Sukses

Flying Boat Buatan RI 10 Kali Lebih Murah dari Korea

"Malaysia sudah bisa mengembangkan Proton, Indonesia belum sama sekali. Maka dari itu langkah ini harus dibantu kuat,"

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengapresiasi putera-puteri Indonesia yang mampu membuat flying boat lokal. Dengan harga Rp 1,5 miliar, kapal terbang buatan anak bangsa ini lebih murah 10 kali lipat dibandingkan produk serupa dari Korea Selatan.

"Kita harus mendukung pengembangan kelautan dan tidak boleh berpikir layak atau tidak. Bayangkan saja sudah berapa puluh juta motor dan mobil, tidak ada satu merek dari Indonesia," ucap Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sudirman Saad, ketika ditemui dalam acara Seminar Nasional Indonesia Maritime Institute (IMI) dan Lounching serta Lelang hasil rancangan IMI berupa Flying Boat GEVER-OS di Balai Kartini, Jakarta, Senin (14/10/2013).

Menurut Sudirman, langkah pengembangan flying boat harus didorong dengan kuat agar karya cipta anak Indonesia bisa diproduksi dengan baik. Indonesia saat ini harus mengakui keunggulan Malaysia yang mampu mengembangkan mobil nasional bermerek Proton.

"Malaysia sudah bisa mengembangkan Proton, Indonesia belum sama sekali. Maka dari itu langkah ini harus dibantu kuat, ini salah satu inisiatif yang baik untuk angkutan transportasi laut Indonesia," kata Sudirman.

Sudirman menjelaskan, KKP selama ini terus memberikan dorongan bagi perusahaan yang berinisiatif memproduk flying boat ini. Kini, kementerian tinggal menunggu proses sertifikasi dari Kementerian Perhubungan agar kapal terbangan tersebut bisa dibuat dan diproduksi.

Dari catatan KKP, harga flying boat buatan lokal ditaksir cuma bernilai Rp 1,5 miliar. Harga tersebut jauh lebih rendah dibandingkan produk serupa dari Korea yang mencapai Rp 15 miliar.

Meski diakui, perbedaaan harga yang cukup jauh tersebut memungkinkan adanya perbedaan identik antara flying boat buatan Indonesia dan Korea. (Dis/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini