Sukses

Kenali Cara Penularan Corona Covid-19 yang Paling Umum Terjadi

Penyebaran virus Corona Covid-19 terus terjadi hingga saat ini dan menginfeksi banyak orang di seluruh dunia. Penyebarannya begitu cepat.

Liputan6.com, Jakarta- Wabah virus corona Covid-19 masih jadi pandemi yang mengancam dunia. Penyebarannya terus terjadi hingga saat ini dan menginfeksi banyak orang di seluruh dunia. Penyebarannya begitu cepat.

Situasi ini membuat WHO (World Health Organization) memperingatkan masyarakat untuk melakukan tidakan pencegahan corona covid-19.

Yaitu dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air atau hand sanitizer, membersihkan permukaan yang sering tersentuh dengan disinfektan, dan melakukan social distancing atau jarak sosial.

Kenapa cuci tangan dengan sabun sangat penting?

Menurut Kirsten Hokeness, profesor dan ketua departemen ilmu pengetahuan dan teknologi di Bryant University dan seorang ahli imunologi, virologi, mikrobiologi dan kesehatan manusia dan penyakit, cara penularan virus SARS-CoV-2 paling umum terjadi adalah melalui kontak langsung dengan cairan pernapasan pasien terinfeksi corona covid-19.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Corona Bertahan di Udara?

Seperti dilansir dari Huffpost, menurut penelitian yang dipublikasikan di The New England Journal of Medicine, partikel aerosol dapat menyebarkan virus penyebab Covid-19. Jadi, ada kemungkinan penularan penyakit melalui udara dalam beberapa situasi tertentu. Lalu apakah partikel aerosol sama dengan tetesan pernapasan?

S. Wesley Long, direktur medis mikrobiologi diagnostik di Houston Methodist Hospital, menjelaskan bahwa partikel aerosol berbeda dengan tetesan pernapasan atau cairan yang mungkin dikeluarkan saat seseorang bersin atau batuk.

Partikel aerosol mampu bertahan lama di udara dan melakukan perjalanan jarak jauh serta dapat dengan mudah dihirup ke paru-paru. Menurut Long, tetesan pernapasan umumnya 20 kali lebih besar dan hanya mampu berjalan sekitar dua meter sebelum akhirnya jatuh ke tanah.

Namun, Anda tak perlu takut karena partikel aerosol, seperti kabut, hanya bisa ditemukan dalam kondisi tertentu. Selain itu, risiko infeksi dari partikel aerosol sangatlah rendah untuk kebanyakan orang.

3 dari 5 halaman

Risiko Pekerja Medis

Namun bagi pekerja medis, partikel-partikel tersebut bisa mendatangkan risiko yang cukup tinggi. Menurut profesor dan ketua departemen ilmu pengetahuan dan teknologi di Bryant University, Kirsten Hokeness, prosedur lain yang dapat menghasilkan aerosol adalah terapi oksigen, prosedur pelingkupan dan CPR.

Saat berada di udara, partikel tersebut bisa berpindah lewat aliran udara dari ventilasi atau kipas yang akan membantunya untuk bergerak ke ruangan lain. Selain itu, aktivitas manusia seperti berjalan dan membuka pintu juga dapat membantu partikel berpindah.

"Seseorang akan terinfeksi kalau mereka berada dalam jarak dekat, tiga hingga empat kaki, itulah mengapa kita menyarankan enam kaki (2 meter) sebagai ukuran jarak (phsyical distancing-red)," terang Hokeness.

 

4 dari 5 halaman

Tersebar di Mana Saja

Yang perlu Anda tahu adalah virus bisa saja tersebar di mana saja. Ada banyak tempat yang berisiko menularkan infeksi. Itulah kenapa saat ini pemerintah meminta semua orang untuk tetap tinggal di rumah untuk menanggulangi penyebaran Covid-19.

Penelitian telah menunjukkan bahwa 'transmisi siluman' di antara orang-orang terinfeksi yang tidak punya gejala yang jelas adalah sumber penyebaran yang umum.

5 dari 5 halaman

Alasan Tinggal di Rumah

Karena itu, sangat penting untuk melakukan social distancing atau #jagajarakdulu dan menjaga kebersihan dengan mencuci tangan menggunakan air dan sabun setidaknya 20 detik atau gunakan hand sanitizer.

Selain itu, rajin membersihkan permukaan yang sering tersentuh, seperti gagang pintu, remote control atau keran air dengan disinfektan agar terhindar dari paparan corona Covid-19.

(Henry/Henry Hens)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.