Pengamat ekonomi, Aviliani menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan harus segera didorong oleh impor barang modal. Barang-barang impor tersebut diharapkan bisa membantu mendukung protek pembangunan infrastruktur dari mega proyek yang dihadang pemerintah.
"Impor barang modal tidak perlu dikurangi saat ini, karena sangatlah baik guna menunjang stimulus pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Aviliani ketika ditemui di kediaman Jusuf Kalla, Jakarta, Jumat (9/8/2013).
Aviliani menjelaskan, sampai sekarang Indonesia masih belum bisa memenuhi kebutuhan barang modal, khususnya terkait barang modal untuk industri dan pembangunan infrastruktur yang ada di negeri ini.
"Negeri ini belum memiliki mesin-mesin yang baik, sehingga impor tak bisa ditahan. Kalau menahan impor, bisa mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Aviliani.
Impor barang modal tersebut nantinya bisa digunakan untuk mendukung proyek pembangunan infrastruktur dalam proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang telah digagas oleh pemerintah.
"Infrastruktur yang harus ditekankan, sehingga bisa mebantu proyek MP3EI. Kalau infrastruktur sudah bisa terlaksanakan, maka bisa kita rem impor barang modal," tegasnya.
Ditambahkannya, pemerintah diimbau tak terlalu mengkhawatirkan dengan kondisi neraca perdagangan yang sampai kini masih defisit. Impor barang modal yang masih diperlukan dan dapat membuka lapangan usaha, diyakini bisa mendorong laju pertumbuhan ekonomi negara ini. (Dis/Shd)
"Impor barang modal tidak perlu dikurangi saat ini, karena sangatlah baik guna menunjang stimulus pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Aviliani ketika ditemui di kediaman Jusuf Kalla, Jakarta, Jumat (9/8/2013).
Aviliani menjelaskan, sampai sekarang Indonesia masih belum bisa memenuhi kebutuhan barang modal, khususnya terkait barang modal untuk industri dan pembangunan infrastruktur yang ada di negeri ini.
"Negeri ini belum memiliki mesin-mesin yang baik, sehingga impor tak bisa ditahan. Kalau menahan impor, bisa mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Aviliani.
Impor barang modal tersebut nantinya bisa digunakan untuk mendukung proyek pembangunan infrastruktur dalam proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang telah digagas oleh pemerintah.
"Infrastruktur yang harus ditekankan, sehingga bisa mebantu proyek MP3EI. Kalau infrastruktur sudah bisa terlaksanakan, maka bisa kita rem impor barang modal," tegasnya.
Ditambahkannya, pemerintah diimbau tak terlalu mengkhawatirkan dengan kondisi neraca perdagangan yang sampai kini masih defisit. Impor barang modal yang masih diperlukan dan dapat membuka lapangan usaha, diyakini bisa mendorong laju pertumbuhan ekonomi negara ini. (Dis/Shd)