Sukses

5 Bintang Bersinar Usai Dilepas Inter Milan

Dari Bonucci hingga Pirlo, dari Bergkamp sampai Carlos.

Liputan6.com, Milan - Sudah begitu banyak bintang yang mewarnai sejarah sepak bola dunia lahir dari Inter Milan. Ada yang merupakan pemain lokal asli Italia, tapi ada juga bintang-bintang bersinar yang mereka impor dari luar.

Baca Juga

  • Mourinho Menanti Lamaran MU
  • Demi Conte, Chelsea Bakal Datangkan Pemain Keturunan Indonesia
  • http://bola.liputan6.com/read/2444586/kurang-dari-3-hari-menpora-tentukan-nasib-pssi


Nama-nama seperti Giuseppe Bergomi, Giuseppe Baresi, hingga Christian Vieri adalah sosok italiano yang menjulang bersama I Nerazzurri. Sementara sosok-sosok seperti Juergen Klinsmann hingga Ronaldo adalah pemain-pemain yang didatangkan khusus untuk membangun kejayaan Inter.

Namun, ada fenomena menarik terkait perekrutan pemain di kubu Inter. Ada beberapa nama yang justru menjulang namanya usai tak lagi berstatus sebagai pemain I Nerazzurri.

Padahal, saat didatangkan ke Giuseppe Meazza, banyak di antara mereka yang sudah memiliki status bintang. Namun, sinar mereka begitu saja redup, sebelumnya akhirnya kembali mentereng usai meninggalkan Giuseppe Meazza.

Berikut lima bintang yang karier menjulang usai dilepas Inter:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Leonardo Bonucci

Leonardo Bonucci
Leonardo Bonucci menimba ilmu sepak bola di akademi Inter Milan. Sayang, saat beranjak dewasa, dia kesulitan menembus tim utama. Pada periode 2005-2009, dia hanya tampil satu kali.

Karier Bonucci baru bersinar saat bergabung dengan Bari, kemudian Juventus pada 2010. Bersama Juventus, pemain kelahiran 1 Mei 1987 ini tumbuh menjadi benteng yang kuat di lini pertahanan.

Bersama Juventus juga, dia sukses memenangkan empat scudetto dan runner-up Liga Champions 20014/15. Nama Bonucci pun berkibar di tim nasional Italia. Dia ikut membela Italia saat tampil jadi finalis Piala Eropa 2012 di Ukraina-Polandia.

Sampai sekarang pun Bonucci masih jadi pemain belakang nomor satu di Gli Azzurri. Sejak melakukan debut tahun 2010, dia telah 53 kali membela Italia.

3 dari 6 halaman

Robbie Keane

Robbie Keane
Saat Inter Milan mendatangkan Robbie Keane pada tahun 2000, banyak pendukung mereka mengernyitkan dahi. Pasalnya, selain datang dari klub kecil Inggris, Coventry City, harga Keane juga lumayan mahal, sekitar 15 juta euro.

Kekhawatiran tifosi jadi kenyataan. Semusim membela Inter, Keane hanya tampil enam kali dan kemudian dipinjamkan ke Leeds United. Ternyata, Leeds menjadi pintu gerbang bagi karier Keane selanjutnya.

Karena, setelah membela Leeds, karier Keane kian menjulang. Terutama saat membela Tottenham Hotspur, di mana Keane mencetak total 80 gol. Keane juga sempat membela klub elite Inggris lainnya, Liverpool, sebelum hijrah ke Amerika Serikat, bergabung dengan LA Galaxy.

Paling akhir, di usianya yang telah mencapai 35 tahun, Keane sukses membawa negaranya lolos ke putaran final Piala Eropa 2016 Prancis. Total 21 gol yang dicetak Keane di kualifikasi Piala Eropa membuatnya mengungguli Hakan Sukur (20 gol) pemegang rekor pencetak gol terbanyak di ajang kualifikasi Piala Eropa.

4 dari 6 halaman

Andrea Pirlo

Andrea Pirlo
Kepergian Andrea Pirlo ke rival sekota AC Milan, tentu sangat menyakitkan bagi tifosi Inter Milan. Lebih menyakitkan lagi, performa Pirlo ternyata terus menjulang bersama Milan. Padahal, saat di Inter (1998-2001), penampilannya bisa dibilang biasa saja.

Di Milan, Pirlo menjadi legenda. Pada periode 2001-2011, dia jadi andalan I Rossoneri di lini tengah. Dia memainkan peran sebagai deep-lying playmaker, posisi baru yang ditemukan pelatih Carlo Ancelotti untuknya.

Bersama Milan, Pirlo memenangkan dua gelar scudetto dan gelar Liga Champions. Di tim nasional Italia, nama Pirlo juga berkibar. Dia jadi salah satu penentu saat Italia jadi juara Piala Dunia 2006 di Jerman.

Bahkan, saat usianya tak muda lagi, Pirlo masih mampu memperlihatkan sihirnya bersama Juventus, saat memenangkan empat scudetto berturut-turut. Saat ini, Pirlo bermain di Liga Amerika Serikat bersama New York City.

5 dari 6 halaman

Dennis Bergkamp

Dennis Bergkamp
Saat direkrut Inter Milan pada 1993, Dennis Bergkamp telah menjadi bintang di Ajax Amsterdam. Bersama klub asal Belanda itu, Bergkamp salah satunya memenangkan Piala Winners Eropa 1986/87. Dia juga menjadi pencetak gol terbanyak tiga musim berturut-turut di Eredvisie, 1990/91, 1991/92, dan 1992/937

Namun, kehebatannya begitu saja sirna saat berseragam Inter Milan. Dalam dua musim Serie A, Bergkamp hanya mampu mencetak 11 gol. Inter pun lalu menjualnya ke Arsenal pada 1995.

Di Arsenal, nama Bergkamp kembali menjulang. Sebelas tahun membela Arsenal, tiga gelar Liga Primer dia persembahkan untuk The Gunners, plus tampil jadi finalis Liga Champions 2005/06, sebelum kalah 1-2 dari Barcelona.

Bergkamp sendiri menjadi idola publik Stadion Highbury, stadion kandang Arsenal. Untuk mengenang jasanya, manajemen Arsenal membuat patung Bergkamp di luar Emirates, stadion yang sejak 2006/07 digunakan sebagai kandang Arsenal.

6 dari 6 halaman

Roberto Carlos

Roberto Carlos
Setelah membeli Roberto Carlos dari Palmeiras tahun 1995, Inter langsung menjualnya ke Real Madrid, semusim kemudian. Keputusan Inter ternyata keliru. Sebab, bersama Madrid, karier Carlos langsung menjulang.

Carlos, ketika itu disebut-sebut sebagai bek kiri terbaik dunia. Dia memiliki kemampuan bertahan yang kuat dan naluri menyerang tinggi. Sering kali dia membantu serangan lewat sayap dan mengirim crossing untuk rekan penyerang.

Salah satu kelebihan lain Carlos adalah tendangan bebasnya yang luar biasa keras.Salah satu momen yang akan selalu dikenang penggemarnya adalah saat bersama Brasil, Carlos membuat gol lewat tendangan geledeknya ke gawang Prancis di ajang Turnoi deFrance, 1997.

Carlos sendiri cukup lama mengabdi di Madrid, mulai 1996 hingga 2007. Bersama Madrid, dia memenangkan empat gelar La Liga dan tiga Liga Champions. Saat ini, Carlos menjadi pemain rangkap pelatih di klub India Super League, Delhi Dynamos.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini