Sukses

Kandang Beruang Madu Bakal Disulap Jadi Kilang Minyak

PT Pertamina Persero memberi tenggat waktu hingga akhir tahun ini.

Liputan6.com, Balikapapan - Persiba Balikapapan diminta untuk meninggalkan Stadion Parikesit paling lambat akhir tahun ini. Pasalnya, PT Pertamina (Persero) berniat mengubah kandang Beruang Madu menjadi kilang minyak.

Kepala Humas Pertamina Kalimantan, Dian Hapsari, mengatakan, Stadion Parikesit merupakan milik PT Pertamina. Menurutnya, kawasan tersebut akan dikorbankan untuk melancarkan proyek pengembangan kapasitas pengolahan kilang minyak Balikpapan yang sudah jadi agenda nasional. 

 

Baca Juga

  • Gagal di Piala Presiden, Persiba Akan Rombak Tim
  • Menagih Janji Legenda Leicester Pakai Celana Dalam Ketika Siaran
  • Inter Disebut Salah Mengganti Mazzarri dengan Mancini

“Akhir tahun ini harus sudah meninggalkan Stadion Parikesit,” kata Dian Hapsari, Rabu (13/4).

Dian menambahkan Stadion Parikesit merupakan aset Pertamina yang akan berubah fungsi menjadi area pendukung pengembangan kilang minyak Balikpapan. Belasan rumah dinas Pertamina di Jalan Parikesit juga akan dikorbankan untuk proyek tersebut. Rencananya, PT Pertamina ingin meningkatkan kemampuan olah dari kilang minyak Balikpapan dari 260 barrel menjadi 360 barrel.

"Kami harapkan saat akhir tahun, pembangunan stadion sudah selesai,"  kata Dian.

Proyek dimulai dengan memugar 18 lokasi cagar budaya rumah panggung di Jalan Dahor. Selanjutnya kawasan ini akan disulap menjadi lokasi hunian pegawai Pertamina. Bangunan ini nantinya yang menampung ratusan pegawai Pertamina yang rumahnya tergusur. 

Stadion Parikesit bakal dijadikan kilang minyak

"Akhir April ini peletakan batu pertama pembangunan hunian pegawai Pertamina," ujarnya.

Pengembangan akan dimulai tahun 2017 dan akan selesai pada 2021. Megaproyek diperkirakan menelan dana sebesar 6,3 miliar US Dolar.

Studi kelayakan dan kajian teknis juga sudah dilaksanakan menjelang penandatanganan kesepakatan kerjasama pada November 2015. Kilang-kilang ini nantinya diharapkan mampu mengolah seluruh jenis eksploitasi crude oil dari berbagai negara dunia. Pasalnya, 60 persen minyak mentak yang akan diolah bersumber dari impor dan sisanya baru dari dalam negeri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.