahan Ahmad Zaki yaitu kekuatan atau power yang masih kurang. Dia berharap Ahmad tidak putus asa.

"Mungkin kekuatannya harus ditambah lagi, smash harus lebih ada tekanan lagi. Saya berharap dia tidak putus asa karena masa depannya di bulu tangkis masih panjang," kata Ade.

Dilihat dari raut wajah, Ahmad Zaki Ramadhan tak nampak seperti orang Papua. Ternyata orang tua dia memang bukan asli Papua tapi perantauan dari Makassar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.