Liputan6.com, Jakarta Daron Acemoglu, Simon Johnson, dan James Robinson menjadi peraih Penghargaan Nobel ekonomi tahun ini. Penghargaan nobel itu diberikan atas studi tentang bagaimana lembaga dibentuk dan memengaruhi kemakmuran.
Penghargaan Nobel, yang secara resmi dikenal sebagai Penghargaan Sveriges Riksbank dalam Ilmu Ekonomi untuk Mengenang Alfred Nobel, diberikan di Stockholm, pada hari Senin (14/10/2024).
Ini diungkap Royal Swedish Academy of Sciences dalam keterangannya, dikutip dari laman AlJazeera, Selasa (15/10/2024).
Advertisement
Ini adalah Penghargaan Nobel terakhir yang diberikan tahun ini dan bernilai 11 juta kronor Swedia atau Rp 16,4 miliar.
"Mengurangi perbedaan besar dalam pendapatan antarnegara adalah salah satu tantangan terbesar zaman kita," kata Jakob Svensson, ketua Komite Penghargaan Nobel Ilmu Ekonomi, dalam pernyataannya.
"Para pemenang telah menunjukkan pentingnya lembaga masyarakat untuk mencapai hal ini," ungkap Svensson.
Ketiga pemenang Nobel tahun ini bekerja di Amerika Serikat. Acemoglu dan Johnson bekerja di Institut Teknologi Massachusetts sementara Robinson melakukan penelitiannya di Universitas Chicago.
"Saya senang sekali. Ini benar-benar berita yang mengejutkan dan luar biasa," ungkap Acemoglu kepada wartawan melalui telepon setelah ia diumumkan meraih Penghargaan Nobel Ekonomi.Â
Analis ekonomi Nina Skero mengatakan bahwa pendekatan ketiga ahli ekonomi tersebut "relatif baru" adalah bagaimana mereka mencari contoh eksperimen alami dalam pendekatan historis.
"Beberapa karya mereka melihat periode waktu penjajahan dan jenis lembaga yang diterapkan negara-negara penjajah di koloni tersebut," kata Skero, kepala eksekutif di Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis, kepada Al Jazeera.
Â
Sekilas Tentang Penghargaan Nobel
Penghargaan ekonomi bukanlah salah satu hadiah asli untuk sains, sastra, dan perdamaian yang diciptakan atas wasiat penemu dinamit dan pengusaha Alfred Nobel dan pertama kali diberikan pada tahun 1901.
Penghargaan ini merupakan tambahan kemudian yang didirikan dan didanai oleh bank sentral Swedia pada tahun 1968.
Pemenang sebelumnya termasuk sejumlah pemikir berpengaruh seperti Milton Friedman, John Nash, dan mantan Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke.
Tahun lalu, sejarawan ekonomi di Universitas Harvard, Claudia Goldin memenangkan penghargaan tersebut atas karyanya yang menyoroti penyebab kesenjangan upah dan pasar tenaga kerja antara laki-laki dan perempuan.
Penghargaan ekonomi tersebut telah didominasi oleh akademisi AS sejak awal, sementara peneliti yang berbasis di AS juga cenderung menjadi bagian besar pemenang di bidang ilmiah yang pemenangnya untuk tahun 2024 diumumkan pekan lalu.
Penghargaan Nobel diumumkan pekan lalu dalam bidang kedokteran, fisika, kimia, sastra, dan perdamaian.
Advertisement