Sukses

Pratama Arhan ke Tokyo Verdy, Simak Perjalanan Pemain Indonesia di Liga Jepang

Pratama Arhan bukan pemain Indonesia pertama yang menjajal sepak bola Jepang.

Liputan6.com, Jakarta Bek kiri Timnas Indonesia, Pratama Arhan resmi bergabung dengan Tokyo Verdy. Pemain muda terbaik di Piala AFF 2020 tersebut diterbangkan ke Ajinomoto Stadium dari PSIS Semarang secara gratis. 

Ini merupakan babak baru dalam perjalanan karier Pratama. Namun langkah Pratama menuju Negeri Matahari Terbit bukanlah yang pertama bagi pesepak bola Indonesia. Sebelumnya sudah tiga nama yang lebih dulu menjajal kompetisi di Jepang, yakni Ricky Yacobi, Irfan Bachdim, dan Stefano Lilipaly.

Ricky merupakan pemain yang besar bersama PSMS Medan. Pria yang telah berpulang pada 21 November 2020 itu pernah bermain untuk klub Jepang, Matsuhita, pada tahun 1988 lalu. Saat ini, klub tersebut telah berganti nama menjadi Gamba Osaka dan bermain di kompetisi J1 League.

Sayang, Ricky gagal menunjukkan performa terbaiknya bersama Matsuhita. Faktor cuaca yang berbeda dari Indonesia membuat Ricky sulit beradapatasi. Alhasil, penyerang subur di sepak bola Indonesia yang pernah bermain untuk Arseto Solo itu hanya tampil enam kali dan mencetak satu gol.

Setelah Ricky, Indonesia lama tidak memiliki wakil di sepak bola Jepang. Baru pada tahun 2014, pemain keturunan Indonesia-Belanda, Irfan Bachdim mengikuti jejak ini. Mantan penyerang timnas Indonesia di Piala AFF 2010 itu bergabung dengan Ventrofet Kofu, tim divisi kedua Liga Jepang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penghangat Bangku Cadangan

Bergabungnya Irfan ke klub ini diawali dari trial yang digelar oleh Asosiasi Pemain J League. Kecepatan Irfan yang bermain di sisi sayap plus kebugarannya yang prima akhirnya memikat manajer klub saat itu, Satoru Sakuma. Dia kemudian dikontrak dan resmi memperkuat Ventrofet sejak 27 Januari 2014. 

Di tahun yang sama, pemain naturalisasi, Stefano Lilipaly juga ikut terbang ke Jepang. Saat itu, dia bergabung dengan Consadole Sapporo setelah meninggalkan Almere City pada tahun 2012. Namun hingga kontraknya berakhir, Stefano tidak mendapat kepercayaan untuk tampil di lapangan. 

Namun nasib Irfan tidak jauh berbeda dengan Ricky dan Stefano. Mantan pemain Persema Malang itu juga lebih sering menghangatkan bangku cadangan. Dia jarang sekali mendapatkan menit bermain. Irfan akhirnya meninggalkan Ventrofet dan pindah ke klub Jepang lainnya, Consadole Sapporo.

Pada 20 Januari 2015 Irfan diperkenalkan secara resmi oleh Consadole Sapporo bersama lima pemain baru lainnya. Klub yang juga bermain di divisi dua Liga Jepang itu menurunkan Irfan untuk pertama kali saat Sapporo bertemu Jubilo Iwata pada 3 Mei 2015. Dalam laga ini, Sapporo menang 3-0. 

Di klub ini, Irfan juga bukan pilihan utama  di tim ini. Hingga kontraknya berakhir, Irfan hanya tampil selama 7 kali dan tidak mencetak gol. Dia juga sering berkutat dengan cedera selama di Jepang.

 

 

 

 

3 dari 3 halaman

Bersinar Lagi di Indonesia

Dua musim bergelut dengan sepak bola Jepang, Irfan kemudian kembali ke Tanah Air dan bergabung dengan Bali United. Namanya mulai kembali bersinar dan menjadi pilihan utama Serdadu Tridatu. 

Hingga 2019, Irfan bermain sebanyak 66 kali dan mencetak 16 gol. Bersama Bali United, Ifran juga merasakan manisnya gelar juara Liga 2019 dan turnamen runner up Piala Presiden 2018. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.