Sukses

Medco Energi Amankan Perjanjian Gas Bersama Pertamina dan PLN

Anak usaha Medco Energi Internasional menandatangani perjanjian jual beli gas dari beberapa aset migasnya dengan PLN dan Pertamina.

Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk melalui tiga anak usahanya di bidang minyak dan gas bumi (migas) melakukan adendum penandatanganan jual beli gas (PJBG) untuk beberapa asetnya, untuk suplai jaringan gas rumah tangga dan kebutuhan industri. 

"Penandatanganan PJBG dari beberapa aset migas kami ini merupakan bentuk kepercayaan pemerintah kepada MedcoEnergi, dan komitmen perusahaan untuk menjaga ketahanan energi nasional," ujar COO MedcoEnergi Ronald Gunawan melalui pernyataan tertulis, Sabtu (22/6/2024). 

Dalam PJBG tersebut, PT Medco E&P Tarakan berkolaborasi dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk memasok kebutuhan gas rumah tanggap di Tarakan, Kalimantan Utara.

Gas diproduksi dari Wilayah Kerja (WK) Tarakan dengan total jumlah kontrak sebesar 982,20 mmscf. Kontrak berlaku efektif sejak 14 Januari 2024 hingga berakhirnya produksi gas WK Tarakan atau berakhirnya PSC Tarakan. 

Kemudian, Medco Energi Madura Offshore Pty Ltd dan PGN juga meneken adendum PJBG untuk jual beli gas dari Lapangan Gas Maleo dan peluang untuk memenuhi kebutuhan industri di Jawa Timur. 

Adendum ini merupakan perpanjangan PJBG Maleo dengan perkoraan total jumlah kontrak sebesar 8 tbtu. Kontrak dimulai sejak 1 Januari 2024 hingga 3 Desember 2027. 

Selanjutnya, Medco Energi Sampang Pty Ltd menandatangani adendum PJBG dengan PT PLN Indonesia Power yang merupakan perpanjangan perjanjial jual beli gas Sampang. 

Gas diperoleh dari Lapangan Oyong, Wortel dan Paus Biru di WK Sampang. Perkoraan total jumlah kontrak sebesar 30,6 tbtu, dimulai sejak 1 Januari 2024 hingga 3 September 2027. 

Selain itu, MedcoEnergi juga melakukan pembelian gas untuk kebutuhan operasinya melalui perubahan dan pernyataan kembali PJBG antara Medco Energi E&P Indonesia dengan PT Pertamina EP untuk kebutuhan operasi migas di Lapangan Pengabuan, Serdang dan Ibul, Sumatera Selatan. Perkiraan total jumlah kontrak pembelian sebesar 1.751,73 mmscf.

"Periode kontrak terhitung efektif sejak 28 November 2013 sampai 31 Desember 2030 atau terpenuhinya TJK (total jumlah kontrak). Kerjasama ini berpotensi menghasilkan pengurangan emisi CO2 sebesar 1.095 ton per tahun dibandingkan dengan penggunaan mesin berbahan diesel dengan konsumsi sebesar 4.000 liter per hari," pungkas Ronald. 

 

2 dari 5 halaman

Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca, Medco Energi Konversi Pasokan Listrik dari Gas Turbin ke PLN

Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) terus melakukan inisiatif pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Salah satu inisiatif tersebut adalah mengonversi pasokan listrik fasilitas produksi di blok-blok migasnya dari Gas Turbin Generator menjadi memanfaatkan listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Terbaru, mulai Mei 2024, inisiatif ini dilakukan pada fasilitas Central Processing Plant Blok Lematang di Muara Enim, Sumatera Selatan.

Pemanfaatan listrik PLN oleh MedcoEnergi melalui anak perusahaannya Medco E&P Lematang dilakukan melalui nota kesepahaman antara MedcoEnergi dengan PLN pada The 4th International Convention on Indonesia Upstream Oil & Gas September 2023.

"Dengan penggunaan listrik PLN, Medco E&P Lematang berhasil mengurangi emisi GRK sekitar 14.658 ton CO2e per tahun dan menghemat bahan bakar gas sebesar 0,75 MMSCFD. Hal ini untuk memastikan keberlangsungan bisnis yang bertanggung jawab dan menjaga lingkungan," jelas VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi.

