Sukses

Antisipasi Tayangan Ilegal Piala Dunia 2022, Emtek Group Dapat Dukungan Langsung FIFA

Emtek Group memegang hak siar resmi Piala Dunia 2022.

Liputan6.com, Jakarta Emtek Group sebagai pemegang hak siar Piala Dunia 2022 tidak hanya menjanjikan tayangan berkualitas bagi setiap pertandingan. Momen ini juga sekaligus akan dimanfaatkan dalam menyukseskan migrasi ke siaran digital dari format analog yang selama ini berjalan di Indonesia. 

Managing Director Emtek Group, Sutanto Hartono saat pengumuman hak siar Piala Dunia 2022 di SCTV Tower Lt 9, Senayan, Jakarta, Selasa (15/3/2022) mengatakan, pihaknya akan menyiarkan seluruh laga babak penyisihan hingga final. Seluruhnya dibagi ke platform media yang dimiliki Emtek Group. 

SCTV dan Indosiar menjadi jangkar bagi penayangan Piala Dunia 2022. Namun pertandingan juga bisa disaksikan lewat dua stasiun televisi lainnya, yakni O Channel dan Mentari TV dan live streaming Vidio. 

"Pada Asian Games 2018 lalu, ada euforia yang luar biasa. Tiba-tiba orang yang di kantor sambil duduk ingin nonton olahraga. Dari situ kemudian Vidio dikenal dengan sangat luas," kata Sutanto Hartono.

"Itu contohnya. Sekarang kita pada masa migrasi siaran analog ke digital. Kami yakin hal yang sama akan terjadi pada Piala Dunia 2022 nanti karena euforia masyarakat akan sangat besar," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jangkauan Lebih Luas

Mengutip laman resmi Kominfo, program siaran televisi digital selambat-lambatnya akan dimulai pada 2 November 2022 mendatang. Siaran televisi digital menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi dipercaya akan menghadirkan kualitas gambar yang lebih bersih.

"Swaktu analog, kami hanya dapat izin di 7 kota. Namun layanan digital, stasiun televisi seperti O Channel bisa menjangkau menjangkau 70 persen dari total. Ini merupakan peluang," kata Sutanto. 

 

3 dari 4 halaman

Antisipasi Siaran Ilegal

Selama ini, salah satu masalah pelik yang dihadapi dunia penyiaran Indonesia adalah terkait maraknya penyedia jasa tayangan streaming ilegal baik melalui situs maupun platform media sosial. Emtek telah menyadari hal ini dan menyiapkan berbagai langkah dan upaya mengamankan Piala Dunia 2022. 

"Kami sudah bekerja sama dengan banyak pihak hal ini. Kami berbicara dengan berbagai pihak seperti Instagram, Facebook, Twitter, hingga Telegram. Bahkan, kita juga mendapatkan support langsung dari FIFA," kata Sutanto.

"Tapi, kami juga meyakini bahwa masyarakat Indonesia sudah terdidik. Jadi, kenikmatan menonton siaran langsung itu tidak terbeli. Bagaimana kita bisa mendapat momen itu. Kualitas siaran juga akan makin baik," bebernya. 

Piala Dunia Qatar 2022 sendiri bakal diikuti oleh 32 tim. Pertandingan akan berlangsung di delapan venue di lima kota yang ada di Qatar. Ini menjadi Piala Dunia pertama yang digelar di negara Arab.

Berbeda dari edisi sebelumnya yang digelar di musim panas, FIFA sengaha menggeser Piala Dunia 2022 ke akhir tahun. Hal ini guna mengurangi dampak suhu panas yang ekstrem di Timur Tengah.

Sebagai tuan rumah, Qatar mendapat kesempatan lolos ke putaran final. Sementara juara bertahan Prancis dipastikan bakal terbang ke Qatar setelah berhasil melewati babak kualfikasi dengan mulus. Piala Dunia 2022 juga akan diramaian oleh timnas Belanda yang sempat absen di Piala Dunia Rusia.

 

4 dari 4 halaman

Tayangkan Seluruh Pertandingan

Emtek group bakal menyiarkan seluruh pertandingan yang berlangsung. SCTV bakal menayangkan pertandingan sejak babak penyisihan, diikuti Indosiar mulai perempat final, dan O Channel serta Mentari TV secara bergantian. Pertandingan juga disiarkan lewat live streaming Vidio. Juga di Nex Parabola dan Champions TV.

"Khusus untuk partai terakhir pada babak penyisihan di mana pertandingannya digelar bersamaan, maka 1 pertandingan akan tayang di SCTV, plus Mentari TV dan O Channel secara bergantian, dan satu pertandingan lainnya khusus tayang secara live streaming di Vidio," kata Sutanto menjelaskan.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.