Kurangi Emisi GRK

Inisiatif konversi serupa sebelumnya juga dilakukan di Blok South Sumatra (Stasiun Serdang,Gunung Kembang, dan Temelat) di Sumatera Selatan dan Blok Bangkanai (Gas Metering, Luwe Hulu, and Karendan Gas Processing Facility) di Kalimantan Tengah.

Ini sehingga total pengurangan emisi GRK dari program konversi Medco E&P sekitar 18.323 ton CO2e per tahun dan penghematan bahan bakar gas sebesar 0,94 MMSCFD.

Konversi ke listrik ke PLN ini menunjukkan kontribusi MedcoEnergi pada mitigasi perubahan iklim. Pada 2021, Perusahaan menerbitkan Strategi Perubahan Iklim dengan target interim untuk 2025 dan 2030 untuk segmen Minyak dan Gas serta Ketenagalistikan. Target ini merupakan perjalanan penting bagi MedcoEnergi menuju net-zero emission.

 

3 dari 5 halaman

Pencapaian Medco

Sepanjang 2023 MedcoEnergi mendapatkan beberapa capaian peringkat Enviromental, Social & Governance (ESG) berdasarkan penilaian institusi internasional, yaitu: memperbaiki skor Sustainalytics untuk risiko ESG menjadi 29,6 (risiko sedang) dari 36,7 (risiko tinggi).

Kemudian mempertahankan Peringkat A dari MSCI ESG dan mempertahankan Peringkat B untuk Skor Perubahan Iklim dari Lembaga Pelaporan Internasional CDP.

“Kami akan tetap fokus pada peningkatan kinerja ESG dengan target terukur sesuai strategi perubahan iklim kami untuk memperluas portofolio energi terbarukan dan mencapai Net Zero Emission untuk Scope 1, Scope 2 pada 2050 dan Scope 3 pada 2060. Hal ini sejalan dengan program transisi energi pemerintah,” jelas Arif.

4 dari 5 halaman

Medco Energi Siapkan Rp 200 Miliar untuk Buyback Saham

Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan nilai pembelian maksimal Rp 200 miliar atau setara USD 12,50 juta (asumsi dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.000).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), 19 April 2024 dikutip Selasa (23/4/2024), PT Medco Energi Internasional Tbk perkirakan jumlah saham untuk buyback sebesar 100 juta saham atau 0,398 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Dengan demikian tidak akan melebihi 10 persen saham termasuks aham treasuri Perseroan saat ini.

"Sumber dana yang digunakan sebagai biaya untuk melaksanakan pembelian kembali saham Perseroan bukan merupakan dana hasil penawaran umum dan bukan merupakan dana yang berasal dari pinjaman dan utang dalam bentuk apapun,” demikian tulis Perseroan.

Manajemen Medco Internasional menyatakan aksi buyback tersebut untuk meningkatkan return on equity (ROE) Perseroan. Selain itu, buyback saham akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi Perseroan untuk mengelola modal dan memaksimalkan pengembalian kepada pemegang saham.

“Dengan mempertimbangkan pertumbuhan dan perluasan usaha Perseroan, Pembelian Kembali Saham juga akan memfasilitasi pengembalian kelebihan kas dan dana bagi pemegang saham dengan cara yang efektif dan efisien,” demikian tulis Perseroan.

Selain itu, Perseroan juga dapat memakai saham hasil buyback untuk tujuan program kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen Perseroan. Perseroan akan memenuhi ketentuan yang berlaku terkait pengalihan kembali saham hasil pembelian kembali.

Perseroan juga prediksi tidak terdapat dampak negatif yang material yang dapat menyebabkan penurunan pendapatan atas buyback saham. Hal ini karena Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk buyback.

 

 

5 dari 5 halaman

Minta Restu Pemegang Saham pada Mei 2024

Adapun periode pembelian kembali saham akan berlangsung dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggap RUPS yang menyetujui pembelian kembali saham pada 31 Mei 2024-30 Mei 2025. Perseroan akan gelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 30 Mei 2024.

Untuk melakukan aksi buyback, Medco Energi Internasional telah menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas untuk melakukan pembelian kembali saham Perseroan melalui perdagangan di BEI.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 23 April 2024, harga saham MEDC stagnan di posisi Rp 1.480 per saham. Harga saham MEDC dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.485 per saham. Saham MEDC berada di level tertinggi Rp 1.500 dan terendah Rp 1.465 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.954 kali dengan volume perdagangan 248.098 saham. Nilai transaksi Rp 36,8 miliar.